Evaluasi Diri Terhadap Proses Pembelajaran

| 397 Evaluasi Pembelajaran mengetahui faktor-faktor penyebab kegagalan atau pendukung keberhasilan, maka akan sulit bagi Anda untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Untuk mengidentiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan dalam pembelajaran, Anda dapat melakukannya secara perorangan melalui teknik evaluasi diri atau dapat juga dilakukan secara kelompok, bersama guru sejawat lainnya yang mengajar bidang studi serumpun. Informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi perorangan atau kelompok harus akurat agar identiikasi yang dilakukan juga akurat. Dengan kata lain, ketepatan mengidentiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan ditentukan oleh ketepatan kita dalam melaksanakan evaluasi diri atau evaluasi diagnosis sebelumnya. Hasil evaluasi yang dilakukan sendiri memiliki beberapa kelemahan, antara lain kurang cermat dalam menganalisa hasil penilaian, kurang tepat memberikan makna atau penafsiran, dan kurang tepat menjelaskan hasil penilaian. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara melakukan evaluasi secara kelompok atau meminta bantuan orang lain yang paham tentang pembelajaran, sehingga proses identiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan faktor- faktor pendukung keberhasilan menjadi lebih tajam, akurat dan komprehensif. Artinya, Anda bisa meminta bantuan guru lain untuk mencermati proses pembelajaran yang kita lakukan, mendiskusikannya, memberikan makna dan menjelaskannya serta mengidentiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan.

D. Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar

Untuk mengoptimalkan proses dan hasil belajar hendaknya kita berpijak pada hasil identiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan. Berdasarkan hasil identiikasi ini kemudian kita mencari alternatif pemecahannya, kemudian dari berbagai alternatif itu kita pilih mana yang mungkin dilaksanakan dilihat dari berbagai faktor, seperti kesiapan guru, kesiapan peserta didik, sarana dan prasarana, dan sebagainya. Mengoptimalkan proses dan hasil belajar berarti melakukan berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif dan hasil belajar dapat diperoleh secara optimal. Proses belajar dapat dikatakan efektif apabila peserta didik aktif intelektual, emosional, sosial mengikuti kegiatan belajar, berani mengemukakan pendapat, bersemangat, kritis, dan kooperatif. Begitu juga dengan hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam mengerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap pelajaran. Hasil belajar yang optimal merupakan perolehan dari proses belajar yang optimal pula. Untuk memperoleh proses dan hasil belajar yang optimal, guru hendaknya memperhatikan tahap-tahap pembelajaran sebagaimana telah 398 | Evaluasi Pembelajaran Modul 9 diuraikan pada awal kegiatan belajar 2 ini. Seringkali kita melihat atau merasakan kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan pembelajaran, padahal apa yang dilakukan guru sudah merupakan upaya optimal. Proses belajar peserta didik masih kurang optimal dan hasil belajar belum memuaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi proses dan hasil belajar harus diarahkan agar seluruh peserta didik dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan optimalisasi itu sendiri yaitu untuk mengurangi peserta didik yang kurang berhasil. Upaya optimalisasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan dengan merancang dan mengajukan berbagai alternatif pemecahan sesuai hasil identiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan. Upaya tersebut dapat berupa perbaikan remidi untuk menghilangkan kegagalan dan berupa pemantapan atas keberhasilan yang telah dicapai.

E. Pembelajaran Remedial

Salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran adalah materi. Banyak hasil penelitian menunjukkan lemahnya penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Padahal dalam silbaus, materi pelajaran sudah diatur sedemikian rupa, baik ruang lingkup, urutan materi maupun penempatan materi. Dalam hal tertentu, kita tidak mungkin memaksakan peserta didik untuk melanjutkan ke materi pembelajaran berikutnya. Jika sebagian besar peserta didik belum menguasai kompetensi yang diharapkan, maka kita segera mengetahui dan mencari alternatif solusi agar peserta didik tersebut dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Setelah diketahui siapa saja peserta didik yang gagal menguasai kompetensi, materi apa yang dianggap sulit, dimana letak kesulitannya, kemudian mencari alternatif pemecahan, antara lain melakukan pembelajaran remedial. Sebenarnya, pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau reguler di kelas. Hanya saja, peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan. Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik yang belum tuntas belajar. Pembelajaran remidial adalah suatu proses atau kegiatan untuk memahami dan meneliti dengan cermat mengenai berbagai kesulitan peserta didik dalam belajar. Kesulitan belajar peserta didik sangat beragam, ada yang mudah ditemukan sebab-sebabnya tetapi sukar disembuhkan, tetapi ada juga yang sukar bahkan tidak dapat ditemukan sehingga tidak mungkin dapat disembuhkan hanya oleh guru di madrasah. Tujuan pembelajaran remedial adalah membantu dan menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui perlakuan pengajaran.