Analisis Soal Bentuk Uraian
146 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 4
c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27 .
d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah.
e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus :
Keterangan : DP = daya pembeda
Skor maks = skor maksimum
d. Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti berikut : 0.40 ke atas = sangat baik
0,30 – 0,39 = baik 0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan
0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang Contoh :
Empat orang peserta didik mengikuti Ujian Akhir Semester dengan jumlah soal 3 dalam bentuk uraian. Kotak yang diarsir menunjukkan perolehan
skor masing-masing peserta didik.
Nama Peserta
Didik Nomor SoalSkor
Skor Total
Kelompok 1
2 3
Arie 8
7 8
23 Atas
Angga 7
6 9
22 Atas
Ardi 6
1 8
15 Bawah
Asep 3
2 7
12 Bawah
Jmlh.Skor 24
16 32
Skor Maks 10
8 12
Rata-rata 244 = 6
164 = 4 324 = 8
| 147 Evaluasi Pembelajaran
Penafsiran : setelah dibandingkan dengan kriteria, ternyata soal nomor 1 memiliki daya pembeda 0,30 yang termasuk kategori baik.
Penafsiran : setelah dibandingkan dengan kriteria, ternyata soal nomor 2 memiliki daya pembeda 0.63 yang termasuk kategori sangat baik. Artinya,
soal tersebut mampu membedakan kelompok atas dengan kelompok bawah, mampu membedakan antara anak yang pandai dengan anak yang kurang
pandai.
Penafsiran : Setelah dibandingkan dengan kriteria, ternyata soal nomor 3 memiliki
daya pembeda 0,08 yang termasuk kategori kurang baik, karena itu soal tersebut harus dibuang. Artinya soal ini tidak memiliki daya pembeda
yang baik, yang berarti pula tidak mampu membedakan antara anak yang pandai dengan anak yang kurang pandai. Dengan kata lain, anak yang
pandai dengan anak yang kurang pandai memperoleh prestasi yang sama mungkin sama-sama baik atau sama-sama jelek.
2. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00
sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran
soal bentuk uraian, Anda dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus :
148 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 4
b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus :
c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut : 0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang 0,71 – 1,00 = mudah
d. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koeisien tingkat kesukaran poin b dengan kriteria poin c.
LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan tes ? Jelaskan dengan singkat 2. Sebutkan pembagian jenis tes dilihat dari berbagai pendekatancara.
3. Buatlah 3 tiga butir soal masing-masing untuk bentuk uraian bebas dan bentuk
uraian terbatas. 4. Berdasarkan contoh soal tersebut, coba Anda susun pedoman penyekorannya.
5. Sebutkan lima metode untuk pengoreksian jawaban soal bentuk uraian. Jelaskan dengan singkat
6. Apa kelebihan dan kekurangan tes bentuk uraian ? 7. Bagaimana cara mengetahui kualitas soal bentuk uraian ?
RANGKUMAN
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan
atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Tes dapat dibagi menjadi beberapa
| 149 Evaluasi Pembelajaran
jenis. Dilihat dari jumlah peserta didik, tes dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Dilihat dari kajian psikologi, tes dibagi menjadi
empat jenis, yaitu tes intelegensia umum, tes kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian. Jika dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes buatan guru dan tes standar. Berdasarkan bentuk jawaban peserta didik, tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis,
tes lisan dan tes tindakan. Tes tertulis dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk uraian dan bentuk objektif. Bentuk uraian dibagi lagi menjadi dua, yaitu bentuk
uraian bebas dan bentuk uraian terbatas. Sedangkan bentuk objektif dibagi menjadi empat bentuk, yaitu benar-salah, pilihan-ganda, menjodohkan, dan melengkapi
jawaban singkat. Tes juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes kemampuan power test
dan tes kecepatan speeds test. Untuk mengoreksi soal bentuk uraian dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu
metode per nomor whole method, metode per lembar separated method, dan metode bersilang cross method. Di samping itu, ada juga metode lain untuk mengoreksi
jawaban soal bentuk uraian, yaitu analytical method dan sorting method. Ada juga metode lain, yaitu point method dan rating method. Untuk mengetahui kualitas
soal bentuk uraian dapat dilakukan dengan menghitung daya pembeda dan tingkat kesukaran soal.
TES FORMATIF 1
Pilihlah salah satu jawaban berikut ini dengan cara memberikan tanda silang X pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang dianggap paling tepat.
1. Dalam studi tentang evaluasi, tes pada hakikatnya merupakan :
a. Metoda penyekoran b. Teknik atau alat pengukuran
c. Prosedur penilaian d. Fungsi evaluasi
2. Tes digunakan dalam rangka kegiatan .......... a. Supervisi
b. Manajemen c. Pengukuran
d. Analisis soal
3. Berikut ini yang tidak termasuk jenis tes menurut bidang psikologi : a. Tes formatif
b. Tes kemampuan khusus
150 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 4
c. Tes prestasi belajar d. Tes kepribadian
4. Ada dua syarat pokok untuk memperoleh tes standar, yaitu : a. Efektiitas dan eisiensi
b. Objektiitas dan integritas c. Kuantitatif dan kualitatif
d. Validitas dan reliabilitas
5. Cara guru mengoreksi jawaban peserta didik dengan jalan menukarkan hasil koreksi dari seorang korektor kepada korektor yang lain disebut metode :
a. Per lembar b. Per nomor
c. Per orang d. Silang
6. Setiap jawaban dibandingkan dengan jawaban ideal yang telah ditetapkan dalam kunci jawaban. Demikian pengertian metode :
a. Analytical method b. Sorting method
c. Cross method d. Point method
7. Setiap bentuk soal tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu juga bentuk uraian. Adapun kebaikan tes bentuk uraian adalah, kecuali :
a. Menyusunnya relatif mudah b. Peserta didik dapat menerka jawaban
c. Guru dapat memperoleh data-data mengenai kepribadian peserta didik d. Guru dapat menilai kreatiitas peserta didik
8. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menganalisis soal bentuk uraian, yaitu :
a. Rasional dan empiris b. Logis dan sistematis
c. Teoritis dan empiris d. Logis dan rasional
| 151 Evaluasi Pembelajaran
9. Dalam penyekoran bentuk uraian objektif, skor hanya dimungkinkan dengan dua kategori, yaitu :
a. Benar-salah b. Jelas-tidak jelas
c. Setuju-tidak setuju d. Senang-tidak senang
10.Skor yang dijabarkan dalam rentang lebih tepat digunakan untuk penyekoran soal bentuk uraian :
a. Objektif b. Objektif dan non-objektif
c. Non-objektif d. Salah semua
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar. Selanjutnya,
untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1, gunakanlah rumus sebagai berikut :
Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = ————————————————— x 100
10 Kriteria tingkat penguasaan :
90 – 100 = Baik Sekali 80 – 89 = Baik
70 – 79 = Cukup 69 = Kurang
Jika tingkat penguasaan Anda 80 atau lebih, berarti Anda berhasil. BAGUS
Untuk itu, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80 , Anda harus mengulang materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum dikuasai.
152 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 4
| 153 Evaluasi Pembelajaran
PENGEMBANGAN TES OBJEKTIF, LISAN DAN TINDAKAN
Pengantar
T
es objektif sering juga disebut tes dikotomi dichotomously scored item karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.
Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi
jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar
diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes
objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan
prinsip-prinsip. Tes objektif terdiri atas beberapa bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat.
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan fungsi soal bentuk benar-salah
2. Menjelaskan aspek-aspek yang diukur dalam bentuk benar-salah 3. Menyebutkan pengertian bentuk soal variasi berganda
4. Menjelaskan fungsi soal bentuk menjodohkan 5. Menyebutkan kebaikan tes bentuk jawaban singkat dan melengkapi
6. Menyebutkan kelemahan tes objektif 7. Menjelaskan pengertian tes lisan
8. Menjelaskan tujuan tes tindakan 9. Menyebutkan kelebihan tes tindakan
10.Menjelaskan objek tes tindakan
Kegiatan Belajar 2
154 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 4