Bahan-bahan Penilaian Portofolio 34 Evaluasi Pembelajaran
| 257 Evaluasi Pembelajaran
belajar mereka sendiri. Portofolio produk hanya menekankan pada penguasaan masteri dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar, serta hanya menunjukkan evidence
yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh.
Portofolio produk terdiri atas dua jenis, yaitu portofolio tampilan dan portofolio dokumen. Portofolio tampilan merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik
atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Sedangkan portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun
produk yang dihasilkan oleh peserta didik dan digunakan untuk memilih koleksi evidence
peserta didik yang sesuai dengan kompetensi dan akan dijadikan dasar penilaian. Tahap-tahap penilaian portofolio yang disarankan adalah : menentukan
tujuan dan fokus portofolio, menentukan isi portofolio, mengembangkan kriteria penilaian, menyusun format penilaian, mengidentiikasi pengorganisasian
portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, menilai pelaksanaan portofolio, dan menilai portofolio secara umum.
Bahan-bahan penilaian portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu : penghargaan yang diperoleh peserta didik baik tertulis maupun lisan, hasil
pekerjaan peserta didik, catatanlaporan dari orang tua peserta didik atau teman sekelas, catatan pribadi peserta didik, bahan-bahan lain yang relevan, dan Alat-
alat audio-visual, video atau disket.
TES FORMATIF 2
Pilihlah salah satu jawaban berikut ini dengan cara memberikan tanda silang X pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang dianggap paling tepat.
1. Pendekatan portofolio proses lebih menitikberatkan kepada :
a. Minat dan motivasi belajar b. Metoda belajar
c. Tahapan belajar dan catatan perkembangan d. Efektiitas belajar
2. Salah satu hal yang tidak termasuk kriteria portofolio kerja adalah : a. Hasil kerja
b. Pembagian kerja c. Tanggung jawab
d. Kelengkapan data
258 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 6
3. Banyak hal yang membedakan antara portofolio proses dengan portofolio produk, diantaranya :
a. Portofolio proses menekankan tahapan belajar, sedangkan portofolio produk menekankan pada prinsip belajar
b. Portofolio proses menekankan tahapan belajar, sedangkan portofolio produk menekankan pada penguasaan materi
c. Portofolio proses menyajikan catatan perkembangan, sedangkan portofolio produk menyajikan catatan hasil
d. Portofolio proses menyajikan hasil kegiatan, sedangkan portofolio produk menyajikan hasil tampilan
4. Portofolio produk merupakan jenis penilaian yang hanya menunjukkan evidence yang paling baik dengan ketentuan :
a. Tetap memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh b. Tetap memperhatikan kualitas dan kuantitas evidence
c. Tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh d. Tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas evidence
5. Aspek-aspek yang dinilai dalam portofolio tampilan adalah, kecuali : a. Signiikansi
b. Pemahaman c. Argumentasi
d. Ruang lingkup
6. Portofolio tampilan adalah sekumpulan hasil karya atau dokumen terseleksi yang akan ditampilkan kepada umum. Tujuannya adalah untuk :
a. Pertanggungjawaban b. Mengetahui kualitas hasil
c. Eisiensi d. Efektiitas
7. Yang tidak termasuk indikator portofolio dokumen adalah : a. Kelengkapan
b. Pertanggungjawaban c. Kejelasan
d. Akurasi
| 259 Evaluasi Pembelajaran
8. Perbedaan pokok antara portofolio tampilan dengan portofolio dokumen adalah, kecuali :
a. Tujuan b. Indikator
c. Kemampuan guru d. Objek penilaian
9. Berikut ini adalah tahap-tahap penilaian portofolio, kecuali : a. Merumuskan tujuan
b. Menentukan isimateri c. Pengorganisasian
d. Perencanaan
10.Hal yang bukan termasuk bahan penilaian portofolio adalah : a. Bermain
b. Piagam penghargaan c. Hasil tugas
d. Bukti kehadiran
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar. Untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2, gunakanlah rumus sebagai berikut :
Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = —————————————————— x 100
10 Kriteria tingkat penguasaan :
90 – 100 = Baik Sekali 80 – 89 = Baik
70 – 79 = Cukup 69 = Kurang
Jika tingkat penguasaan Anda 80 atau lebih, berarti Anda berhasil. BAGUS Untuk itu, Anda dapat meneruskan ke modul berikutnya. Jika masih di bawah 80
, Anda harus mengulang materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
260 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 6
| 261 Evaluasi Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Ariin, Zainal 2011, Evaluasi Pembelajaran : Prinsip-Teknik-Prosedur, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Ariin, Zainal 2011, Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
____________, 2006 Konsep Guru Tentang Evaluasi dan Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran PAI
, Tesis, Bandung : SPS-UPI. Depdiknas 2003, Materi Pelatihan Peningkatan Kemampuan Guru Dalam
Penyusunan dan Penggunaan Alat Evaluasi Serta Pengembangan Sistem Penghargaan Terhadap Siswa
, Jakarta : Direktorat PLP – Ditjen Dikdasmen – Depdiknas.
Nitko, A. J., 1996 Educational Assessment of Students, Second Edition, New Jersey : Englewood Cliffs.
Surapranata, S., dan Hatta, M., 2004 Penilaian Portofolio, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
262 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 6
MODUL 7
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL EVALUASI
264 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
| 265 Evaluasi Pembelajaran
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL EVALUASI Pendahuluan
S
etelah semua data dikumpulkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka langkah Anda selanjutnya adalah melakukan pengolahan
data. Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna terhadap data
yang sudah dikumpulkan. Jika datanya tentang prestasi belajar, berarti pengolahan data tersebut akan memberikan nilai kepada peserta didik berdasarkan kualitas
hasil pekerjaannya. Hal ini dimaksudkan agar semua data yang diperoleh dapat memberikan makna tersendiri. Misalnya, jika seorang peserta didik memperoleh
skor 65, Anda belum dapat memberikan keputusan tentang peserta didik itu, apakah ia termasuk cerdas, sedang atau kurang, apalagi memberikan keputusan
mengenai keseluruhan aspek kepribadian peserta didik. Dalam modul ini, Anda akan mempelajari tentang bagaimana mengolah skor hasil tes.
Kompetensi yang harus Anda kuasai setelah mempelajari modul ini adalah : 1. Anda mampu memberi skor mentah pada berbagai bentuk tes.
2. Anda mampu mengubah skor mentah menjadi nilai standar dalam berbagai
skala dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP. 3. Anda mampu mengubah skor mentah menjadi nilai standar dalam berbagai
skala dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Norma PAN. Untuk menguasai kompetensi tersebut di atas, maka modul ini akan dibagi
menjadi tiga kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 membahas tentang teknik penskoran, Kegiatan Belajar 2 membahas tentang pengolahan data hasil tes dengan
pendekatan PAP dan Kegiatan Belajar 3 membahas tentang pengolahan data hasil tes dengan pendekatan PAN.
Selanjutnya, Anda harus mempelajari modul ini secara seksama sesuai dengan petunjuk pengerjaan modul, sehingga Anda betul-betul dapat mempraktikkannya
dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di Madrasah. Anda juga harus lebih aktif dan kreatif memberikan berbagai bentuk tes secara bervariasi, baik untuk
penilaian dalam dimensi proses maupun dalam dimensi hasil belajar. Ada beberapa alasan penting mengapa Anda perlu mempelajari modul ini, yaitu :
1. Teknik pengolahan skor untuk berbagai bentuk soal termasuk pendekatan
penafsirannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan sistem evaluasi pembelajaran. Oleh sebab itu, Anda sebagai guru harus
memahaminya.
Modul 7
266 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
2. Kualitas proses dan hasil belajar peserta didik perlu terus ditingkatkan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan ke berbagai pihak, seperti ke orang tua peserta
didik, komite madrasah, pengawas dan Kepala Madrasah. Peningkatan kualitas tersebut dapat Anda lakukan melalui teknik pengolahan skor yang baik dan
benar, termasuk cara menafsirkannya.
3. Masih banyak guru di Madrasah yang kurang atau belum memahami teknik pengolahan skor hasil evaluasi. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui,
memahami dan mampu mengaplikasikan berbagai teknik dan prosedur pengolahan skor serta pendekatan penafsirannya dalam kegiatan evaluasi
pembelajaran di Madrasah.
Untuk mempelajari modul ini, sebaiknya Anda ikuti petunjuk berikut ini : 1. Bacalah modul ini dengan baik, teratur, dan tidak meloncat-loncat agar Anda
memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang utuh. 2. Catatlah kata-kata atau kalimat yang kurang dimengerti atau berikan tanda
khusus dengan menggunakan stabilo. Selanjutnya, kata atau kalimat tersebut Anda diskusikan dengan teman atau langsung ditanyakan kepada tutor.
3. Setelah setiap penggal kegiatan belajar selesai dibaca, usahakan Anda membuat rangkuman sendiri yang ditulis tangan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah
ingatan dari apa yang sudah dibaca. 4. Kerjakanlah latihan dan tes formatif yang ada pada bagian akhir kegiatan
belajar. 5. Untuk menambah wawasan Anda tentang teknik pengolahan hasil evaluasi,
bacalah beberapa buku sumber yang tercantum dalam daftar pustaka.
Semoga Anda berhasil menyelesaikan modul 7 ini dengan baik
| 267 Evaluasi Pembelajaran
TEKNIK PENSKORAN Pengantar
B
anyak guru yang sudah mengumpulkan data mengenai peserta didiknya, tetapi tidak atau belum tahu bagaimana mengolahnya, sehingga data
tersebut menjadi mubazir, data tanpa makna. Sebaliknya, jika hanya ada
data yang relatif sedikit, tetapi sudah mengetahui cara pengolahannya, maka data tersebut akan mempunyai makna. Misalnya, seorang peserta didik memperoleh
skor 60 dari ulangan hariannya. Jika hanya skor ini saja yang diperhatikan, tanpa melihat lebih jauh sikap dan keterampilannya, maka skor itu kurang bermakna.
Akan tetapi, jika ada faktor-faktor lain di samping skor itu, baik tentang sikap maupun tentang keterampilannya, maka skor tersebut akan memberikan makna,
sehingga guru dapat membuat keputusan dan mempertanggungjawabkan hasil belajar peserta didik tersebut dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, Anda harus
betul-betul menguasai bagaimana cara memberikan skor yang baik dan benar serta adil, sehingga tidak merugikan peserta didik.
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan cara mencari skor mentah dalam bentuk uraian.
2. Menjelaskan sistem bobot dalam penskoran bentuk uraian. 3. Menjelaskan teknik tanpa rumus tebakan.
4. Menggunakan teknik tanpa rumus tebakan. 5. Menjelaskan alasan penggunaan rumus tebakan.
6. Menyebutkan rumus mencari skor mentah untuk soal benar-salah. 7. Menyebutkan tiga jenis penskoran soal bentuk pilihan-ganda.
8. Menyebutkan pengertian konversi skor. 9. Menyebukan objek yang diukur dalam domain psikomotor.
10.Membedakan antara tes tindakan dengan tes penempatan.
Kegiatan Belajar 1
268 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
Dalam pengolahan data, Anda perlu menggunakan analisis statistik. Analisis statistik digunakan jika ada data kuantitatif, yaitu data-data yang berbentuk
angka-angka, sedangkan untuk data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata- kata, tidak dapat diolah dengan statistik. Jika data kualitatif itu akan diolah
dengan statistik, maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data kuantitatif kuantiikasi data. Meskipun demikian, tidak semua data kualitatif
dapat diubah menjadi data kuantitatif, sehingga tidak mungkin diolah dengan statistik.
Menurut Zainal Ariin 2011 dalam mengolah data hasil tes, ada empat langkah pokok yang harus tempuh. Pertama, menskor, yaitu memberi skor pada hasil tes
yang dapat dicapai oleh peserta didik. Untuk memperoleh skor mentah diperlukan tiga jenis alat bantu, yaitu : kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman konversi.
Kedua
, mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu. Ketiga, mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa hurup
atau angka. Keempat, melakukan analisis soal jika diperlukan untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal dificulty index, dan
daya pembeda. Jika data sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah Anda selanjutnya
adalah menafsirkan data, sehingga dapat memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari pengolahan data itu sendiri, karena
setelah mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu. Memberikan interpretasi maksudnya adalah membuat pernyataan statement
mengenai hasil pengolahan data. Interpretasi terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria tertentu yang disebut norma. Norma dapat ditetapkan
terlebih dahulu secara rasional dan sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh
dalam melaksanakan evaluasi. Sebaliknya, bila penafsiran data itu tidak berdasarkan kriteria atau norma tertentu, maka ini termasuk kesalahan besar.
Misalnya, seorang peserta didik naik kelas. Kenaikan kelas itu kadang-kadang tidak berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati, tetapi hanya berdasarkan
pertimbangan pribadi dan kemanusiaan, maka keputusan ini termasuk keputusan yang tidak objektif dan merugikan semua pihak.
Dalam kegiatan pembelajaran, Anda dapat menggunakan kriteria yang bersumber pada tujuan setiap mata pelajaran standar kompetensi, kompetensi dasar.
Kompetensi ini tentu masih bersifat umum, karena itu harus dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur dan dapat diamati. Jika kriteria ini sudah Anda
rumuskan dengan jelas, maka baru Anda menafsirkan angka-angka yang sudah diolah itu berupa kata-kata atau pernyataan. Dalam menyusun kata-kata ini
sering guru mengalami kesulitan. Kesulitan itu antara lain penyusunan kata-
| 269 Evaluasi Pembelajaran
kata sering melampaui batas-batas kriteria yang telah ditentukan, bahkan tidak didukung oleh data-data yang ada. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan pada
guru untuk menonjolkan kelebihan suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah yang lain. Kesulitan yang juga sering terjadi adalah penyusunan rumusan tafsiran
atau pernyataan yang berlebihan overstatement di luar batas-batas kebenaran. Kesalahan semacam ini sebenarnya tidak hanya terjadi karena kekurangtelitian
dalam menafsirkan data saja, tetapi mungkin pula sudah muncul pada langkah- langkah sebelumnya.
Untuk menafsirkan data, Anda dapat menggunakan dua jenis penafsiran data, yaitu “penafsiran kelompok dan penafsiran individual” Zainal Ariin, 2011.
Pertama , penafsiran kelompok adalah penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui
karakteristik kelompok berdasarkan data hasil evaluasi, seperti prestasi kelompok, rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap guru dan materi pelajaran yang
diberikan, dan distribusi nilai kelompok. Tujuan utamanya adalah sebagai persiapan untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada
suatu kelompok, dan untuk mengadakan perbandingan antar kelompok.
Kedua , penafsiran individual adalah penafsiran yang hanya tertuju kepada
individu saja. Misalnya, dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan atau situasi klinis lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk melihat tingkat kesiapan peserta
didik readiness, pertumbuhan isik, kemajuan belajar, dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Dalam melakukan penafsiran data, baik secara kelompok maupun individual, Anda harus menggunakan norma-norma yang standar, sehingga data yang diperoleh
dapat dibandingkan dengan norma-norma tersebut. Berdasarkan penafsiran ini, Anda dapat memutuskan bahwa peserta didik mencapai tarap kesiapan yang
memadai atau tidak, ada kemajuan yang berarti atau tidak, ada kesulitan atau tidak. Jika Anda ingin menggambarkan pertumbuhan anak, penyebaran skor,
dan perbandingan antar kelompok, maka Anda perlu menggunakan garis kurva, graik, atau dalam beberapa hal diperlukan proil, dan bukan dengan daftar angka-
angka. Daftar angka-angka biasanya digunakan untuk melukiskan posisi atau kedudukan anak.
Setelah Anda melaksanakan kegiatan tes dan lembar jawaban peserta didik diperiksa kebenaran, kesalahan, dan kelengkapannya, selanjutnya menghitung
skor mentah untuk setiap peserta didik berdasarkan rumus-rumus tertentu dan bobot setiap soal. Kegiatan ini harus dilakukan dengan ekstra hati-hati karena
menjadi dasar bagi kegiatan pengolahan hasil tes sampai menjadi nilai prestasi. Sebelum melakukan tes, Anda harus sudah menyusun pedoman pemberian skor,
bahkan sebaiknya Anda sudah berpikir strategi pemberian skor sejak merumuskan kalimat pada setiap butir soal. Pedoman penskoran sangat penting disiapkan,
terutama bentuk soal esai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir subjektiitas
270 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
Anda. Begitu juga ketika Anda melakukan tes domain afektif dan psikomotor peserta didik, karena Anda harus dapat menentukan ukuran-ukuran sikap dan
pilihan tindakan dari peserta didik dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Rumus penskoran yang digunakan bergantung kepada bentuk soalnya,
sedangkan bobot weight bergantung kepada tingkat kesukaran soal dificulty index
, misalnya sukar, sedang dan mudah.