30
4.4.4 Analisis Post Optimal
Analisis postoptimal atau analisis pasca optimal merupakan suatu usaha untuk mempelajari nilai-nilai dari peubah-peubah pengambilan keputusan dalam
suatu model matematika jika satu, beberapa, atau semua parameter model tersebut berubah. Dalam suatu persoalan LP analisis postoptimal menyangkut analisis
terhadap nilai-nilai peubah pengambilan keputusan sebagai dampak perubahan dalam koefisien fungsi tujuan, koefisien teknologi, nilai sebelah kanan model,
adanya fungsi kendala baru maupun tambahan peubah pengambilan keputusan Nasendi Anwar 1985 .
Analisis post optimal dilakukan jika solusi optimal versi awal yang sudah diperoleh tidak dapat menjawab perubahan-perubahan yang terjadi akibat adanya
perubahan yang berada diluar selang sensitivitas solusi optimal awal. Analisis ini juga dilakukan jika terdapat perubahan atau pengurangan variabel keputusan,
penambahan atau pengurangan fungsi kendala dan terjadinya perubahan koefisien pada setiap fungsi. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis post optimal
dengan skenario kenaikan harga input pakan. Hal ini dilakukan karena pakan mempunyai proporsi terbesar dalam biaya produksi
4.5 Konsep dan Pengukuran Data
Variabel keputusan dalam penelitian ini adalah jenis puyuh yang akan diusahakan PPBT dalam satuan ekor. Variabel keputusan menunjukkan jumlah
produksi optimal setiap jenis produk.
4.5.1 Penentuan Variabel Keputusan
Variabel keputusan menunjukkan jumlah puyuh setiap bulan selama satu tahun. Jenis puyuh yang diternakkan di PPBT adalah puyuh petelur dan bibit
puyuh. Puyuh petelur menghasilkan keuntungan setiap bulan selama satu periode produksi, yaitu satu tahun. Sedangkan bibit puyuh menghasilkan keuntungan
setiap bulan dalam satu periode produksi yang juga satu bulan. Pemilihan variabel keputusan setiap bulan selama satu tahun didasari oleh
periode produksi masing-masing jenis yaitu satu bulan dan satu tahun. Hal ini bertujuan untuk melihat kombinasi jumlah bibit puyuh setiap bulan dan puyuh
31 petelur pada awal periode. Berdasarkan hal tersebut maka variabel keputusan
dapat dirumuskan sebagai berikut : X11
= Jumlah puyuh petelur bulan Januari X12
= Jumlah puyuh petelur bulan Pebruari X13
= Jumlah puyuh petelur bulan Maret X14
= Jumlah puyuh petelur bulan April X15
= Jumlah puyuh petelur bulan Mei X16
= Jumlah puyuh petelur bulan Juni X17
= Jumlah puyuh petelur bulan Juli X18
= Jumlah puyuh petelur bulan Agustus X19
= Jumlah puyuh petelur bulan September X110 = Jumlah puyuh petelur bulan Oktober
X111 = Jumlah puyuh petelur bulan Nopember X112 = Jumlah puyuh petelur bulan Desember
X21 = Jumlah bibit puyuh bulan Januari
X22 = Jumlah bibit puyuh bulan Pebruari
X23 = Jumlah bibit puyuh bulan Maret
X24 = Jumlah bibit puyuh bulan April
X25 = Jumlah bibit puyuh bulan Mei
X26 = Jumlah bibit puyuh bulan Juni
X27 = Jumlah bibit puyuh bulan Juli
X28 = Jumlah bibit puyuh bulan Agustus
X29 = Jumlah bibit puyuh bulan September
X210 = Jumlah bibit puyuh bulan Oktober X211 = Jumlah bibit puyuh bulan Nopember
X212 = Jumlah bibit puyuh bulan Desember
4.5.2 Fungsi Tujuan
Optimalisasi produksi pada perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan laba kontribusi total Z perusahaan dengan mengetahui kombinasi jumlah setiap
jenis puyuh yang memberikan keuntungan maksimum. Laba kontribusi diperoleh dari selisih antara penerimaan per ekor dengan biaya per ekor setiap bulan.
32
4.5.3 Fungsi Kendala