Kendala Pakan Layer Kendala Tenaga Kerja

54 periode budidaya. Namun pada perhitungan koefisien DOQ, tingkat kematian diperhitungkan di awal yaitu sebesar lima persen atau memiliki tingkat keberhasilan sebesar 95 persen per ekor. Dengan kata lain koefisien fungsi kendala DOQ per ekor adalah 1,052. Aktivitas puyuh petelur hanya membutuhkan DOQ pada bulan pertama saja, sedangkan aktivitas bibit puyuh membutuhkan DOQ setiap bulan. Nilai ruas kanan fungsi kendala DOQ merupakan ketersediaan rata-rata DOQ per bulan yang dapat diperoleh perusahaan yaitu sebanyak 10.000 ekor. Kendala DOQ untuk puyuh petelur dan bibit puyuh adalah sebagai berikut : Bibit1 1.052X11 + 1.052X21 = 10000 Bibit2 1.052X22 = 10000 Bibit3 1.052X23 = 10000 Bibit4 1.052X24 = 10000 Bibit5 1.052X25 = 10000 Bibit6 1.052X26 = 10000 Bibit7 1.052X27 = 10000 Bibit8 1.052X28 = 10000 Bibit9 1.052X29 = 10000 Bibit10 1.052X210 = 10000 Bibit11 1.052X211 = 10000 Bibit12 1.052X212 = 10000

6.2.3 Kendala Pakan Layer

Pakan layer diberikan setelah puyuh berumur lebih dari tiga minggu atau saat puyuh sudah dipindahkan ke kandang layer. Pakan di PPBT diberikan setiap dua hari sekali. Kebutuhan pakan untuk satu kandang besar berisi 5.000 ekor puyuh adalah 175 kg untuk dua hari sehingga kebutuhan pakan per ekor puyuh per hari sebanyak 17,5 gram. Pada aktivitas puyuh petelur bulan pertama, penggunaan pakan layer adalah selama sembilan hari, sehingga koefisien kebutuhan pakan puyuh petelur adalah 0.1575 kg. Pada aktivitas bulan kedua dan seterusnya koefisiennya adalah 0,525. Aktivitas bibit puyuh membutuhkan pakan layer selama 21 hari, maka koefisien kebutuhannya adalah sebesar 0,3675. Nilai ruas kanan fungsi kendala pakan layer merupakan ketersediaan rata-rata per bulan yang mampu disediakan perusahaan. Ketersediaan pakan pada bulan pertama adalah 1600 kg sedangkan 55 pada bulan kedua dan seterusnya adalah sebanyak 6850 kg. Fungsi kendala pakan layer adalah sebagai berikut : Pakan1 0.1575X11 + 0.3675X21 = 1600 Pakan2 0.525X12 + 0.3675X22 = 6850 Pakan3 0.525X13 + 0.3675X23 = 6850 Pakan4 0.525X14 + 0.3675X24 = 6850 Pakan5 0.525X15 + 0.3675X25 = 6850 Pakan6 0.525X16 + 0.3675X26 = 6850 Pakan7 0.525X17 + 0.3675X27 = 6850 Pakan8 0.525X18 + 0.3675X28 = 6850 Pakan9 0.525X19 + 0.3675X29 = 6850 Pakan10 0.525X110 + 0.3675X210 = 6850 Pakan11 0.525X111 + 0.3675X211 = 6850 Pakan12 0.525X112 + 0.3675X212 = 6850

6.2.4 Kendala Tenaga Kerja

Kegiatan tenaga kerja di PPBT terdiri dari persiapan kandang, memasukkan dan memindahkan puyuh, pemberian minum dan vitamin, pemberian pakan, pengecekan puyuh, pembersihan kandang, penyemprotan kandang, pemberian vaksin, pengambilan dan penyortiran telur, penghitungan dan pengemasan telur, pengemasan bibit puyuh, serta pengafkiran puyuh. Tenaga kerja PPBT yang berhubungan langsung dalam aktivitas puyuh petelur dan bibit sebanyak tiga orang. Jam kerja dalam sehari adalah delapan jam dan hari kerja dalam sebulan adalah 26 hari. Jadi, nilai ruas kanan kendala tenaga kerja per bulan adalah 624 jam. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan perusahaan setiap bulan adalah Rp 1.800.000. Maka biaya tenaga kerja rata-rata per jam adalah sebesar Rp 2.884,62. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja setiap aktivitas untuk 10.000 ekor puyuh dalam satu bulan adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan tenaga kerja untuk persiapan kandang dengan kapasitas 10.000 ekor adalah sebanyak tiga orang selama tiga hari kerja. Maka kebutuhan jam kerja adalah adalah 72 jam. 2. Kegiatan memasukkan DOQ ke kandang starter membutuhkan tenaga kerja sebanyak empat orang agar selesai dalam satu hari. Jam kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebanyak 32 jam. 56 3. Kebutuhan tenaga kerja untuk pemberian minum dan vitamin, serta pencucian tempat minum saat di kandang starter adalah sebanyak satu orang. Pemberian minum dilakukan beberapa kali dalam sehari bila air dalam tempat minum habis dengan total waktu satu jam dengan frekuensi setiap hari selama 14 hari. Total jam kerja untuk kegiatan ini adalah 28 jam. 4. Pemberian pakan starter dilakukan setiap dua hari sekali dengan tenaga kerja sebanyak dua orang selama satu jam. Total jam kerja untuk kegiatan ini adalah 14 jam. 5. Pengecekan puyuh sakit atau mati dilakukan setiap hari oleh dua orang selama satu jam. Kegiatan ini dilakukan selama 23 hari di bulan pertama untuk puyuh petelur. Maka kegiatan ini membutuhkan 46 jam. 6. Kandang dibersihkan dua hari sekali oleh dua orang selama 1,5 jam. Pada aktivitas puyuh petelur bulan pertama kegiatan ini membutuhkan dilakukan dalam 11 hari, pada bulan-bulan berikutnya dilakukan dalam 15 hari. Maka total kebutuhan tenaga kerja untuk bulan pertama dan bulan2 berikutnya adalah 33 dan 45 jam. 7. Pemindahan puyuh ke kandang grower dan pemberian vaksin membutuhkan tenaga kerja sebanyak tiga orang selama dua hari kerja. Maka total kebutuhannya adalah 48 jam. 8. Pemberian minum dan vitamin, serta pencucian tempat minum di kandang starter membutuhkan tenaga kerja sebanyak dua orang selama 2 jam dalam sehari. Kegiatan ini pada aktivitas puyuh petelur di bulan pertama dilakukan selama sembilan hari, sedangkan pada bulan kedua dan seterusnya dilakukan selama 30 hari. Total jam kerjanya adalah 36 jam untuk bulan pertama dan 120 jam untuk bulan kedua. 9. Kebutuhan tenaga kerja pada kegiatan pemberian pakan layer adalah dua orang selama satu jam setiap dua hari sekali. Pada bulan pertama aktivitas puyuh petelur, kegiatan ini dilakukan selama empat hari, sedangkan bulan kedua dan seterusnya dilakukan selama 30 hari. Jam kerja yang dibutuhkan untuk bulan pertama adalah delapan jam dan bulan kedua adalah 30 jam. 10. Penyemprotan kandang membutuhkan tenaga kerja sebanyak satu orang selama satu jam dan dilakukan dua hari sekali. Pada bulan pertama aktivitas 57 puyuh petelur kegiatan ini dilakukan selama empat hari sehingga total tenaga kerjanya adalah empat jam. Pada bulan kedua dan seterusnya dilakukan selama 15 hari sehingga memiliki total kebutuhan sebanyak 15 jam. 11. Kegiatan pengambilan dan penyortiran telur dimulai pada bulan kedua dan dilakukan oleh dua orang selama satu jam. Pada bulan kedua aktivitas puyuh petelur kegiatan ini dilakukan selama 18 hari, sedangkan bulan ketiga dan seterusnya dilakukan selama 30 hari. Total kebutuhan tenaga kerja pada bulan kedua adalah 36 jam dan bulan ketiga adalah 60 jam. 12. Kebutuhan tenaga kerja untuk penghitungan dan pengemasan telur dilakukan oleh dua orang selama satu jam. Pada bulan kedua, kegiatan ini dilakukan selama 18 hari sehingga total waktunya 36 jam. Pada bulan ketiga dan seterusnya dilakukan selama 30 hari dengan total waktu 60 jam 13. Pemberian vaksin Newcastle Disease dilakukan dengan frekuensi dua bulan sekali selama dua jam oleh dua orang. Sehingga dalam sebulan membutuhkan total waktu empat jam. 14. Pengafkiran puyuh dilakukan untuk aktivitas puyuh petelur pada bulan terakhir. Kegiatan ini membutuhkan tenaga kerja sebanyak dua orang selama delapan jam sehingga total jamnya adalah 16 jam. 15. Kebutuhan tenaga kerja untuk pengemasan 5.000 ekor bibit puyuh adalah sebanyak tiga orang selama delapan jam. Maka total jam kerja kegiatan ini adalah 24 jam. Berdasarkan perhitungan tersebut, untuk aktivitas puyuh petelur pada bulan pertama membutuhkan sebanyak 321 jam dan bulan kedua membutuhkan 342 jam. Kemudian bulan ketiga membutuhkan 394 jam dan bulan keempat 390 jam. Kebutuhan tenaga kerja untuk bulan kelima dan seterusnya mengulangi pola bulan tiga dan empat, sedangkan pada bulan 12 membutuhkan waktu 406 jam. Jadi, koefisien kendala tenaga kerja bulan 1 sebesar 0,0321; bulan 2 sebesar 0,0342; bulan 3,5,7,9, dan 11 sebesar 0,0394; bulan 4,6,8, dan 10 sebesar 0,039; dan bulan 12 sebesar 0,0406. Kebutuhan tenaga kerja untuk aktivitas bibit puyuh hampir sama dengan puyuh petelur. Perbedaannya adalah tidak terdapat kegiatan yang berhubungan dengan telur dan terdapat tambahan berupa pengemasan bibit. Total kebutuhan 58 jam kerja yang dibutuhkan untuk bibit puyuh setiap bulan adalah 195 jam untuk 5.000 ekor puyuh. Koefisien tenaga kerja aktivitas bibit puyuh per bulan adalah 0,039. Perumusan fungsi kendala untuk tenaga kerja setiap bulannya selama setahun adalah sebagai berikut : TK1 0.0321X11 + 0.039X21 = 624 TK2 0.0342 X12 + 0.039X22 = 624 TK3 0.0394X13 + 0.039X23 = 624 TK4 0.0390X14 + 0.039X24 = 624 TK5 0.0394X15 + 0.039X25 = 624 TK6 0.0390X16 + 0.039X26 = 624 TK7 0.0394X17 + 0.039X27 = 624 TK8 0.0390X18 + 0.039X28 = 624 TK9 0.0394X19 + 0.039X29 = 624 TK10 0.0390X110 + 0.039X210 = 624 TK11 0.0394X111 + 0.039X211 = 624 TK12 0.0406X112 + 0.039X212 = 624

6.2.5 Kendala Modal