Analisis Optimasi Optimalisasi Produksi pada Peternakan Puyuh Bintang Tiga, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

60 KM8 X18 - X19 = 0 KM9 X19 - X110 = 0 KM10 X110 - X111 = 0 KM11 X111 - X112 = 0

6.3 Analisis Optimasi

Variabel keputusan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah kombinasi aktivitas puyuh petelur dan bibit puyuh dalam satuan ekor setiap bulan selama satu tahun yang memberikan keuntungan maksimum. Hal ini dapat tercapai jika produktivitas puyuh, harga, dan biaya produksi dapat dipertahankan sesuai perhitungan. Asumsi lain hasil optimal ini adalah seluruh hasil produksi, baik hasil utama maupun produk sampingan mampu diserap pasar. Kombinasi aktivitas masing-masing jenis puyuh yang dapat memberikan keuntungan maksimum setiap bulan selama setahun berdasarkan pemecahan model program linear terdapat pada Tabel 9 di bawah ini. Tabel 9. Kombinasi Jumlah Setiap Jenis Ternak Selama Setahun ekor Bulan Puyuh Petelur X1 Bibit Puyuh X2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 8874 8874 8874 8874 8874 8874 8874 8874 8874 8874 8874 8874 551 570 509 1756 1681 1756 1681 1756 1681 2500 1681 1746 Berdasarkan solusi optimal yang dihasilkan program linear, kombinasi jumlah puyuh petelur yang sebaiknya diusahakan adalah sebanyak 8.847 ekor setiap bulan selama setahun. Jumlah aktivitas ini tetap dikarenakan satu siklus puyuh petelur adalah selama setahun sampai akhirnya akan diafkir. Periode siklus 61 tersebut berkaitan dengan keputusan pemeliharaan puyuh petelur yang merupakan keputusn jangka panjang. Puyuh petelur pada hasil optimal ini jumlahnya lebih tinggi dari jumlah aktual sebesar 8.000 ekor atau lebih tinggi 10,9 persen. Jumlah kombinasi variabel keputusan bibit puyuh berbeda-beda setiap bulannya. Pada bulan pertama sampai bulan ketiga, jumlah bibit puyuh yang sebaiknya diproduksi adalah 551, 570, dan 509 ekor. Jumlah pada tiga bulan pertama tersebut cenderung lebih rendah dari bulan-bulan berikutnya karena pengalokasian modal untuk aktivitas puyuh petelur belum menghasilkan keuntungan. Biaya pada bulan-bulan tersebut masih lebih besar dibandingkan penerimaan. Sedangkan pada bulan ketiga dan seterusnya jumlahnya bervariasi dan mencapai jumlah tertinggi pada bulan 10. Dengan asumsi bahwa seluruh hasil produksi dapat terserap pasar, produktivitas puyuh petelur per ekor berdasarkan siklus, harga jual dan biaya produksi tidak berubah maka keuntungan yang dapat diperoleh PPBT selama setahun adalah Rp 145.379.800 atau rata-rata per bulan adalah Rp 12.114.983. Keuntungan rata-rata per bulan pada kondisi optimal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan rata-rata per bulan pada kondisi aktual. Pada tiga bulan terakhir, keuntungan rata-rata per bulan adalah sebesar Rp 10.400.000. Rata-rata tambahan keuntungan per bulan yang dapat diperoleh perusahaan dengan berproduksi pada tingkat optimal adalah sebesar Rp 1.714.983 atau 16,49 persen dari kondisi aktual. Model program linear dan hasil olahannya pada kondisi optimal dapat dilihat pada Lampiran 2.

6.4 Analisis Dual