61 tersebut berkaitan dengan keputusan pemeliharaan puyuh petelur yang merupakan
keputusn jangka panjang. Puyuh petelur pada hasil optimal ini jumlahnya lebih tinggi dari jumlah aktual sebesar 8.000 ekor atau lebih tinggi 10,9 persen.
Jumlah kombinasi variabel keputusan bibit puyuh berbeda-beda setiap bulannya. Pada bulan pertama sampai bulan ketiga, jumlah bibit puyuh yang
sebaiknya diproduksi adalah 551, 570, dan 509 ekor. Jumlah pada tiga bulan pertama tersebut cenderung lebih rendah dari bulan-bulan berikutnya karena
pengalokasian modal untuk aktivitas puyuh petelur belum menghasilkan keuntungan. Biaya pada bulan-bulan tersebut masih lebih besar dibandingkan
penerimaan. Sedangkan pada bulan ketiga dan seterusnya jumlahnya bervariasi dan mencapai jumlah tertinggi pada bulan 10.
Dengan asumsi bahwa seluruh hasil produksi dapat terserap pasar, produktivitas puyuh petelur per ekor berdasarkan siklus, harga jual dan biaya
produksi tidak berubah maka keuntungan yang dapat diperoleh PPBT selama setahun adalah Rp 145.379.800 atau rata-rata per bulan adalah Rp 12.114.983.
Keuntungan rata-rata per bulan pada kondisi optimal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan rata-rata per bulan pada kondisi aktual. Pada
tiga bulan terakhir, keuntungan rata-rata per bulan adalah sebesar Rp 10.400.000. Rata-rata tambahan keuntungan per bulan yang dapat diperoleh perusahaan
dengan berproduksi pada tingkat optimal adalah sebesar Rp 1.714.983 atau 16,49 persen dari kondisi aktual. Model program linear dan hasil olahannya pada
kondisi optimal dapat dilihat pada Lampiran 2.
6.4 Analisis Dual
Besarnya penggunaan input produksi dapat diketahui dari nilai slack atau surplus dan nilai shadow price. Jika nilai slack atau surplus sama dengan nol
berarti sumber daya tersebut habis terpakai atau merupakan sumberdaya aktif. Sumberdaya aktif merupakan sumberdaya yang membatasi tingkat produksi
optimal. Sebaliknya jika nilai slack atau surplus tidak sama dengan nol berarti sumber daya tersebut dalam jumlah berlebih atau disebut sumberdaya tidak aktif.
Angka nilai slack menunjukkan jumlah berlebihan surplus.
62 Dual Price menunjukkan perubahan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan bila nilai ketersediaan sumberdaya ditambahkan atau dikurangi sebesar satu satuan dalam selang peningkatan tertentu dengan parameter lain
dipertahankan konstan. Nilai dual untuk sumberdaya tidak aktif adalah nol yang berarti bila ketersediaan sumberdaya tersebut ditambah atau dikurangi sebesar
satu satuan keuntungan perusahaan tidak berubah. Sumberdaya aktif memiliki nilai dual tidak sama dengan nol dan dapat bernilai positif atau negatif.
Slack yang bernilai nol ditunjukkan oleh sumber daya pakan pada bulan 1; modal bulan 1 sampai 9, bulan 10, dan bulan 11; serta permintaan maksimum
pada bulan 10. Pada Tabel 10 ditunjukkan nilai dual price sumberdaya pakan, modal, dan permintaan maksimum. Nilai dual price tersebut menunjukkan
besarnya tambahan keuntungan jika ketersediaan sumberdaya tersebut ditambah satu satuan.
Tabel 10. Nilai Dual Price Pakan, Modal, dan Permintaan Maksimum
Bulan Pakan
Modal Permintaan Maksimum
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
3717,62 0,207213
0,527302 0,527302
0,527302 0,527302
0,527302 0,527302
0,527302 0,527302
0,000000 0,527302
0,527302 2250,66
Nilai slack dari fungsi kendala yang lebih dari nol menunjukkan bahwa hampir semua sumberdaya berlebih setiap bulan. Sumberdaya yang berlebih
tersebut adalah kapasitas kandang, DOQ, pakan bulan 2 sampai 10, tenaga kerja, modal pada bulan 10, serta kendala permintaan maksimum bulan 1 sampai 9,
63 bulan 11, dan bulan 12. Apabila perusahaan menambah ketersediaan pada
sumberdaya tersebut sebesar satu satuan maka perubahan tersebut tidak akan menambah keuntungan yang diperoleh.
Dual price pakan pada bulan 1 merupakan terbesar di antara sumberdaya yang lain yaitu 3717,62. Artinya apabila perusahan menambah satu satuan pakan
maka akan menambah keuntungan sebesar Rp 3717,62. Pakan bulan 1 menjadi kendala aktif karena jumlah ketersediaan yang lebih sedikit dari bulan-bulan
berikutnya. Terbatasnya jumlah pakan layer pada bulan 1 disebabkan karena pada bulan tersebut perusahaan membeli lebih banyak pakan untuk masa starter. Pakan
layer pada bulan 1 hanya dikonsumsi selama sembilan hari sehingga perusahaan hanya menyediakan sedikit. Kendala aktif lainnya adalah permintaan maksimum
bulan 10 dengan nilai dual price sebesar 2250,66. Nilai dual price modal yang terbesar adalah 0,527 yang berarti bila modal
ditambah satu satuan akan menambah keuntungan sebesar Rp 0,527. Kendala modal aktif ada pada setiap bulan kecuali bulan 10. Pada bulan 10 terdapat slack
modal sebesar 14.329.313. Nilai slack dan nilai dual price dari setiap fungsi
kendala dapat dilihat pada Tabel 11.
64
Tabel 11. Alokasi Sumberdaya Optimal PPBT
Kendala Slack or
Surplus Dual Prices
Kendala Slack
or Surplus Dual
Prices Kandang Bulan 1
83,631279 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 1 317,671722
0,000000 Kandang Bulan 2
83,342499 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 2 298,285522
0,000000 Kandang Bulan 3
84,250000 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 3 254,500412
0,000000 Kandang Bulan 4
65,551041 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 4 209,432678
0,000000 Kandang Bulan 5
66,678505 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 5 208,814499
0,000000 Kandang Bulan 6
65,551041 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 6 209,432678
0,000000 Kandang Bulan 7
66,678505 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 7 208,814499
0,000000 Kandang Bulan 8
65,551041 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 8 209,432678
0,000000 Kandang Bulan 9
66,678505 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 9 208,814499
0,000000 Kandang Bulan 10
54,390450 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 10 180,415146
0,000000 Kandang Bulan 11
66,678505 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 11 208,814499
0,000000 Kandang Bulan 12
65,694962 0,000000
Tenaga Kerja Bulan 12 195,608521
0,000000 Bibit Bulan 1
85,339569 0,000000
Modal Bulan 1 0,000000
0,207213 Bibit Bulan 2
9400,503906 0,000000
Modal Bulan 2 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 3
9464,150391 0,000000
Modal Bulan 3 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 4
8152,729492 0,000000
Modal Bulan 4 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 5
8231,801758 0,000000
Modal Bulan 5 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 6
8152,729492 0,000000
Modal Bulan 6 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 7
8231,801758 0,000000
Modal Bulan 7 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 8
8152,729492 0,000000
Modal Bulan 8 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 9
8231,801758 0,000000
Modal Bulan 9 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 10
7370,000000 0,000000
Modal Bulan 10 14329313,000000
0,000000 Bibit Bulan 11
8231,801758 0,000000
Modal Bulan 11 0,000000
0,527302 Bibit Bulan 12
8162,823242 0,000000
Modal Bulan 12 0,000000
0,527302 Pakan Bulan 1
0,000000 3717,627930 Permintaan Bibit Bulan 1
1949,388672 0,000000
Pakan Bulan 2 1981,740967
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 2
1930,136719 0,000000
Pakan Bulan 3 2003,974854
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 3
1990,637085 0,000000
Pakan Bulan 4 1545,850220
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 4
744,039429 0,000000
Pakan Bulan 5 1573,473022
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 5
819,203613 0,000000
Pakan Bulan 6 1545,850220
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 6
744,039429 0,000000
Pakan Bulan 7 1573,473022
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 7
819,203613 0,000000
Pakan Bulan 8 1545,850220
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 8
744,039429 0,000000
Pakan Bulan 9 1573,473022
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 9
819,203613 0,000000
Pakan Bulan 10 1272,415771
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 10
0,000000 2250,669922
Pakan Bulan 11 1573,473022
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 11
819,203613 0,000000
Pakan Bulan 12 1549,376343
0,000000 Permintaan Bibit Bulan 12
753,634277 0,000000
65
6.5 Analisis Sensitivitas