Tujuan Manfaat Optimalisasi Produksi pada Peternakan Puyuh Bintang Tiga, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

8 1 Bagaimana kombinasi jumlah puyuh petelur dan bibit puyuh di PPBT yang dapat memperoleh keuntungan optimal? 2 Bagaimana penggunaan sumberdaya yang optimal di PPBT agar pendapatan usahaternak dapat menguntungkan? 3 Bagaimana perubahan yang terjadi pada kondisi optimal jika ada perubahan parameter yang membentuk model?

1.3 Tujuan

Tujuan dari Penelitian ini adalah : 1 Menganalisis kombinasi jumlah setiap jenis puyuh yang optimal. 2 Menganalisis alokasi sumberdaya yang optimal untuk memperoleh keuntungan optimal. 3 Menganalisis perubahan yang terjadi pada kondisi optimal jika terjadi perubahan pada harga input pakan.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi serta masukan yang bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu: 1 Bagi perusahaan, memberikan masukan dan pertimbangan bagi pemilik PPBT dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan perencanaan usahaternak puyuh agar dapat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki dalam mencapai keuntungan optimal. 2 Bagi penulis, penelitian ini menambah pengalaman dan sebagai media dalam penerapan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. 3 Bagi pembaca, sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk penelitian- penelitian selanjutnya. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Puyuh Puyuh termasuk dalam klasifikasi bangsa burung. Ciri-ciri umumnya adalah tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek, dapat diadu, dan bersifat kanibal. Coturnix coturnix japonica merupakan salah satu jenis puyuh yang lazim diternakkan Listiyowati dan Roospitasari 1995. Jenis ini termasuk famili Phasianidae dan ordo Galliformes. Bila dibandingkan dengan jenis yang lain, coturnix dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir per ekor selama setahun. Puyuh betina mulai bertelur pada umur 35 hari. Puncak produksinya terjadi pada umur lima bulan dengan persentase bertelur rata-rata 76 kali. Di atas umur 14 bulan, produktivitasnya akan menurun dengan persentase bertelur kurang dari 50 kali. Kemudian sama sekali berhenti bertelur saat berumur 2,5 tahun atau 30 bulan. Telurnya berwarna cokelat tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, cokelat, dan biru. Burung puyuh yang diternakkan di Indonesia termasuk ke dalam jenis ini Coturnix coturnix japonica.

2.2 Faktor Produksi