40 Tempat pembuatan kandang kecil letaknya berdekatan dengan tempat puyuh-
puyuh sakit. Bentuk bangunannya terbuka dan beratap namun tidak permanen.
5.4. Sistem Agribisnis Telur Puyuh di PPBT
5.4.1. Subsistem Pengadaan Input
Pengadaan bahan baku dalam budidaya puyuh PPBT terdiri dari pengadaan bibit, pakan, dan sarana produksi peternakan. Bibit puyuh yang
digunakan oleh perusahaan adalah DOQ yang berumur satu sampai dua minggu. Bibit ini kemudian dibesarkan dulu di kandang starter sampai umur satu bulan
untuk kemudian dipindah ke kandang grower dan layer. Sebagian besar bibit puyuh didatangkan dari produsen bibit di Jawa Tengah. Harga beli bibit dari
pemasok yaitu Rp 2.650,- per ekor. Pakan puyuh yang digunakan PPBT berasal dari pakan puyuh olahan
sendiri self mixing. Hal ini dilakukan karena pakan memiliki kontribusi terbesar dari keseluruhan komponen biaya produksi. Pengolahan pakan secara mandiri
akan menghemat pengeluaran PPBT. Pakan yang digunakan PPBT adalah pakan hasil pencampuran beberapa bahan baku dengan formulasi tertentu. Komposisi
pakan campuran tersebut terdiri dari jagung giling, dedak padi, konsentrat untuk pakan ayam petelur, dan bahan tambahan feed additive. Peralatan dan sarana
yang digunakan dalam proses budidaya puyuh petelur merupakan peralatan standar peternakan unggas. Peralatan tersebut adalah kandang kecil kurung,
galon air minum, sprayer, ember, dan nampan kayu tempat memanen telur. Sarana dan peralatan yang digunakan didapatkan dari beberapa toko peralatan
peternakan poultry shop sedangkan pengadaan sangkar diproduksi sendiri. 5.4.2. Subsistem Usahaternak Puyuh
Proses produksi puyuh petelur pada PPBT dimulai dari bibit puyuh siap telur yang berumur antara 30-40 hari sampai umur 12 bulan. Proses pemeliharaan
dimulai dengan persiapan kandang yaitu kandang difumigasi dengan penyemprotan desinfektan untuk mematikan kuman dan bakteri. Desinfektan yang
digunakan berupa biodes dan septocid dengan komposisi yang telah ditetapkan. Dosisnya adalah satu tutup cairan septocid ditambah dengan satu tutup cairan
41 biodes untuk setiap 10 liter air. Setelah kandang dalam keadaan steril, dilakukan
persiapan pakan dan air minum yang telah dicampur dengan vitamin. Setiap puyuh petelur pada masa produksi yang dilakukan secara rutin
setiap hari adalah memberi minum dan mengepel atau menyapu lantai kandang. Pemberian pakan dilakukan dua hari sekali. Pakan yang diberikan berupa ransum
yang terdiri dari campuran jagung gilik, dedak, konsentrat ayam petelur, serta suplemen makan puyuh. Jumlah pakan yang diberikan kepada puyuh rata-rata
sebanyak 35 gram per ekor tiap dua hari. Pada Gambar 3 dapat dilihat secara singkat alur pemeliharaan puyuh petelur PPBT selama masa produksi.
Gambar 3. Alur Proses Pemeliharaan Puyuh Petelur PPBT
Sistem pemberian air minum pada puyuh PPBT dilakukan setiap hari. Pemberian air minum ini sewaktu-waktu dicampur dengan vitamin. Selain
pemberian pakan dan minum, kegiatan rutin lain PPBT yaitu melakukan Persiapan Kandang
Proses Budidaya Puyuh Petelur PPBT dipelihara tanpa puyuh
jantan sama sekali Pemberian Pakan dan
Minum
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit :
1. Sanitasi Kandang
2. Vaksinasi
3. Pemberian Vitamin
dan Obat-obatan
Panen dan Pasca Panen
Pengafkiran
42 pengambilan telur. Proses pengambilan teur ini dilaksanakan setiap pagi pada
pukul 07.00 WIB. Urutan kegiatan pemeliharaan puyuh petelur PPBT setiap hari dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 . Proses Pemeliharaan Puyuh Petelur di PPBT
Waktu WIB
Kegiatan Pemeliharaan Keterangan
07.00 Pengambilan telur
Dengan menggunkan alat panen nampan yang berkapasitas 100
butir
08.00 Penyortiran telur sekaligus
pengemasan Menggunakan kemasan berupa : 1
peti kayu berukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm dengan kapasitas 1.200
butir dan diberi sekam agar telur tidak rusak. 2 dus ukuran 44 cm x
30 cm x 17 cm dengan kapasitas 750 butir
09.30 - Pemberian pakan dan
minum - Pembersihan kotoran dan
pembersihan minum - Pemasaran telur ke pasar
- Pakan diberikan dua hari sekali - Pemberian air minum dilakukan
setiap hari - Pembersihan kotoran diakukan
dua hari sekali erselang dengan pemberian pakan
12.00 Istirahat
- Menjaga sanitasi kandang agar tidak menimbulkan penyakit
- Menggunakan sapu lidi untuk menyapu kandang
- Penyemprotan dilakukan setelah selesai membersihkan kotoran
13.00 - Menyapu dan mengepel
lantai kandang - Penyemprotan kandang
dan luar kandang Mengambil puyuh yang sakit, mati
atau terjepit serta memeriksa posisi tempat pakan dan minum
15.00 Memeriksa puyuh dan
kawat pakan setiap sangkar 16.00
Pulang
43 Tahapan panen telur puyuh pada PPBT yaitu penyiapan nampan tempat
panen untuk wadah telur yang akan diambil, pengambilan telur, penyortiran antara telur utuh dan telur yang retak atau pecah. Setelah itu dilakukan pengemasan telur
ke peti kayu atau dus. Selanjutnya telur siap didistribusikan ke pasar. Dalam kegiatan pemeliharaan puyuh petelur, kegiatan lain yang juga
dilakukan yaitu program kesehatan yang meliputi pemberian vitamin. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu selama tiga hari berturut-turut, namun pemberian obat
untuk penyakit snot dilakukan setiap bulan berselang dengan pemberian obat pencernaan. Pemberian obat pencernaan dilakukan setiap bulan dan vaksinasi
Newcastle Desease ND dilakukan setiap dua bulan sekali. Akhir dari siklus pemeliharaan puyuh petelur PPBT yaitu pengafkiran.
Pengafkiran adalah mengeluarkan puyuh-puyuh yang tidak produktif atau yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Pengafkiran puyuh pada PPBT dilakukan saat
puyuh telah berumur 12 bulan. Pada umur tersebut, produksi telur puyuh mulai menurun sedangkan biaya pakan tetap sehingga menjadi kurang menguntungkan.
Setelah puyuh diafkir maka siklus pemeliharaan puyuh dimulai dari awal kembali. Pada pemeliharaan bibit puyuh, PPBT melakukan pembesaran pada puyuh
umur dua minggu sampai dengan siap bertelur atau berusia 42 hari. Puyuh berusia dua minggu pertama kali dimasukkan ke kandang starter selama seminggu
kemudian dipindahkan ke kandang grower. Pembesaran di kandang grower dilakukan selama tiga minggu sampai bisa dijual sebagai petelur.
5.4.3. Subsistem Pemasaran