17 terkendali dalam perikanan serta sifat dari “open access” dalam pengelolaan
perikanan. Pascoe dan Greboval 2003 lebih lanjut melihat beberapa pemicuterjadinya kapasitas lebih ini antara lain Fauzi,2010:
1. Harga ikan yang relatif inelastis dianggap dapat mengkompensasi penurunan
sumberdaya. 2.
Dampak dari penambahan wilayah laut dan kebijakan nasional perikanan serta subsidi besar-besaran pada sektor perikanan.
3. Kapasitas perikanan yang relatif mobile yang menyebabkan ekses kapital bisa
dipindahkan dari satu armada ke armada lainnya. 4.
Perubahan pola industri perikanan yang cenderung global dan menuntut industri bersifat kompetitif dan capital intensive.
5. Kegagalan kebijakan perikanan secara umum.
Dalam perspektif ekonomi, overcapacity merupakan pemborosan sumberdaya karena input yang digunakan tidak semestinya untuk menangkap ikan
pada produksi tertentu. Sehingga keuntungan tidak maksimum, biaya juga tidak minimum dan masyarakat secara umum tidak memperoleh manfaat maksimal dari
sumberdaya ikan.
2.5 Aspek-aspek Dalam Mengevaluasi Proyek
Gittinger 1986 menyatakan bahwa ada enam aspek dalam mengevaluasi atau menilai suatu proyekusaha, yaitu aspek teknis, aspek institusional-oganisasi-
manajerial, aspek pasar, aspek finansial, aspek sosial, dan aspek ekonomi. Menurut Husnan dan Suwarsono 2000, aspek studi kelayakan terdiri dari aspek
pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek manajemen, dan aspek ekonomi. Semua aspek tersebut harus dipertimbangkan secara bersama-sama untuk
menentukan manfaat-manfaat yang diperoleh dari suatu investasi. Secara umum aspek-aspek tersebut adalah
1. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang berhubungan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan operasi setelah proyek tersebut selesai
dibangun Husnan dan Suwarsono, 2000. Aspek tersebut menyangkut kaitan
18 antara faktor produksi input dan hasil produksi output yang akan menguji
hubungan teknis dalam suatu proyek sehingga dapat diidentifikasi perbedaan- perbedaan yang ada dalam informasi yang harus dipenuhi baik sebelum maupun
sesudah perencanaan proyek atau pada tahap awal pelaksanaan proyek.
2. Aspek Pasar
Menurut Husnan dan Suwarsono 2000, analisis terhadap aspek pasar ditujukan untuk mendapat gambaran mengenai jumlah pasar potensial yang
tersedia dan jumlah pangsa pasar yang dapat diserap proyek tersebut di masa yang akan datang dan strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai pangsa pasar
yang telah ditetapkan. Analisis aspek pasar terdiri dari rencana pemasaran output yang dihasilkan
oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek Gittinger, 1986.
3. Aspek Institusional-Organisasi-Manajerial
Analisis terhadap aspek manajemen dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan staf dalam melaksanakan proyek. Dalam aspek
manajemen perlu dikaji struktur organisasi yang sesuai dengan proyek yang direncanakan sehingga diketahui jumlah kebutuhan, kualifikasi, dan deskripsi
tugas individu untuk mengelola proyek Kadariah et al, 1999
4. Aspek Sosial
Aspek sosial yaitu aspek yang berkenaan dengan implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan, seperti penyediaan, pengaruh terhadap
lingkungan, tenaga kerja, dan pemerataan pendapatan.
5. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi berkenaan dengan kontribusi proyek terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan dan apakah kontribusi tersebut cukup
besar dalam menentukan pembangunan sumberdaya yang diperlukan.
19
6. Aspek Finansial
Analisis terhadap aspek finansial dilakukan untuk melihat apakah proyek tersebut mampu memenuhi kewajiban finansial ke dalam dan ke luar perusahaan
serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak bagi perusahaan atau pemiliknya Husnan dan Suwarsono, 2000. Dalam aspek finansial ditentukan
jumlah dan modal tetap serta modal awal kerja yang dibutuhkan, struktur permodalan, sumber pinjaman yang diharapkan, dan persyaratan serta
kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial. Analisis finansial dilakukan dengan tujuan untuk melihat suatu hasil
kegiatan investasi. Analisis finansial merupakan analisis manfaat dan biaya yang berpusat pada hasil dari modal yang ditanamkan dalam proyek dan merupakan
penerimaan langsung bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaannya. Analisis finansial penting artinya dalam memperhitungkan insentif bagi orang-
orang yang terlibat langsung dalam menyukseskan proyek atau usaha tersebut Kadariah et al, 1999. Dalam analisis finansial yang perlu diperhatikan adalah
hasil dari modal saham equity capital yang ditanam dalam proyekusaha. Analisis finansial didasarkan pada keadaan sebenarnya dengan
menggunakan data harga yang ditemuan di lapangan. Dengan mengetahui hasil analisis finansial, para pembuat keputusan dapat melihat apa yang terjadi pada
proyek dalam keadaan sebenarnya dan para pembuat keputusan juga dapat segera melakukan penyesuaian apabila proyek berjalan menyimpang dari rencana
semula. Salah satu cara untuk melihat kelayakan dari analisis finansial adalah dengan menggunakan metode cash flow analysis Gittinger, 1986. Cash
flowanalysis dilakukan setelah komponen-komponennya ditentukan dan
diperoleh nilainya. Komponen tersebut dapat dikelompokan dalam dua bagian yaitu pengeluaranbiaya dan penghasilanmanfaat.
a. Teori Biaya dan Manfaat