15
2.2.3 Habitat dan Penyebarannya
Rajungan merupakan hewan yang aktif. Ketika dalam keadaan tidak aktif, rajungan akan membenamkan diri pada dasar perairan sampai kedalaman 35
meter. Rajungan melakukan pergerakan atau migrasi ke perairan yang lebih dalam sesuai umurnya untuk menyesuaikan diri pada suhu dan salinitas perairan Nontji,
1993. Menurut Nontji 1993, rajungan hidup pada habitat yang beraneka ragam
seperti pantai dengan pasir, pasir lumpur dan juga laut terbuka. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam dalam keadaan normal rajungan diam di dasar perairan
sampai kedalaman 65 meter, tetapi sesekali dapat juga terlihat berada dekat permukaan laut.
2.2.4 Kandungan Gizi dan Manfaat
Rajungan seperti juga hasil perikanan yang lain merupakan bahan pangan yang cepat rusak ferishable. Rendemen total daging rajungan atau kepiting dari
hasil pengolahan adalah sebesar 25 - 30 persen dari berat tubuh dan besarnya rendemen dipengaruhi juga oleh kesegaran bahan baku serta cara pengambilan
dagingnya BBPMHP, 1995. Daging kepiting dan rajungan memiliki nilai gizi yang tinggi. Berdasarkan
kandungan lemaknya, hasil perikanan termasuk kepiting dan rajungan dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu golongan kandungan lemak rendah
kurang dari dua sampai lima persen, golongan berlemak medium dua sampai lima persen dan golongan berlemak tinggi dengan kandungan lemak antara enam
sampai sepuluh persen. Rajungan swimming crab, oyster, udang, ikan mas, ekor kuning, lemuru, dan salmon termasuk golongan berlemak medium sedang
Winarno, 1993. Komponen gizi daging rajungan dipengaruhi oleh musim, ukuran rajungan, kematangan gonad, suhu, dan ketersediaan bahan makanan
Sudhakar.et al, 2009. Komposisi proksimat daging kepiting dan rajungan antara jantan dan
betina dapat dilihat pada Tabel 2. Data tersebut menunjukan bahwa kandungan protein dan lemak daging rajungan lebih tinggi dari pada daging kepiting.
16
Tabel 2. Hasil Analisa Kimia Daging Kepiting dan Rajungan Jenis Komoditi
Protein Lemak
Air Abu
Kepiting Jantan 11,45
0,04 80,68
2,45 Kepiting Betina
11,90 0,28
82,85 1,08
Rajungan Jantan 16,85
0,10 78,78
2,04 Rajungan Betina
16,17 0,35
81,27 1,82
Sumber : BBPMHP 1995
Rajungan banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan bagi manusia dan sebagai salah satu sumber protein hewani. Rajungan biasanya tersedia dalam
bentuk segar, beku, dan bentuk olahan daging rajungan dalam kaleng yang kaya akan protein. Tangko dan Rangka 2009 menyatakan bahwa cangkang dan kepala
rajungan dapat dibuat kitosan yang bisa berfungsi sebagai bahan pengawet.
2.3 Tangkap Lebih