Sistem Pemasaran Rajungan HASIL DAN PEMBAHASAN

62 berdampak pada peningkatan produktifitas tenaga kerja mini plant. Peningkatan produktifitas pekerja dikarenakan jumlah output daging rajungan mini plant setelah penerapan kebijakan menjadi lebih besar dan hal tersebut berbanding lurus dengan tingkat produktifitas pekerja. Dampak kebijakan minimum legal size input production juga mempengaruhi hal di luar mini plant, yaitu stok rajungan di laut. Bila kebijakan tersebut diterapkan pada mini plant secara langsung mkan akan mempengaruhi permintaan rajungan pada nelayan. Sehingga pihak mini plant akan membatasi permintaan rajungan yaitu hanya rajungan yang berukuran minimal delapan sentimeter sebagai input produksinya. Sehingga rajungan kecil ukuran kurang dari delapan sentimeter tidak memiliki pasar dan nelayan pun enggan menangkap rajungan kecil karena tidak bernilai ekonomi. Pembatasan ukuran tersebut membuat rajungan kecil memiliki kesempatan untuk berkembang biak dan melestarikan populasinya di laut. Dalam jangka panjang stok rajungan di laut akan menjadi stabil dan lestari.

6.12 Sistem Pemasaran Rajungan

Pengolahan rajungan tidak serta merta menangkap kemudian memproduksi. Namun, pengolahan rajungan ini memiliki alur sitem pemasaran dalam pengolahannya. Sitem pemasaran yang terbentuk dalam pengolahan rajungan mulai dari nelayan, pedagang bakul, mini plant, plant, dan kemudian diekspor. Sitem pemasaran rajungan tersebut dapat dilihat Gambar 18. Gambar 18. Sistem Pemasaran dalam Pengolahan Rajungan Sistem pemasaran yang digambarkan dalam bagan di atas terlihat alur pemasaran rajungan mulai dari nelayan lokal hingga pasar interasional melalui ekspor. Dalam 63 Alur pemasaran rajungan terdapat beberapa proses pengolahan rajungan seperti perebusan, pengupasan, pengklasifikasian jenis daging rajungan, pengolahan daging rajungan, dan pengemasan daging rajungan olahan. Proses tersebut dijelaskan dalam bagan dengan menggunakan angka satu sampai lima yang menjelaskan masing-masing output dari sitem pemasaran. Maksud dari angka- angka tersebut adalah sebagai berikut : 1 Nelayan menangkap rajungan kemudian menjual rajungan yang masih hidup mentah tersebut kepada pedagang bakul. 2 Rajungan yang dikumpulkan oleh pedagang bakul dari sejumlah nelayan kemudian dijual kembali kepada mini plantskala rumah tangga yang sudah menjadi pelanggannya. 3 Hasil tangkapan nelayan selain dijual pada pedagang bakul, dijual secara langsung juga pada mini plant yang sudah menjadi mitra usaha. Rajungan yang dijual ke mini plant merupakan rajungan mentah dan rajungan yang sudah direbus oleh nelayan. 4 Mini plant memproses rajungan mentah dengan melakukan perebusan dan pengupasan untuk mendapatkan dagingnya. Setelah hasil daging rajungan diperoleh dari hasil produksi mini plant, daging rajungan tersebut dikelompokan berdasarkan jenis daging yang diinginkan oleh plant. Kemudian daging rajungan yang telah dipisahkan berdasarkan jenisnya di jual kepada pabrik plant. 5 Daging-daging rajungan yang diterima oleh plant dari berbagai mini plant diperiksa berdasarkan standar mutu plant, bila daging tersebut telah lolos uji mutu maka dilakukan proses selanjutnya seperti pembekuan, pengolahan bahan makanan, pengalengan, dan pengemasan untuk diekspor ke negara lain seperti Amerika, Singapura, Malaysia, dan Korea. 64

6.13 Rekomendasi Implikasi Kebijakan