Estimasi Dampak Penerapan Kebijakan

61

6.11 Estimasi Dampak Penerapan Kebijakan

Kebijakan minimum legal size input production yang diterapkan pada mini plant pengolahan rajungan akan berdampaklangsung pada finansial mini plant. Dampak finansial tersebut terlihat pada perubahan produksi yang mempengaruhi cash inflow dan cash outflow mini plant. Berdasarkan perhitungan cost benefit analysis diketahui bahwa terjadi peningkatan secara kelayakan fianansial jika dilihat dari hasil NPV, IRR, NET BC, dan payback period setelah diberlakukannya kebijakan minimum legal size input production. Perubahan hasil Bapak Maulana dapat dilihat pada Tabel 22 sedangkan hasilperhitungan CBA pada mini plantBapak Abdul Hamid dapat dilihatpada Tabel 23. Tabel 22. Hasil Perhitungan CBA pada Mini Plant Bapak Maulana Nilai Sebelum Penerapan Kebijakan Setelah Penerapan Kebijakan Incremental Benefit Penerimaan 105.241.366.050 102.481.376.840 -2.759.989.210 Biaya Investasi Operasioanal 105.025.679.326,9 102.139.245.952,9 -2.886.433.374 NPV 1.194.566.292 1.508.365.375 313.799.083 IRR 28 37 9 NET BC 4,67 6,45 1,78 Payback Period 10,09 tahun 10,089 tahun 0,001 tahun Tabel 23. Hasil Perhitungan CBA pada Mini Plant Bapak Abdul Hamid Nilai PenerapanKebijakan Penerimaan 14.761.325.200 Biaya Investasi Operasioanal 14.746.574.732 NPV 62.504.193,49 IRR 27 NET BC 2,94 Payback Period 6,14 tahun Produksi rajungan yang berukuran besar dapat menghasilkan daging yang lebih besar dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sehingga dapat disimpukan bahwa jika kebijakan tersebut diterapkan akan meningkatkan profitability mini plant dalam jangka panjang. Selain itu, kebijakan tersebut juga 62 berdampak pada peningkatan produktifitas tenaga kerja mini plant. Peningkatan produktifitas pekerja dikarenakan jumlah output daging rajungan mini plant setelah penerapan kebijakan menjadi lebih besar dan hal tersebut berbanding lurus dengan tingkat produktifitas pekerja. Dampak kebijakan minimum legal size input production juga mempengaruhi hal di luar mini plant, yaitu stok rajungan di laut. Bila kebijakan tersebut diterapkan pada mini plant secara langsung mkan akan mempengaruhi permintaan rajungan pada nelayan. Sehingga pihak mini plant akan membatasi permintaan rajungan yaitu hanya rajungan yang berukuran minimal delapan sentimeter sebagai input produksinya. Sehingga rajungan kecil ukuran kurang dari delapan sentimeter tidak memiliki pasar dan nelayan pun enggan menangkap rajungan kecil karena tidak bernilai ekonomi. Pembatasan ukuran tersebut membuat rajungan kecil memiliki kesempatan untuk berkembang biak dan melestarikan populasinya di laut. Dalam jangka panjang stok rajungan di laut akan menjadi stabil dan lestari.

6.12 Sistem Pemasaran Rajungan