2.5. Studi-studi Terdahulu
Studi-studi mengenai perkreditan telah banyak dilakukan dengan sudut pandang permasalahan yang berbeda-beda. Berikut ini, beberapa studi-studi
terdahulu yang berkaitan dengan kredit, yaitu: Zednita Azriani 2008 melakukan penelitian tentang Peranan Bank
Perkreditan Rakyat Binaan Bank Nagari Terhadap Kinerja Usaha Kecil di Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan menelaah perkembangan pembinaan
terhadap BPR yang telah dilakukan oleh Bank Nagari selama ini, membandingkan kinerja beberapa BPR yang menjadi binaan Bank Nagari dengan BPR non-binaan
dan faktor yang mempengaruhinya dan menganalisis peranan kredit BPR terhadap kinerja usaha kecil di sumatera barat. Pada tujuan 1 dan 2 digunakan analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif yang didasarkan kepada aspek keuangan dan manajemen. Analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
BPR dilakukan dengan menggunakan analisis kolerasi dengan menggunakan pool data dari tahun 2003 sampai tahun 2006. Model untuk mengetahui dampak BPR
terhadap kinerja usaha kecil dianalisis dengan menggunakan model persamaan simultan. Analisis model pengembalian kredit menggunakan model logit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembinaan yang telah dilakukan Bank Nagari dalam aspek manajemen, sistem operasional, pendidikan
dan pelatihan, serta penghawasan monotoring terhadap BPR binaan cukup efektif namun masih ada beberapa kegiatan yang belum berjalan maksimal yaitu belum
adanya jadwal pendidikan dan pelatihan secara teratur pada setiap tahun anggaran, sistem informasi kepada BPR binaan masih manual belum menggunakan sistem
online, sistem pengawasan oleh komisaris BPR yang merupakan pegawai Bank
Nagari belum optimal. BPR binaan Bank Nagari memiliki kinerja yang lebih baik dari BPR-BPR non-binaan, namun tidak terlalu berbeda nyata. Kredit yang
diterima oleh usaha kecil berpengaruh positif dan berbeda nyata terhadap nilai omset penjualan, namun tidak berpengaruh secara nyata terhadap penyerapan
tenaga kerja usaha kecil. Kinerja usaha nasabah BPR binaan Bank Nagari ternyata tidak berbeda nyata dengan kinerja usaha nasabah BPR non-binaan Bank
Nagari. Ratu Dewi Hilna Anggraeni 2008 melakukan penelitian tentang Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Pilihan Jasa Lembaga Pembiayaan Kredit Konsumen Mobil. Penelitian ini bertujuan
menganalisis distribusi penggunaan jasa lembaga pembiayaan berdasarkan karakteristik rumah tangga, dan menganalisis karakteristik rumah tangga yang
mempengaruhi konsumen dalam menggunakan jasa lembaga pembiayaan bank atau non-bank. Alalisis yang digunakan ialah analisis deskriptif dan model
logistik. Variabel bebas yang digunakan ialah karakteristik rumah tangga konsumen yang terdiri dari umur, pendapatan, konsumsi rutin rata-rata, lama
bekerja, pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga bekerja, dumy pekerjaan, dummy jenis kelamin, dummy tempat tinggal, dan dummy status
pernikahan. Hasil estimasi menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga yang berpengaruh nyata terhadap peluang penggunaan jasa lembaga pembiayaan jenis
non-bank yaitu lama bekerja, jumlah anggota keluarga bekerja, jenis kelamin dan status pernikahan.
Elsha Surya Respita 2010 melakukan penelitian tentang Analisis Dampak Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Perkembangan
UMKM dan Penyebab Kendala UMKM Dalam Mengakses KUR Studi Kasus BRI Unit-Margonda Depok. Penelitian tersebut bertujuan menganalisis dampak
KUR terhadap perkembangan UMKM dan menganalisis penyebab kendala UMKM dalam mengakses KUR. Model persamaan simultan digunakan untuk
menganalisis Dampak Penyaluran Kredit Terhadap Perkembangan UMKM dengan menggunakan 60 responden. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan
bahwa penyaluran kredit berdampak positif terhadap perkembangan UMKM, khususnya signifikan terhadap peningkatan omset usaha, namun tidak berdampak
signifikan pada penyerapan tenaga kerja. Selain itu, model logit digunakan untuk menganalisis penyebab kendala UMKM dalam mengakses KUR. Hasil analisis
menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjangkau atau tidaknya UMKM dalam mengakses KUR adalah tahun usaha berdiri, omset usaha, keuntungan
usaha, jarak tempat usaha ke BRI. Sedangkan agunan tidak berdampak signifikan karena KUR merupakan kredit tanpa agunan. Selain itu, kendala UMKM lainnya
karena adanya informasi tidak sempurna yang dibuktikan dari 60 responden yang tidak akses KUR ternyata 71,67 persen tidak mengetahui tentang adanya program
KUR. Fransiscus Haloho 2010 melakukan penelitian mengenai Analisis
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Mikro PT. BPD Jawa Barat, Banten KCP Dramaga. Penelitian tersebut bertujuan menggambarkan
dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit oleh nasabah Kredit Mikro Utama KMU PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten KCP Dramaga melalui karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kreditnya. Metode yang digunakan adalah metode analisis
kualitatif melalui analisis deskripti dan analisis Regresi Logistik Logit Biner untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian
KMU. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa variabel independen yang signifikan pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian KMU adalah jenis
kelamin, status nasabah, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, asset usaha, omzet usaha, total pendapatan usaha, plafond kredit, jangka waktu
pengembalian kredit, pengalaman kredit, dan tingkat suku bunga. Irfan Kurnia Osa 2010 melakukan penelitian tentang Analisis Dampak
Keberadaan LKM Terhadap Perkembangan UMKM dan Penyebab Kendala Akses UMKM Terhadap Lembaga Keuangan Formal studi kasus BRI unit Kramat Jati
Induk di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak yang diakibatkan oleh keberadaan LKM BRI unit Karamat Jati Induk terhadap
perkembangan UMKM yang memperoleh dana pinjaman. Selain juga untuk mengetahui penyebab UMKM yang mengalami kendala dalam mengakses
pinjaman dari BRI unit Kramat Jati Induk. Penelitian tersebut menggunakan model persamaan simultan untuk menganalisis dampak yang diberikan BRI unit
Kramat Jati Induk terhadap UMKM. Hasil dari analisisnya menunjukkan bahwa LKM BRI unit Kramat Jati Induk memiliki beberapa dampak positif terhadap
nasabah UMKM yang menerima kredit, yaitu adanya kredit atau pinjaman yang diberikan dan berbeda nyata terhadap nilai omset dan penyerapan tenaga kerja
luar keluarga dari UMKM yang menerima pinjaman dari BRI unit Kramat Jati Induk. Sedangkan faktor-faktor apa saja yang sebenarnya menjadi penyebab
kendala UMKM dalam mengakses lembaga keuangan formal ialah tahun berdiri usaha, kepemilikan agunan, dan keuntungan usaha.
Penelitian mengenai kredit telah banyak dilakukan, namun penelitian ini memiliki perbedaan tujuan dan pengamatan.
2.6. Kerangka Pemikiran