Penelitian mengenai kredit telah banyak dilakukan, namun penelitian ini memiliki perbedaan tujuan dan pengamatan.
2.6. Kerangka Pemikiran
2.6.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
UMKM pada umumnya tidak mempunyai sumber daya untuk mencari, mengembangkan, atau memperluas pasar-pasar sendiri, tetapi mereka sangat
bergantung pada mitra dagang mereka untuk memasarkan produk-produk mereka, atau tergantung pada konsumen yang langsung datang ketempat
produksi mereka Tambunan 2009. Sebenarnya Usaha Mikro memiliki peranan penting bagi perekonomian di Indonesia, baik diwilayah nasional,
kota, maupun pedesaan. Peranan Usaha Mikro tersebut diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan, sebagai penyediaan barang dan jasa dengan
harga yang lebih murah, dapat mengatasi kemiskinan, serta merupakan salah satu komponen utama pengembangan ekonomi lokal Tambunan, 2002.
Usaha mikro dan kecil memiliki ciri umum berorientasi pada pasar lokal, produksnya spesifik, volume produksi kecil, metode produksi
sederhana dan peralatan tidak mahal, modal dan pinjaman terbatas, lemahnya keterampilan dan manajemen, dan lemah dalam motivasi keusahawan
Thamrin, 2002. Usaha Mikro memiliki peranan penting bagi perekonomian di Indonesia, baik diwilayah nasional, kota, maupun pedesaan. Peranan Usaha
Mikro tersebut diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan, sebagai penyediaan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah, dapat mengatasi
kemiskinan, serta merupakan salah satu komponen utama pengembangan ekonomi lokal Tambunan, 2002.
Disamping memiliki potensi bagi perekonomian, keberadaan usaha mikro juga memiliki kendala yang dirasakan oleh setiap pengusaha. Salah satu
kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha usaha mikro ialah masalah permodalan yang mana masalah tersebut dapat berpengaruh akibat adanya
kebutuhan konsumtif sehingga modal yang digunakan untuk melakukan usaha terbatas. Permasalahan modal ini menjadi perhatian bagi pemerintah untuk
melakukan bantuan pembiayaan, salah satunya dengan memberikan kemudahan akses pinjaman atau kredit bagi para UMKM. Keberadaan kredit
bagi usaha mikro dan kecil sudah lama diberikan, namun masih belum tercapainya tujuan yang diharapkan. Kurang tercapainya program-program
yang diberikan pemerintah dapat disebabkan adanya kendala dari pihak pengusaha itu sendiri. Menurut Bina Wirausaha 1997 dalam Thamrin 2002,
umumnya kendala yang dihadapi oleh pengusaha usaha kecil dalam memperoleh Kredit Usaha Kecil KUK adalah usaha belum mampu
mengungkapkan kelayakan usaha, ada keterbatasan pada aspek pemasaran, teknis produksi, manajemen dan organisasi, dan belum mampu memenuhi
persyaratan teknis seperti jaminan dan perizinan. Dalam penelitian ini ingin mempelajari profil sosial ekonomi rumah
tangga pengusaha dan usaha mikro serta mengkaji pemanfaatan kredit oleh usaha mikro di Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor. Selain itu, melihat dampak
kredit yang diambil oleh pengusaha mikro terhadap perkembangan usahanya serta faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit oleh pengusaha usaha
mikro di Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor. Adapun struktur kerangka pemikiran permasalahan ditunjukkan pada Gambar 2.3.
2.6.2. Struktur Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3. Struktur Kerangka Pemikiran PERMASALAHAN
USAHA MIKRO
Rumah Tangga Pengusaha Mikro
Berasal dari rumah tangga miskin
Pendidikan rendah Pendapatan rumah tangga
rendah Rendahnya tingkat
kelayakan asset rumah tangga spt jaminan
Usaha Mikro Tidak memiliki ijin usaha
Usaha tidak stabil Modal usaha terbatas
Sumber pinjaman terbatas Volume produksi kecil
Persaingan usaha ketat
Pemanfaatan Kredit oleh Usaha Mikro
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit
Dampak Pengambilan Kredit Terhadap Perkembangan Usaha
REKOMENDASI Profil Sosial Ekonomi Rumah
Tangga Pengusaha Usaha Mikro Profil Sosial Ekonomi Usaha
Mikro
Model Persamaan
Simultan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu wilayah pusat kegiatan ekonomi,
khususnya di sektor perdagangan dan di sektor industri pengolahan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 30 Januari
2012.
3.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, jenis data utama yang digunakan adalah data primer dan data sekuder sebagai pendukung. Data primer dikumpulkan melalui
kuesioner dan wawancara langsung pada responden yang memiliki usaha mikro di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Responden yang di
amati sebanyak 109 pengusaha mikro yang terdiri dari 68 pengusaha mikro bergerak di sektor perdagangan dan 41 pengusaha mikro bergerak di sektor
industri pengolahan. Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pengusaha mikro yang di pandu dengan menggunakan beberapa pertanyaan. Di
dalam kuisioner, pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha mikro dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu karakteristik usaha mikro dan
karakteristik rumah tangga pengusaha usaha mikro. Karakteristik usaha mikro dibagi kembali menjadi karakteristik sosial usaha mikro yang terdiri dari identitas