Persyaratan Kredit yang Dipenuhi Pengusaha Mikro Alokasi Pemanfaatan Kredit Pengusaha Mikro

lebih banyak mengakses kredit di tahun 2009 karena pada tahun tersebut beberapa dari pengusaha mikro yang sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik mengalami pemutusan kerja akibat beberapa pabrik mengalami gulung tikar.

6.4. Persyaratan Kredit yang Dipenuhi Pengusaha Mikro

Dalam mengambil kredit tentunya dibutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh peminjam agar adanya ikatan saling kepercayaan antara pemberi pinjaman dan peminjam. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh peminjam dan sekaligus sebagai salah satu untuk mempermudah dalam memperoeh pinjaman adalah agunan atau jaminan. Agunan atau asset merupakan merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh peminjam yang dijaminkan kepada pihak peminjam sebagai pegangan bagi pihak pemberi pinjaman. Gambar 6.1 Jenis jaminan yang digunakan pengusaha mikro persen Pengusaha mikro di Desa Pabuaran menggunakan agunan yang berbeda-beda dalam memperoleh pinjaman atau kredit. Dari Gambar 6.1 terlihat perbandingan yang cukup rata antar jenis jaminan yang digunakan oleh pengusaha mikro untuk memperoleh pinjaman. Proporsi pengusaha mikro yang menggunakan jaminan berupa sertifikat rumah atau tanah sebesar 30 persen, pengusaha yang menggunakan BPKB kendaraan motor sebesar 27,5 persen, pengusaha yang menggunakan surat ijin usaha atau dokumen lainnya sebesar 17,5 persen, dan yang tidak menggunakan jaminan sebesar 25 persen. Adanya pengusaha mikro yang tidak menggunakan jaminan dikarenakan lembaga yang digunakan oleh pengusaha mikro merupakan lembaga keuangan bukan bank, salah satunya adalah bank keliling.

6.5. Alokasi Pemanfaatan Kredit Pengusaha Mikro

Kredit merupakan salah satu cara yang dipilih oleh seseorang untuk membantu dalam mengatasi permasalahan keuangan. Begitu juga dengan pengusaha mikro di Desa Pabuaran yang mengambil kredit untuk kebutuhan yang beragam. Di dalam penelitian ini, alokasi kredit yang dimanfaatkan oleh pengusaha usaha mikro dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu alokasi untuk kebutuhan modal tetap dan kerja serta kebutuhan lainnya. Pemanfaatan untuk kebutuhan usaha adalah kredit yang digunakan untuk memenuhi keperluan usaha seperti membangun usaha mikro atau menambah modal tetap maupun modal kerja. Sedangkan kredit untuk kebutuhan lainnya adalah kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan diluar dari kebutuhan usaha baik kebutuhan modal tetap maupun modal kerja. Tabel 6.10. Alokasi Pinjaman yang Dimanfaatkan oleh Pengusaha Usaha Mikro di Desa Pabuaran No Alokasi Pinjaman Jumlah Persen 1 Kebutuhan Modal Tetap 3 7.50 2 Kebutuhan Modal Kerja 5 12.50 3 Kebutuhan Modal Tetap dan Kerja 7 17.50 4 Kebutuhan Lainnya 15 37.50 5 Kebutuhan Modal Tetap dan Lainnya 2 5.00 6 Kebutuhan Modal Kerja dan Lainnya 3 7.50 7 Kebutuhan Modal Tetap, Kerja, dan Lainnya 5 12.50 Total Pengusaha orang 40 100.00 Berdasarkan hasil pengamatan yang ditunjukkan pada Tabel 6.10 memperlihatkan bahwa pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran yang memanfaatkan kredit betul-betul hanya untuk kebutuhan usaha seperti kebutuhan modal tetap dan modal kerja sebesar 37,50 persen. Sedangkan pengusaha usaha mikro juga banyak yang memanfaatkan kredit hanya untuk kebutuhan lainnya juga sebesar 37,50 persen, dimana salah satu kebutuhan lainnya yang banyak digunakan adalah untuk membayar utang yang ditunjukkan pada Tabel 6.11. hasil pengamatan yang ditunjukkan pada Tabel 6.10 tidak semua pengusaha usaha mikro memanfaatkan kredit hanya untuk satu jenis kebutuhan saja, tetapi sebagian dari pengusaha juga ada yang memanfaatkan kredit untuk kebutuhan yang beragam. Kombinasi kebutuhan tersebut ternyata banyak digunakan untuk kebutuhan modal tetap, modal kerja, dan lainnya dengan proporsi pengusaha sebesar 12,50 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa walaupun keberadaan kredit kurang dominan dimanfaatkan untuk kebutuhan usaha, tetapi bagi pengusaha usaha mikro kredit memberikan manfaat dalam memenuhi kebutuhan lainnya. Tabel 6.11. Jenis Alokasi Pemanfaatan Kredit untuk Kebutuhan Lainnya oleh Pengusaha Usaha Mikro No Jenis Kebutuhan Lainnya Jumlah Persen 1 Kebutuhan Konsumsi 1 6.67 2 Kebutuhan Pendidikan 2 13.33 3 Kebutuhan Kesehatan 0.00 4 Kebutuhan Pembayaran utang 12 80.00 Total Pengusaha orang 15 100.00 Banyaknya pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran yang meminjam kredit untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang ditunjukkan pada Tabel 6.10, ternyata banyak digunakan untuk kebutuhan pembayaran hutang. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.11 yang menunjukkan bahwa 80 persen pengusaha yang memanfaatkan kredit untuk kebutuhan lainnya ternyata digunakan untuk pembayaran hutang. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat pengusaha mikro di Desa Pabuaran memperoleh tambahan dana dari kredit, maka mereka akan memanfaatkannya untuk hal-hal yang dianggap paling penting dalam kehidupannya, salah satunya untuk membayar hutang. Dari kajian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengusaha mikro di Desa Pabuaran masih kurang memanfaatkan kredit karena dari 109 pengusaha mikro, ternyata hanya 36,70 persen atau sebanyak 40 pengusaha yang pernah mengambil kredit. Sedangkan 63,30 persen atau sebanyak 69 pengusaha usaha mikro lainnya tidak pernah mengambil kredit dengan alasan takut ketergantungan. Sementara itu, dalam hal pemanfaatan kredit, ternyata pengusaha usaha mikro cukup memiliki variasi dalam memanfaatkan kredit baik untuk hanya kebutuhan usaha, kebutuhan lainnya, dan keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kredit bagi usaha mikro memang semata-mata bukan hanya untuk usaha tetapi juga berperan penting untuk keperluan hidup. Berdasarkan lembaga keuangan yang banyak dipilih oleh pengusaha mikro, ternyata pengusaha mikro di Desa Pabuaran cukupbanyak yang memanfaatakan LKB milik pemerintah, seperti Bank BRI, walaupun masih ada beberapa pengusaha yang memanfaatkan LKBB seperti lembaga sewa guna dan bank keliling. Oleh sebab itu walaupun LKBB memiliki jenis bunga yang relative lebih tinggi dari LKB, namun dari segi prosedur dan besarnya pinjaman yang lebih mudah membuat lembaga ini juga cukup banyak diminati oleh usaha mikro.

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KREDIT DAN

DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI DESA PABUARAN Kondisi suatu usaha selalu mengalami peningkatan maupun penurunan pada usaha yang dijalanjakan. Hal ini juga terjadi pada usaha mikro di Kelurahan Pabuaran. Kredit merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh pemerintah yang bermanfaat bagi masyarakat untuk mengatasi permasalahan keuangan yang dihadapi baik itu untuk kebutuhan hidup maupun dalam membangun atau mengembangkan suatu usaha. Dalam bab ini akan dijelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan kredit oleh pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran dan bagaimana dampak yang diberikan oleh kredit terhadap perkembangan usaha mikro. Dalam menganalisis hal tersebut digunakan analisis regresi linier berganda dengan metode persamaan simultan dengan proxy perkembangan usaha yaitu perkembangan omset usaha yang telah dirumuskan pada bab metode penelitian. Responden yang dianalisis merupakan pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran yang mengambil kredit pada tahun 2008 sampai tahun 2011 dengan jumlah responden sebanyak 30 pengusaha yang telah dijabarkan karakteritiknya pada bab V.

7.1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengusaha Usaha Mikro di Desa

Pabuaran Mengambil Kredit Besar kredit adalah jumlah keseluruhan kredit atau pinjaman yang diterima oleh pengusaha mikro dari berbagai macam lembaga perkreditan mulai dari tahun