BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu wilayah pusat kegiatan ekonomi,
khususnya di sektor perdagangan dan di sektor industri pengolahan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 30 Januari
2012.
3.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, jenis data utama yang digunakan adalah data primer dan data sekuder sebagai pendukung. Data primer dikumpulkan melalui
kuesioner dan wawancara langsung pada responden yang memiliki usaha mikro di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Responden yang di
amati sebanyak 109 pengusaha mikro yang terdiri dari 68 pengusaha mikro bergerak di sektor perdagangan dan 41 pengusaha mikro bergerak di sektor
industri pengolahan. Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pengusaha mikro yang di pandu dengan menggunakan beberapa pertanyaan. Di
dalam kuisioner, pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha mikro dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu karakteristik usaha mikro dan
karakteristik rumah tangga pengusaha usaha mikro. Karakteristik usaha mikro dibagi kembali menjadi karakteristik sosial usaha mikro yang terdiri dari identitas
pengusaha dan identitas usaha mikro. Sedangkan karakteristik ekonomi usaha mikro terdiri dari karakteristik modal usaha dan karakteristik perkembangan usaha
mikro. Sedangkan data sekunder digunakan sebagai data pendukung untuk
memperoleh informasi dalam penentuan lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi, yaitu dari Kementrian Negara Koperasi dan
UKM, Badan Pusat Statstik BPS Kabupaten Bogor, beberapa studi-studi pustaka serta beberapa studi-studi terdahulu.
3.3. Metode Penentuan Contoh
Dalam menentukan contoh digunakan teknik penarikan contoh tanpa berpeluang nonprobability sampling yaitu teknik judgement purposive
sampling. Purposive sampling adalah prosedur yang biasa dilakukan peneliti dalam memilih contoh berdasarkan pertimbangan tentang beberapa karakteristik
yang cocok berkaitan dengan anggota contoh yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitiannya Juanda,2009.
Dengan menggunakan teknik tersebut, kriteria-kriteria usaha mikro yang digunakan dalam penarikan contoh yaitu:
1. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, Usaha mikro yang memiliki besar
omset usaha paling banyak Rp.300 juta per tahun. 2.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, Usaha mikro yang memiliki nilai asset usaha paling banyak Rp. 50 juta diluar tanah dan bangunan usaha.
3. Menurut BPS, Usaha mikro yang memiliki tenaga kerja paling banyak 4
orang dan secara fisik termasuk kedalam rumah tangga miskin.
Gambar 3.1 Tahapan Penarikan Contoh
Kriteria: 1.
Omset usaha ≤ Rp. 300 juta 2.
Asset usaha ≤ Rp. 50 juta 3.
Tenaga kerja 0-4 orang
Jumlah UMKM di Indonesia
Tahun 2009
Usaha Mikro
52.176.79598,88
Usaha Kecil
546.675 1,04
Usaha Menengah
41.1330,08
Usaha Mikro Terbanyak Berdasarkan Lokasi
Usaha Usaha Mikro Terbanyak
Berdasarkan Sektor Ekonomi
S. Perdagangan 15.112.028 unit
S. Industri Pengolahan 3.205.046 unit
S. Pertanian 26.364.440 unit
Prov. Jawa Barat 4.178.030 unit
Kabupaten Bogor 1
1.534.379 orang
Kec. Cibinong 2
252.742 orang
Kel. Pabuaran 1
68.746 orang
S. Perdagangan 23.736 unit
S. Industri Pengolahan 10.415 unit
Penarikan Contoh Purposive Sampling
UMi S. Perdagangan
68 unit
UMi S. Industri Pengolahan
41 unit Terbanyak ke-2
334.238 unit Terbanyak ke-1
396.236 unit Terbanyak ke-3
26.747 unit Terbanyak ke-3
12.268 unit
Keterangan: Bold
= Daerah terpadat = Tahapan penarikan contoh
= Kriteria penarikan contoh
Dari populasi pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran, dipilih 109 responden dimana responden sektor perdagangan sebanyak 68 dan sektor industri
pengolahan sebanyak 41 orang. Dengan pemilihan contoh ini diharapkan sudah dapat mewakili populasi pengusaha mikro di Desa Pabuaran.
Sementara itu, dalam mengkaji pemanfaatan kredit oleh pengusaha usaha mikro digunakan responden keseluruhan contoh sebanyak 109 orang. Sedangkan
dalam mempelajari profil sosial ekonomi rumah tangga pengusaha dan usaha mikro hanya mengamati 99 responden. Sedangkan untuk melihat dampak
pengambilan kredit terhadap perkembangan usaha mikro digunakan responden yang mengambil kredit dari tahun 2008 sampai tahun 2011 sebanyak 30 orang.
Tahapan analisis disajikan dalam Gambar 3.1.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data