Mengambil Kredit Tidak Mengambil Kredit

mikro di Desa Pabuaran. Pengusaha mikro yang mengambil kredit merupakan pengusaha yang pernah mengambil kredit walaupun hanya satu kali selama usaha mikro berjalan. Tabel 6.1. Proporsi Pengusaha Usaha Mikro di Desa Pabuaran yang Memanfaatkan Kredit Berdasarkan Sektor Usaha orangpersen Pemanfaatan Kredit Sektor Perdagangan Sektor Industri Pengolahan Jumlah Pengusaha

1. Mengambil Kredit

28 41,18 12 29,27 40 36,70 a. Tahun 2008-2011 22 73,33 8 26,67 30 75,00 b. Dibawah Tahun 2008 6 60,00 4 40,00 10 25,00

2. Tidak Mengambil Kredit

40 58,82 29 70,73 69 63,30 Jumah Pengusaha 69 100,00 41 100,00 109 100,00 Keterangan: tanda kurung menunjukkan angka dalam persen Pada Tabel 6.1 menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran masih relatif lebih besar untuk tidak memanfaatkan kredit. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.1 terlihat dari 109 pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran ternyata hanya 36,70 persen atau 40 pengusaha yang pernah mengambil kredit dimana 41,18 persen atau 28 pengusaha merupakan pengusaha di sektor perdagangan dan 29,27 persen atau 12 pengusaha di sektor industri pengolahan. Sementara itu, pengusaha mikro yang tidak mengambil kredit sebesar 63,30 persen atau sebanyak 69 pengusaha, dimana 58,82 persen pengusaha disektor perdagangan dan 70,73 persen pengusaha disektor industri pengolahan. Proporsi pengusaha usaha mikro yang mengambil kredit ternyata mengambil kredit dengan waktu yang berbeda-beda yang dilihat dari lamanya usaha mikro berjalan. Perbedaan waktu dikelompokkan menjadi dua yaitu pengusaha usaha mikro yang mengambil pada tahun 2008 sampai 2011 dan dibawah tahun 2008. Berdasarkan tahun tersebut, pada tahun 2008-2011 banyak pengusaha usaha mikro yang mengambil kredit, yaitu sebanyak 30 pengusaha atau sebesar 75 persen dari 40 pengusaha. Sedangkan yang mengambil kredit dibawah tahun 2008 sebanyak 10 pengusaha atau sebesar 25 persen. Pengusaha usaha mikro yang mengambil kredit pada tahun 2008-2011 sebanyak 30 orang digunakan untuk dipelajari karakteristik sosial ekonomi rumah tangga pengusaha dan usaha mikro yang dijelaskan pada bab V serta digunakan dalam analisis dampak pengambilan kredit terhadap perkembangan usaha mikro yang di jelaskan pada bab VII. Tabel 6.2. Alasan Pengusaha Mikro Tidak Memanfaatkan Kredit No Alasan Tidak Memanfaatkan Kredit Jumlah Persen 1 Karena prosedur peminjaman tidak cocok, seperti: a. Prosedur berbelit-belit, b. Tidak memiliki jaminan, dan c. Bunga pinjaman besar 8 3 2 3 11,6 4,35 2,90 4,35 2 Tidak merasa membutuhkan karena: a. Belum membutuhkanmasih memiliki tabungan, dan b. Modal usaha yang dibutuhkan kecil 20 6 14 28,99 8,70 20,29 3 Khawatir atau pesimis tidak mampu membayar cicilan kredit karena: a. Pendapatan usaha kecil, b. Usaha kurang maju, dan c. Takut ketergantungan 41 3 36 2 59,42 4,35 52,17 2,90 Jumlah Pengusaha 69 100,00 Setiap pengusaha mikro yang tidak mengambil kredit, memiliki alasan yang berbeda-beda. Beberapa alasan pengusaha mikro tidak mengambil kredit dapat disebabkan oleh prosedur peminjaman maupun keadaan pengusaha itu sendiri. Dari Tabel 6.2 menunjukkan bahwa sebagian besar dari pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran memilih untuk tidak memanfaatkan kredit dengan alasan kekhawatiran atau perasaan pesimis tidak mampu mengembalikan kredit. Proporsi pengusaha yang beralasan karena hal tersebut sebesar 59,42 persen, dimana besarnya alasan proporsi tersebut lebih banyak disebabkan karena adanya perasaan takut ketergantungan tidak bisa membayar cicilan. Selain itu, alasan lain yang banyak diungkakan oleh sebagian besar pengusaha adalah karena pengusaha merasa belum membutuhkan, sebab modal usaha yang dibutuhkan masih kecil. Proporsi pengusaha yang beralasan belum membutuhkan sebesar 28,99 persen dimana 20,29 persennya beralasan modal usaha yang dibutuhkan masih kecil. Sedangkan permasalahn dari sisi prosedur peminjaman, seperti prosedur yang berbelit-belit, suku bunga yang tinggi, dan kepemilikan jaminan tidak terlalu menjadi alasan dari sebagian besar pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran untuk tidak memanfaatkan kredit.

6.2. Sumber Lembaga Perkreditan yang di Manfaatkan oleh Pengusaha