Lembaga Perkreditan yang Melayani Kredit Usaha Mikro

d. Prospect yaitu prospek perusahaan di masa datang, apakah akan menguntungkan atau merugikan. e. Payment merupakan ukuran untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali kredit yang diberikan. f. Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam memperoleh laba yang diukur per periode. g. Protection bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Sementara itu, analisi 3R terdiri dari return, repayment, dan risk bearing ability. 1. Return adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur setelah memperoleh kredit. 2. Repayment adalah memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit oleh calon debitur, tetapi perusahaannya tetap berjalan. 3. Risk Bearing Ability adalah memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko, apakah resiko tersebut besar atau kecil.

2.3. Lembaga Perkreditan yang Melayani Kredit Usaha Mikro

Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, secara langsung atau tidak langsung, menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat, terutama membiayai investasi perusahaanperusahaan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep38MKIVI72. Sedangkan Lembaga Keuanagan Mikro LKM adalah Lembaga yang menyadiakan beragam pelayanan keuanagn, seperti tabungan, pinjaman atau kredit yang melayani masyarakat ekonomi lemah dan pengusaha mikro yang terpinggirkan oleh system keuangan formal. LKM berfungsi memberikan dukungan modal bagi pengusaha mikro dan masyarakat kecil Suyatno, 1997. LKM di Indonesia menurut Bank Indonesia dibagi menjadi dua kategori, yaitu LKM yang berwujud bank dan non bank Azriani, 2008.

2.3.1. Lembaga Keuangan Bank

Lembaga keuangan bank adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana Pramutoko dalam www.wordpress.com. LKM yang berwujud bank adalah Bank Rakyat Indonesia BRI unit desa, BPR, BKD Badan Kredit Desa Azriani, 2008. Berdasarkan kepemilikannya, bank dikelompokkan menjadi bank milik pemerintah, bank milik swasta, bank milik koperasi, bank milik asing, dan bank campuran Kasmir, 2005. 1. Bank Milik Pemerintah merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah. Contohnya bank BNI 1946, BRI, BTN, Mandiri, Bank Pemerintah Daerah BPD seperti BPD DKI Jakarta. 2. Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar saham milik swasta nasional. Akte pendirian oleh swasta sepenuhnya dan keuntungan. Contohnya bank Bumiputera, BCA, Danamon, BII, Mega, Lippo, Muamalat, Niaga, dan Permata. 3. Bank Milik Koperasi adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi, contohnya Bank Umum Koperasi Indonesia Bukopin. 4. Bank Milik Asing merupakan bank yang kepemilikannya 100 persen dimiliki oleh pihak asing di Indonesia dan merupakan cabang dari luar negeri. Contohnya City Bank, Bank of America. 5. Bank Campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh kedua belah pihak yaitu pihak dalam negeri dan luar negeri. Contohnya Mitsubishi Buana Bank, Sumitomo Niaga Bank, dan Inter Pacific Bank.

2.3.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif. Usaha – Usaha yang dilakukan LKBB antara lain menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga, sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon dukungan dalam bentuk dana dalam usaha patungan, dan perantara untuk mendapatkan tenaga ahli. LKBB juga memiliki peran, antara lain membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang atau jasa, memperlancar distribusi barang, dan mendorong terbukanya lapangan pekerjaan. Jenis-jenis LKBB terdiri dari 8 jenis, yaitu perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun, koperasi simpan pinjam, bursa efek, perusahaan anjak piutang, perusahaan modal ventura, pegadaian, dan perusahaan sewa guna Pramutoko dalam www.wordpress.com . Sedangkan LKM yang bersifat non bank adalah Koperasi Simpan Pinjam KSP, Unit Simpan Pinjam USP, Lembaga Dana Kredit Pedesaan LDKP, Baitul Mal Wattanwil BMT, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, arisan, pola pembiyaan Grameen, Kelompok Swadaya Mayarakat KSM, dan credit union Azriani, 2008.

2.4. Peranan Kredit dalam Perkembangan Usaha Mikro