Hasil Uji Koefisien Determinasi R²
81 pada divisi Strategic Procurement Group SCG Bank Syariah
Mandiri. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh T
Ravikumar 2013
yang menyatakan
bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap keterikatan
karyawan pada Msmes di India. Sejalan dengan itu, pada penelitian yang dilakukan Wahyu Ariani 2014 pun
memperlihatkan hasil yang sama dimana kepemimpinan memiliki hubungan yang positif terhadap keterikatan karyawan.
Dari pemaparan dari hasil penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian yang dilakukan di divisi
Strategic Procurement Group SCG pada Bank Syariah Mandiri ini tidak sejalan dengan pebelitian tersebut. Hal ini
sebenarnya mendukung apa yang disampaikan Muizzudin 2009:62 dalam Asep Rukmawan2012 bahwa ada faktor lain
selain kepemimpinan, yaitu team work, budaya organisasi, iklim organisasi, dan jenjang karir. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Asep Rukmawan 2012 pada karyawan BPJS Ketenagakerjaan turut memperkuat pendapat tersebut dengan
hasil yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh terhadap keterkaitan karyawan pada BPJS
Ketenagakerjaan.
82 2 Menguji Signifikansi Variabel Budaya Organisasi X
2
Terlihat bahwa t-hitung koefisien budaya organisai adalah 2,108, Sedang t-tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan
α=0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t- tabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df=52 didapat dari
rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 55-3=52. Didapat t- tabel adalah 2,01.
Variabel budaya organisasi memiliki nilai p-value 0,04 0,05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung t-tabel, 2,1082,01,
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien budaya organisasi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keterikatan karyawan pada divisi Strategic Procurement Group SCG di Bank Syariah Mandiri.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Rizza Akbar 2013 yang menyatakan bahwa
budaya organisasi berpengaruh terhadap keterikatan karyawan. Dalam penelitiannya yang dilakukan pada karyawan PT
Primatexco Indonesia di Bandung ini, berpendapat bahwa semakin baik budaya organisasi maka semakin tinggi tingkat
employee engagement atau keterikatan karyawan suatu perusahaan.
Sejalan dengan itu, Endah Mujiasih dan Ika Zenita Ratnanigsih 2013 menyatakan bahwa budaya organisasi turut memberikan