Definisi Keterikatan Karyawan Keterikatan Karyawan

13

3. Kategori Keterikatan Karyawan

Menurut Gallup sebuah konsultan organisasi dalam Vazirani, 2007, T Elizabeth, 2012, terdapat 3 perbedaan tipe orang dalam kategori engagement: a. Engaged Terikat. Karyawan yang engaged adalah pembangun. Mereka tahu harapan-harapan apa yang diinginkan dari peran mereka, oleh karena itu mereka dapat memenuhi dan mencapainya. Secara natural mereka memiliki keingintahuan tentang perusahaan dan tempat di mana mereka saat ini bekerja. Secara konsisten mereka melakukan pekerjaan dengan tingkatan yang tinggi. Mereka ingin menggunakan talenta atau bakat dan kekuatan mereka di tempat kerja setiap hari. Mereka bekerja dengan keinginan yang besar dan mendorong inovasi dan menggerakkan organisasi untuk maju. Ciri dari karyawan yang engaged adalah antusias, semangat dan bergairah terhadap pekerjaan mereka, loyal, termotivasi, berkomitmen dan produktif. Mereka memiliki emosi yang kuat dan setia pada tempat kerja mereka dan terdorong untuk sukses. b. Not Engaged Tidak Terikat. Para karyawan yang tidak terikat not Engaged cenderung untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas daripada sasaran-sasaran atau hasil yang mereka harapkan untuk diselesaikan. Mereka hanya ingin mengetahui apa yang harus dikerjakan kemudian melakukan dan mengatakan bahwa mereka telah 14 menyelesaikannya. Mereka fokus pada pemenuhan tugas dibandingkan mencapai suatu hasil. Para karyawan yang tidak terikat cenderung merasa kontribusi mereka diabaikan, dan kemampuan mereka tidak memberi manfaat. Mereka seringkali merasa bahwa ini cara mereka karena mereka tidak memiliki hubungan yang produktif dengan para manajer atau dengan para rekan kerja mereka. Para karyawan yang tidak terikat not engaged tidak terhubung secara psikologis dan secara total dengan perusahaan mereka. Mereka memang bekerja keras dan berkontribusi tetapi memiliki dorongan yang kurang untuk sukses dibandingkan dengan rekan sekerja yang terikat dan kemungkinan besar memiliki perilaku yang akan meninggalkan perusahaan jika ada tawaran yang lebih menarik di tempat lain. c. Actively DisengagedMelepaskan Diri Secara Aktif Karyawan yang secara aktif melepaskan dir i adalah „penghuni gua‟. Hampir segala sesuatu secara konsisten mereka tentang atau lawan. Mereka tidak hanya tidak bahagia di tempat kerja, tetapi justru sibuk memerankan ketidakbahagiaan mereka. Mereka menyebarkan benih-benih negatif dalam setiap kesempatan. Setiap hari, pekerja yang secara aktif melepaskan diri merusak apa yang harus diselesaikan oleh rekan kerja mereka yang terikat. Karyawan dalam kategori ini secara emosi dan secara kognitif „bercerai‟ dengan pekerjaan mereka, mereka memiliki suatu perasaan untuk keluar dari perusahaan meskipun 15 secara fisik mereka berada di sana. Mereka tidak puas, tidak bahagia berada di dalam perusahaan tersebut dan mereka jelas memiliki pandangan yang negatif terhadap perusahaan, hal ini akan menular dan mengacaukan bagi organisasi.

d. Faktor Yang Mempengaruhi Keterikatan Karyawan

Menurut Lockwood Endah Mujiasih, 2013 engagement merupakan konsep yang kompleks dan dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah:

a. Kepemimpinan

Banyak konsultan dan pihak akademisi yang setuju bahwa atasan langsung dari seorang karyawan memiliki peranan kunci dari tingkat keterikatan karyawan tersebut. Pemimpin juga memiliki pengaruh pada faktor lain yang juga mempengaruhi keterikatan karyawan seperti komunikasi yang kuat, kepercayaan dan integritas, serta pemberdayaan kerja Schneider et al, 2009, Lamidi,2010 dalam Eva Riama 2013. Secara penalaran logis, peran atasan atau pemimpin semakin meningkat pada kaitannya dengan perannya yang signifikat dalam meningkatkan keterkaitan karyawan, karena pemimpin adalah kontak utama karyawan dengan perusahaan atau organisasi. Karyawan akan memilih untuk tinggal lebih lama dan memberikan kontribusi yang lebih pada perusahaan ketika mereka memiliki hubungan yang baik dengan atasan atau pimpinan mereka.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Coaching Dan Training (Pelatihan) Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Rantau Prapat

31 223 142

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan

5 47 121

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Budaya Organisasi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Perhutani KPH Saradan Di Madiun.

1 5 21

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SYARIAH HOTEL SOLO Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Syariah Hotel Solo.

0 3 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Syariah Hotel Solo.

0 3 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, MOTIVASIKERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi Kerja, Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Trans Retail Indonesia

0 4 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA,BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi Kerja, Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Trans Retail Indone

0 3 16

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya organisasi, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bank BNI Cabang padang).

0 0 6

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh

3 3 12

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEDISIPLINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN (STUDI PADA BANK BRI CABANG KUDUS)

0 2 12