Manfaat Penelitian Pengaruh Kepemimpinan , Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Keterikatan Karyawan (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri)
10 untuk kepentingan organisasi mereka. Karyawan yang terikat adalah
seorang yang terlibat penuh dalam pekerjaannya dan sangat antusias terhadap pekerjaan.
Keterikatan karyawan telah diklaim dapat memprediksikan peningkatan
produktivitas pada
karyawan, profitabilitas,
mempertahankan karyawan, kepuasan konsumen serta keberhasilan untuk organisasi. Hal ini disebabkan karena karyawan yang memiliki
derajat engagement yang tinggi akan memiliki keterikatan emosi yang tinggi pada organisasi. Keterikatan emosi yang tinggi mempengaruhi
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan cenderung memiliki kualitas kerja yang memuaskan dan akan berdampak pada rendahnya keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan atau perusahaan. Keterikatan karyawan adalah ketersediaan karyawan dan
kemampuan untuk berkontribusi dalam kesuksesan perusahaan secara terus menerus Perrin‟s Global Workforce Study dalam Among Makarti,
2013. Rasa keterikatan terhadap organisasi ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor emosional dan rasional yang berkaitan
dengan pekerjaan dan pengalaman kerja secara keseluruhan. Gallup dalam I Wayan Edi 2013 mendefinisikan keterikatan karyawan sebagai
keterlibatan dengan antusiasme untuk bekerja. Federman dalam Muhammad Riza, 2013 memandang keterikatan karyawan atau
employee engagement sebagai suatu tingkat dimana seseorang memiliki komitmen terhadap sebuah organisasi sehingga menentukan bagaimana
11 seseorang berperilaku dan berapa lama dia akan bertahan dalam
posisinya tersebut. Thomas Muhammad Rizza, 2013 menggambarkan employee engagement dengan istilah worker engagement, yang diartikan
sebagai suatu tingkat bagi seseorang yang secara aktif memiliki managemen diri dalam menjalankan suatu pekerjaan.