mengkonsumsi produk. Melihat pada Tabel 14, konsumen juga telah puas dengan atribut Memiliki Izin DEPKES B hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata weight score sebesar 0,238. Sedangkan atribut yang memiliki nilai persentase tingkat kepentingan
paling rendah pada Tabel 14 adalah Ukuran Lebar Kemasan Q dengan nilai persentase weighting factor faktor kepentingan terbobot sebesar
4,169. Atribut lebar kemasan Yakult tidak menarik perhatian konsumen dalam keputusan pembelian, konsumen hanya memperhatikan kemasan fisik
dan manfaat kesehatannya saja dari produk minuman kesehatan Yakult. Berikutnya yang memiliki tingkat kepuasan paling rendah pada Tabel 14
adalah Atribut Ukuran Tinggi Kemasan R yang dinilai responden untuk diabaikan sehingga memiliki nilai dengan tingkat kepuasan nilai rata-rata
weight score sebesar 0,132. Atribut Ukuran Tinggi Kemasan R kurang begitu dipentingkan dan diabaikan oleh konsumen sehingga atribut-atribut
tersebut masuk pada kuadran C dan nilai rata-ratanya pun di bawah atribut lainnya.
PT. Yakult Indonesia Persada telah berhasil memberikan kepuasan bagi konsumennya yang sesuai dengan tingkat kepentingan harapan yang
diinginkan oleh konsumen. Meskipun demikian PT. Yakult Indonesia Persada dapat terus berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan
konsumennya pada tahun-tahun berikutnya, agar mencapai kategori sangat puas dan tercapainya loyalitas konsumen. Nilai CSI tersebut dapat
digunakan sebagai acuan bagi pihak PT. Yakult Indonesia Persada dalam menentukan sasaran peningkatan kepuasan konsumen di masa yang akan
datang.
4.10. Analisis Karakteristik Responden terhadap Tingkat Kepuasan Total
Analisis hubungan pada penelitian ini mencoba melihat hubungan yang ada pada karakteristik konsumen terhadap tingkat kepuasan total dari 21
atribut PT. Yakult Indonesia Persada, dengan menggunakan uji Chi Square. Karakteristik responden terdiri dari: jenis kelamin, klasifikasi usia, umur,
tempat tinggal, status pekerjaan, kriteria usaha, pendapatan per bulan dan pengeluaran per bulan diidentifikasi memiliki hubungan dengan penilaian
tingkat kepuasan akan 21 atribut Yakult. Uji asosiasi Chi Square dilakukan terhadap 100 orang responden yang dijadikan objek pada penelitian ini.
Tabel 15. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik Konsumen terhadap Kepuasan Total.
Karakteristik Responden
Chi Square
Hitung Chi
Square Tabel
Hubungan P-
Value Kesimpulan
Jenis Kelamin 3,944
7,779 Tidak
Terdapat 0,414
Terima Ho Klasifikasi Usia
10,217 13,362
Tidak Terdapat
0,250 Terima Ho
Umur 14,530
18,549 Tidak
Terdapat 0,268
Terima Ho Tempat Tinggal
13,728 23,542
Tidak Terdapat
0,619 Terima Ho
Status Pekerjaan 28,803
42,585 Tidak
Terdapat 0,629
Terima Ho Kriteria Usaha
14,475 18,549
Tidak Terdapat
0,271 Terima Ho
PendapatanBulan 23,416
23,542 Tidak
Terdapat 0,103
Terima Ho PengeluaranBulan
19,718 23,542
Tidak Terdapat
0,233 Terima Ho
Dari hasil perhitungan uji chi square, dapat dilihat pada Tabel 15 tidak terdapat perbedaan penilaian yang berhubungan, antara karakteristik
responden seperti: jenis kelamin, klasifikasi usia, umur, tempat tinggal, status pekerjaan, kriteria usaha, pendapatan per bulan dan pengeluaran per
bulan dengan tingkat kepuasan total atribut produk Yakult. Artinya pada setiap perbedaan karakteristik responden tidak memiliki penilaian yang
berbeda terhadap tingkat kepuasan 21 atribut produk Yakult. Oleh karena itu pihak perusahaan perlu memperhatikan setiap perbedaan karakteristik
responden di Kelurahan Gunung Parang ini, mengingat tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan tingkat
kepuasan akan 21 atribut bauran produk Yakult. Untuk dapat lebih jelasnya, hasil pengujian uji chi square antara karakteristik responden dengan tingkat
kepuasan total dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.11. Analisis Karakteristik Responden terhadap masing-masing atribut Yakult.