Traceability Optimasi sistem traceability dalam industri pengolahan udang breaded black tiger (Penaeus monodon) dengan pendekatan konsep batch dispersion

penyakit yang bisa membahayakan manusia atau hewan dari produk ekspor yang masuk Amerika Serikat Erungan et al. 2008.

2.4 Traceability

Traceability memiliki beberapa variasi definisi. Menurut ISO 22005:2007, traceability merupakan kemampuan untuk menelusuri pergerakan pakan atau makanan pada tahap produksi, proses, dan distribusi. Sedangkan Smith and Furness 2006 menjelaskan bahwa traceability lebih menekankan pada penelusuran, menarik perhatian terhadap pentingnya mencatat informasi yang penting untuk memuaskan kebutuhan yang ditelusuri. Traceability adalah kemampuan untuk menelusuri sejarah, aplikasi atau pun lokasi dalam pertimbangan tertentu. Bila yang menjadi pertimbangan adalah produk, maka traceability dilakukan pada bahan baku dan bagian-bagiannya, sejarah proses, dan distribusi serta lokasi produk setelah terkirim Food Standards Agency 2002. Menurut peraturan undang-undang makanan umum Uni Eropa EU, traceability merupakan kemampuan untuk menelusuri dan mengikuti makanan, pakan, produksi makanan hewan atau zat melalui semua tahapan produksi dan distribusi Smith and Furness 2006. Peraturan Uni Eropa European Regulation-EC No. 1782002 pada tanggal 28 Januari 2002, merupakan peraturan dasar yang menjelaskan tentang prinsip-prinsip umum dan persyaratan traceability dan keamanan pangan. Sistem traceability membatasi pengaruh masalah petensial keamanan pangan, dengan bantuan traceability dapat diketahui dengan tepat produk yang mana yang tidak baik, dan jaringan supply mana yang rumit. Akan tetapi traceability sendiri tidak merubah keamanan dan mutu dari produk. Grunow et al. 2008. Sistem traceability merupakan suatu konsep, tools, prosedur kerja dan peralatan untuk tracking danatau tracing TT dalam lingkungan produksi dan distribusi Verdenius dalam Smith and Furness 2006. Sistem konvensional TT akan menghasilkan data lokasi dan identifikasi produk yang digunakan untuk manajemen recall. Sistem TT yang berorientasi mutu quality-oriented tracking and tracing, QTT, akan menambah manfaat untuk memperoleh data parameter yang relevan dengan mutu produk misalnya suhu atau kelembaban relatif, yang dapat digunakan untuk mengontrol aliran produk pada rantai makanan. Terdapat 5 elemen dalam sistem QTT yaitu 1 sasaran dan manfaat, 2 manajemen rantai permintaan- penyedian, 3 kualitas-informasi tracking dan tracing, 4 kualitas-teknologi tracking dan tracing, dan 5 produk dan proses. Ada 2 macam klasifikasi traceability, yaitu internal traceablity dan chain traceability . Menurut Moe 1998 Internal traceability merupakan penelusuran dengan melacak internal batch produk pada satu langkah dalam rantainya, misalnya pada proses produksi. Penelusuran ini pun memiliki batas-batas tertentu Food Standards Agency 2002. Sedangkan menurut Moe 1998, chain traceability merupakan penelusuran dengan melacak produk melalui rantai produksi mulai dari panen sampai transport, penyimpanan, proses, distribusi, dan sales. Penelusuran ini lebih memfokuskan pada informasi yang diawali dari suatu produk yang berasal dari suatu link pada suatu rantai, yang selanjutnya akan ditelusuri setiap tahapnya, baik pada produk, proses, dan distribusinya Food Standards Agency 2002.

2.5 Batch Dispersion