Batch 14 BU Batch 16 BU

menjadi 6 batch produk akhir. Pembagian ini dapat lebih efektif dengan meminimumkan batch dispersion, sehingga dapat mengoptimalkan traceability. Nilai fungsi ojektif pada model ini merupakan nilai minimum batch dispersion dimana nilai yang diperoleh adalah 6. Hal ini menunjukkan bahwa batch komponen dapat dikurangi, dengan batas minimum batch dispersion sebanyak 6. Hasil pembagian batch 14 AI dapat dilihat pada Gambar 18 di bawah ini. Gambar 18 Hasil pembagian batch 14 AI Gambar 18 Pembagian batch 14 AI

4.3.2.3 Batch 14 BU

Pembagian batch bahan baku 14 BU ke batch komponen dan akhirnya ke batch produk akhir di PT X, dapat dilihat pada Tabel 11. Pada jenis bahan baku 14 BU, terdapat 1 batch bahan baku, 7 batch komponen, dan 3 batch produk akhir. Dengan menggunakan software LINGO 8.0, dari Tabel 11 telah menghasilkan 122 variabel 37 integer dan 146 konstrain. Perhitungan ini berhenti setelah 2 detik sebelum menemukan global optimum, dimana terjadi iterasi pengulangan sebanyak 14.138. Tipe penyelesaian software LINGO 8.0 menggunakan metode branch and bound . Beberapa kali running program LINGO 8.0, nilai fungsi objektif yang diperoleh adalah 3, artinya nilai batch dispersion minimum yang diperoleh adalah 3. Supplier 14 AI BTHL 14 AI 4L SF B 14 AI 4L SF K 14 AI 3L SF K 14 AI 2L SF 14 AI SMT 14 AI L SKN 14 AI HLTB 26-30 14 AI AVAL 14 AI 2L SF 14 AI SMT BLOK 14 AI L SKN 14 AI 3L SF 14 AI 4L SF Tabel 11 Pembagian jumlah batch 14 BU Jenis bahan baku Jumlah kg Jenis Komponen Jumlah kg Jenis produk akhir Jumlah kg 14 BU 141,2 4L SF B 10,9 4L SF 58,8 4L SF K 47,9 3L SF B 66,2 3L SF 79 3L SF K 12,8 HLTB 26-30 1,1 BLOK 3,4 AVAL 1,8 BROKEN 0,5 Hasil pembagian batch 14 BU dapat dilihat pada Gambar 19 di bawah ini. Gambar 19 Pembagian batch 14 BU Gambar 19 menunjukkan pembagian batch di PT X, dimana dari batch bahan baku, dikelompokkan kembali menjadi 10 batch komponen yang kemudian digabung menjadi 4 batch produk akhir. Pembagian ini dapat lebih efektif dengan meminimumkan batch dispersion, sehingga dapat mengoptimalkan traceability. Nilai fungsi ojektif pada model ini merupakan nilai minimum batch dispersion dimana nilai yang diperoleh adalah 3. Hal ini menunjukkan bahwa batch komponen dapat dikurangi, dengan batas minimum batch dispersion sebanyak 3. Supplier 14 BU BTHL 14 BU 4L SF B 14 BU 4L SF K 14 BU 3L SF B 14 BU 3L SF K 14 BU HLTB 26-30 14 BU AVAL 14 BU BROKEN 14 BU 3L SF 14 BU 4L SF BLOK

4.3.2.4 Batch 16 BU

Pembagian batch bahan baku 16 BU ke batch komponen dan akhirnya ke batch produk akhir di PT X, dapat dilihat pada Tabel 12. Pada jenis bahan baku 16 BU, terdapat 1 batch bahan baku, 5 batch komponen, dan 3 batch produk akhir. Dengan menggunakan software LINGO 8.0, dari Tabel 12 telah menghasilkan 96 variabel 29 integer dan 112 konstrain. Perhitungan ini berhenti setelah 1 detik sebelum menemukan global optimum, dimana terjadi iterasi pengulangan sebanyak 7.788. Tipe penyelesaian software LINGO 8.0 menggunakan metode branch and bound . Beberapa kali running program LINGO 8.0, nilai fungsi objektif yang diperoleh adalah 3, artinya nilai batch dispersion minimum yang diperoleh adalah 3. Tabel 12 Pembagian jumlah batch 16 BU Jenis bahan baku Jumlah kg Jenis Komponen Jumlah kg Jenis produk akhir Jumlah kg 16 BU 145,5 4L SF B 8,2 4L SF 68,6 4L SF K 60,4 3L SF B 52,5 3L SF 73,3 3L SF K 20,8 AVAL 3,6 BLOK 3,6 Hasil pembagian batch 16 BU dapat dilihat pada Gambar 20 di bawah ini : Gambar 20 Pembagian batch 16 BU Supplier 16 BU BTHL 16 BU 4L SF B 16 BU 4L SF K 16 BU 3L SF K 16 BU 3L SF K 16 BU AVAL 16 BU 4L SF 16 BU 3L SF 16 BU 3L SF Gambar 20 menunjukkan pembagian batch di PT X, dimana dari batch bahan baku, dikelompokkan kembali menjadi 5 batch komponen yang kemudian digabung menjadi 3 batch produk akhir. Pembagian ini dapat lebih efektif dengan meminimumkan batch dispersion, sehingga dapat mengoptimalkan traceability. Nilai fungsi ojektif pada model ini merupakan nilai minimum batch dispersion dimana nilai yang diperoleh adalah 3. Hal ini menunjukkan bahwa batch komponen dapat dikurangi, dengan batas minimum batch dispersion sebanyak 3.

4.3.3 Perbandingan antar batch