Keterangan : BT
: Jenis udang Black tiger 14
: Tanggal penerimaan BU
: Kode supplier Budi Utomo Sedangkan pengkodean penerimaan udang black tiger headless, disajikan
pada Gambar 9.
Gambar 9 Kode udang black tiger headless Keterangan :
14 : Tanggal penerimaan
BU : Kode supplier Budi Utomo
BT : Jenis udang Black tiger
HL : Jenis udang setelah potong kepala Headless
4.2.2 Pencucian 1
Proses pencucian dilakukan untuk membersihkan udang dari kotoran, benda- benda asing seperti plastik dan logam, serta mengurangi kontaminasi mikroba.
Pencucian dilakukan sebanyak 3 tahap menggunakan air PDAM. Tahap pencucian pertama menggunakan air dingin dengan kualitas air minum. Tahap kedua
menggunakan air klorin dingin dengan konsentrasi 150-200 ppm dan tahap ketiga dilakukan pembilasan dengan menggunakan air dingin. Selain itu, pada proses
pencucian ini juga dilakukan pengadukan secara berulang-ulang dengan menggunakan sekop plastik selama 30 detik. Pengkodean pada proses ini sama
halnya dengan proses sebelumnya, seperti yang disajikan pada Gambar 8 dan 9.
4.2.3 Pemotongan kepala
Proses pemotongan kepala dilakukan untuk produk berbentuk headless. Proses pemotongan kepala ini dilakukan secara manual. Tahap ini dilakukan secara
hati-hati dan cepat untuk mencegah kerusakan. Sarung tangan yang tebal digunakan karyawan sebagai pelindung agar tidak melukai jari dan udang yang diproses.
14 BU BT HL
Pengkodean pada proses pemotongan kepala sama halnya dengan pengkodean pada Gambar 9.
4.2.4 Pencucian 2
Udang headless kemudian dicuci kembali. Proses pencucian ini sama halnya dengan proses pencucian sebelumnya yaitu pencucian sebanyak 3 tahap. Hal yang
membedakan hanyalah konsentrasi klorin yang digunakan yaitu 100-150 ppm. Pengkodean pada proses ini juga sama seperti proses sebelumnya, yang disajikan
pada Gambar 9.
4.2.5 Sortasi
Proses sortasi merupakan proses pembagian udang ke dalam beberapa kategori sesuai ukuran. Proses sortasi dilakukan dengan menggunakan mesin atau
manual. Hal ini tergantung banyaknya bahan baku yang diterima. Proses sortasi ini nantinya akan menentukan pembagian batch-batch komponen yang berasal dari batch
bahan baku pada proses penerimaan bahan baku sebelumnya. Tabel 5 menunjukkan pembagian batch komponen, dimana pembagian ini berdasarkan ukuran size yang
disesuaikan dengan kode pembagian batch komponennya. Keterangan yang disajikan pada Tabel 5 menunjukkan makna dari kode batch komponen, yang menampilkan
ukuran berat L, 2L, 3L, 4L dan jenis produk akhir yang nantinya akan dihasilkan shin fresh, summit, shin kaisen, dan d speck yang berasal dari udang black tiger
first quality dan second quality. Pengkodean proses sortasi ini disajikan pada Gambar
10.
Gambar 10 Kode pada proses sortasi Keterangan :
14 : Tanggal penerimaan
BU : Kode supplier Budi Utomo
4L : Ukuran udang
SF B : Jenis produk akhir Shin fresh besar
14 BU 4L SF B
Tabel 5 Pembagian batch komponen Kode
ukuran Jenis
produk Kode
pembagian batch
komponen Keterangan
Size
4L SF B
4L SF B 4L Shin fresh besar
16-20 SF K
4L SF K 4L Shin fresh kecil
21-25 SMT
SMT Summit
26-30 B DY
DY D speck
26-30 K 3L
SF B 3L SF B
3L Shin fresh besar 26-30 B
SKN B 3L SKN B
3L Shin kaisen besar 26-30 K
SF K 3L SF K
3L Shin fresh kecil 26-30 K
SKN K 3L SKN K
3L Shin kaisen kecil 26-30 K
2L SF
2L SF 2L Shin fresh
31-35 SKN
2L SKN 2L Shin kaisen
31-35 L
SF B L SF B
L Shin fresh besar 36-40
SKN B L SKN B
L Shin kaisen besar 36-40
SF K L SF K
L Shin fresh kecil 41-45
SKN K L SKN K
L Shin kaisen kecil 41-45
SF L SF
L Shin fresh 46-50
SKN L SKN
L Shin kaisen 46-50
HLTB M HLTB M
Headless Tiger black moulting 26-30
HLTB M HLTB M
Headless Tiger black moulting 31-40
HLTB M HLTB M
Headless Tiger black moulting 41-50
AVAL AVAL
Aval -
BROKEN BROKEN Broken
- 4.2.6
Penimbangan 1
Udang ditimbang setelah proses sortasi. Pada setiap keranjang udang first quality
dan second quality, diberi kode berupa jenis produk akhir, ukuran, tanggal penerimaan, dan kode supplier. Pengkodean ini sama halnya dengan proses sortasi,
yang disajikan pada Gambar 10 sebelumnya. Sedangkan untuk udang dengan mutu moulting, aval,
dan broken, dilakukan proses yang berbeda dari udang first quality dan second quality. Udang kualitas moulting merupakan udang yang mulai melunak,
dimana bentuknya masih dalam bentuk headless. Udang kualitas aval merupakan udang yang telah mulai rusak bentuknya, sedangkan udang kualitas broken
merupakan udang yang bentuknya rusak.
Udang moulting, aval, dan broken yang telah ditimbang sebelumnya, dimasukkan ke dalam bak besar. Bak besar ini adalah tempat penyimpanan udang
sementara sebelum dicuci. Proses pencucian yang dilakukan, sama halnya dengan
proses pencucian sebelumnya, dan konsentrasi klorin yang digunakan pun sama, yaitu
100-150 ppm. Udang yang telah dicuci kemudian ditimbang. Sebelum digunakan,
timbangan dikalibrasi terlebih dahulu. Udang ditempatkan pada keranjang dan ditimbang sesuai kebutuhan pembeli biasanya 1,8 kg. Udang yang telah ditimbang
kemudian dipindahkan ke keranjang plastik dan diberi label dengan pengkodean yang
disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11 Kode udang kualitas aval Keterangan :
14 : Tanggal penerimaan
BU : Kode supplier
AVAL : Jenis produk 3,3
: Ukuran per ekornya gram 1,8
: Ukuran per bloknya gram Udang kemudian disusun dalam inner pan berdasarkan bentuk dan ukurannya,
untuk nantinya dibuat produk udang beku berbentuk blok. Label kode yang sebelumnya dibuat Gambar 11, diletakkan di dasar inner pan dan kemudian
ditambahkan air dingin. Inner pan pun lalu ditutup dengan penutup yang telah dilapisi plastik. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar udang tidak menempel pada
penutup inner pan. Tahap selanjutnya adalah inner pan tersebut disusun di atas long pan
untuk dilakukan proses pembekuan, dimana satu long pan dapat memuat tiga inner pan
. Long pan
yang sudah berisi inner pan disusun di dalam lemari pembekuan. Satu lemari pembekuan dapat memuat 112 long pan. Proses pembekuan udang
dilakukan pada Contact Plate Freezer CPF dengan suhu -25ÂșC selama 2,5 jam.
14 BU AVAL 3,3 1,8
Udang yang telah dibekukan selam 2,5 jam dikeluarkan dari CPF lalu ditambahkan air dingin di atas blok-blok udang dan dibekukan lagi selama 30 menit.
Udang headless blok nantinya dikemas dalam polibag dan master carton. Kemudian disimpan dalam cold storage. Udang headless blok ini nantinya akan
digunakan kembali untuk diproses, tapi sebelumnya dicairkan dulu udang headless blok ini dengan cara didefrost.
4.2.7 Pencucian 3