61
4.6.11 Nitrat NO
3
Hasil  yang didapat  dari  pengukuran nitrat  di  Perairan Danau Siais berkisar 0,0319  - 0,0544  mgl.  Nilai  nitrat  tertinggi  dijumpai  pada  Stasiun  4  sedangkan  terendah  di
Stasiun  1.  Nitrat  pada  Stasiun  4  lebih tinggi,  karena  nitrat  merupakan  hasil  oksidasi terakhir  dari  amonium  dan  amoniak  yang  berasal  dari  limbah  domestik.  Tingginya
Nitrat  pada  stasiun  4  diduga  berasal  dari  banyaknya  aktifitas  masyarakat  yang menghasilkan  limbah  domestik  .  Sebaliknya  kandungan  nitrat  di  Stasiun  1  lebih
rendah karena Stasiun 1 berada jauh dari buangan limbah organik.  Berdasarkan Nilai Baku Mutu  air menurut  metode Storet  PP No.82 tahun 2001 batas maksimal  yang
dipebolehkan  adalah  10  mgl.  Kandungan  nitrat  pada    kelima  stasiun  di  Perairan Danau  Siais  jauh  dibawah  baku  mutu  yang  telah  ditetapkan  sehingga  air  ini  layak
untuk digunakan.
4.6.12 Kandungan Organik Substrat
Nilai  kandungan  organik  substrat  yang  didapat  pada  kelima    stasiun  penelitian berkisar  antara    0,4261-5,2617  .  Dengan  nilai  tertinggi  didapatkan  pada  stasiun  5
sebesar 5,2617, dan terendah pada stasiun  3 sebesar 0,4261. Secara keseluruhan nilai kandungan organik substrat yang didapatkan pada lima stasiun tergolong sangat
rendah  dan  sangat  tinggi.  Nilai  kandungan  organik  subsrak  yang    tergolong  sangat rendah yaitu terdapat pada stasiun 2, 3, dan stasiun 4 dan yang tergolong sangat tinggi
terdapat  pada  stasiun  1  dan    stasiun  5.  Menurut  Agusnar  2007,  sedimen  adalah padatan  yang  dapat  langsung  mengendap  jika  ai  Hal  ini  berdasarkan  pada  Pusat
Penelitian Tanah 1983. Dalam Djaenuddin  et al., 1994, kriteria tinggi rendahnya kandungan organik substrat atau tanah berdasarkan persentase adalah sebagai berikut:
1 = Sangat rendah
1  - 2 = Rendah
2,01  - 3    = Sedang 3  - 5
= Tinggi 5,01
= Sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
62
4.6.13 Total Coliform
Berdasarkan data pada tabel 4.6 jumlah coliform tertinggi ditemukan pada Stasiun 4 yakni  dermaga  dan  banyak  terdapat  pemukiman  penduduk  dan  juga  sebagai  daerah
bersandarnya  kapal-kapal  sedangkan  jumlah  terendah  ditemukan  pada  Stasiun  2 daerah penyalehan ikan. Tingginya coliform pada suatu perairan menunjukkan bahwa
perairan tersebut mendapat buangan ataupun limbah organik berupa feses dari sekitar ataupun  sekeliling  badan  perairan.  Pada  stasiun  4  tingginya  jumlah  coliform
kemungkinan  ada  hubungannya  dengan  limbah  organik  yang  berasal  dari  penduduk yang ada sekitar. Pada stasiun 2 tidak terdapat  0 coliform hal ini kemungkin karena
lokasi  stasiun  tersebut  jauh  dari  pemukiman  penduduk,  sehingga  kurang memungkinkan  masuknya  buangan  organik  ke  daerah  tersebut.  Menurut  Nugroho
2006,  bila  dalam  sumber  air  ditemukan    bakteri  Coli  Fecal  maka  hal  itu  dapat menjadi indikasi bahwa air tersebut telah mengalami pencemaran oleh feses manusia
atau hewan-hewan berdarah panas. Ditinjau dari baku mutu air kelas I sesuai dengan PP No. 82 tahun 2001, jumlah coli fecal yang terdapat pada lima stasiun penelitian di
Danau Siais tidak melampaui ambang batas oleh karena itu perairan tergolong baik , dan layak untuk di komsumsi sebagai air minum kelas I .
Universitas Sumatera Utara
63
4.7. Sifat  Fisika,  Kimia  dan  Biologi  Perairan  Danau  Siais,  Tapanuli  Selatan