56
1375 Candela. Cahaya merupakan unsur  yang paling penting dalam kehidupan ikan. Cahaya  dibutuhkan  ikan  untuk  mengejar  mangsa,  menghindarkan  diri  dari  predator,
membantu  dalam  penglihatan,  proses  metabolisme  dan  pematangan  gonad.  Secara tidak  langsung  peranan  cahaya  matahari  bagi  kehidupan  ikan  adalah  melalui  rantai
makanan Rifai et al., 1983.
4.6.4 Total Dissolved Solid TDS
Jumlah  padatan  terlarut  pada  perairan  berpengaruh  terhadap  penetrasi  cahaya. Semakin  tinggi  padatan  terlarut  berarti  akan  semakin  menghambat  penetrasi  cahaya
ke  dalam  perairan.  Hal  ini  secara  langsung  akan  berakibat  terhadap  penurunan aktivitas  dari  fotosintesis  oleh  organisme  berhijau  daun  yang  terdapat  pada  perairan
contoh hydrophita dan fitoplanktoan. Dari pengukuran yang telah dilakukan, besarnya nilai padatan terlarut pada Perairan Danau Siais berkisar antara 142 mgl - 163 mgl.
Padatan terlarut pada stasiun 4 tampak lebih tinggi dibandingkan pada empat stasiun  pengamatan  lainnya,  sedangkan  yang  terendah  terdapat  pada  Stasiun  3.
Padatan terlarut pada stasiun 4 lebih tinggi karena lokasi  stasiun 4 yang berada pada area  yang  dekat  dengan  aktivitas  manusia  sehingga  banyak  menghasilkan  limbah
yang masuk ke badan perairan dan akhirnya menambah jumlah partikel terlarut. Pada Stasiun 3 muara  memiliki nilai TDS yang lebih rendah karena partikel terlarut diduga
menyebar memencar pada perairan akibat adanya arus air dari anak Sungai Batang
Toru dan Rianiate. Jika dihubungkan dengan baku mutu air golongan I, nilai padatan
terlarut yang diperoleh pada Perairan Danau Siais masih tergolong rendah Gol I max 1000 mgl yang berarti Perairan Danau Siais  belum tercemar.
4.6.5 Total Suspended Solid TSS
Tinggi  rendahnya  nilai  TSS  akan  berpengaruh  terhadap  tingkat  kekeruhan  air  yang selanjutnya  akan  berpengaruh  terhadap  mutu  air.  Pada  perairan  Danau  Siais
kekeruhan air dipengaruhi oleh kontribusi suspensi dari arah sungai Batang Toru dan
Universitas Sumatera Utara
57
Rianiate yang di bawa arus sampai ke badan perairan danau tersebut.Kandungan zat padat tersuspensi yang tinggi banyak mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam
perairan,  sehingga  panas  yang  diterima  air  permukaan  tidak  cukup  untuk  proses fotosintesis.  Namun  kandungan  zat  padat  tersuspensi  di  Danau  Siais  belum
menyebabkan terhalangnya transfer energi dari matahari ke permukaan air, sehingga energi  matahari  yang  diterima  masih  mampu  melaksanakan  fotosintesis,  ditandai
dengan  suhu  sebesar  28,5 C
– 30,5 C.  tabel  4.5.  Hasil  pengukuran  total  zat  padat
tersuspensi TSS pada lima stasiun penelitian di perairan Danau Siais berkisar antara 32-34  mgl.  Kandungan  ini  masih  sesuai  dengan  nilai  ambang  batas  berdasarkan
Peraturan  Pemerintah  No.  82  Tahun  2001,  yaitu  TSS  untuk  kelas  1  Air  Minum maksimum 50 mgl.
4.6.6 Derajat Keasaman pH
Nilai  derajat  keasaman  atau  kebasaan  pH  yang  didapat  pada  kelima  stasiun penelitian berkisar  antara 5,7  -7,4. Nilai pH pada lima stasiun  pengamatan berbeda-
beda  tergantung  kondisi  perairan  pada  masing-  masing  stasiun  penelitian.  Nilai  pH tertinggi terdapat pada stasiun 4 sebesar 7,4 dan terendah pada stasiun 2 sebesar 5,7.
pH Perairan Danau Siais masih tergolong  pH  yang layak bagi  kehidupan organisme akuatik,  sebab  menurut    Menurut  Wetzel  dan  Likens  1979,  efek  letal  atau
mematikan  dari  kebanyakan  asam  terhadap  organisma  akuatik  tampak  ketika  pH perairan lebih kecil dari 5 lima. Derajat keasaman pH maksimum untuk air kelas I
dan II adalah 6-9, dan hasil pengukuran di lima stasiun pengamatan berkisar 5,7-7,4 dengan  demikian  perairan  Danau  Siais  masih layak  digunakan  untuk  air  kelas  I  dan
II. Sutrisno 1987 menyatakan pH optimum berkisar 6,0 – 8,0.
pH  air  sangat  berpengaruh  terhadap  organism  air,  baik  tumbuhan  maupun hewan  yang  hidup  di  dalamnya.  pH  air  dapat  digunakan  untuk  menyatakan  baik
buruknya kondisi suatu perairan sebagai lingkungan hidup. Adapun pH air yang dapat menjadikan ikan dapat tumbuh secara optimal yaitu berkisar antara 6,5-9,0 Cahyono,
2000 .
Universitas Sumatera Utara
58
4.6.7 Biologycal  Oxygen Demand BOD