Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perairan merupakan suatu ekosistem yang kompleks dan merupakan habitat dari berbagi jenis makhluk hidup, baik yang berukuran besar seperti ikan dan berbagai jenis makhluk hidup yang berukuran kecil Nugroho, 2006. Ekosistem air terdiri dari perairan pedalaman inland water yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai off-shore water dan perairan laut sea water. Inland water secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perairan lentik letik water yang berarti perairan tenang contohnya danau rawa, waduk, telaga dan sebagainya dan perairan lotik lotik water yang berarti perairan yang berarus deras misalnya, kali, kanal, parit dan sebagainya. Perbedaan utama antara perairan lotik lotic dan lentik lentic adalah dalam kecepatan arus air. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lambat serta terjadi akumulasi massa air yang berlangsung dengan cepat. Danau Siais termasuk perairan lentik Lentic Water atau disebut juga perairan tenang Barus, 2004. Danau Siais merupakan suatu perairan yang sudah banyak dimanfaatkan oleh beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, perhubungan dan juga merupakan sumber air minum bagi masyarakat di kawasan Danau Siais. Adanya berbagai aktivitas manusia di sekitar danau tersebut termasuk yang berasal dari sungai Rianiate dan Batangtoru, menyebabkan Danau Siais mengalami perubahan-perubahan ekologis Kondisinya sudah berbeda dengan kondisi alamnya, sehingga kelestariannya perlu diperhatikan Bappeda, 2008. Ketidakseimbangan ekologi di suatu perairan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan ekologis. Pada perairan Danau Siais ketidakseimbangan ekologi diperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap keanekaragaman organisme yang hidup di perairan tersebut, khususnya ikan. Diantara Universitas Sumatera Utara 2 komponen biotik yang terdapat di perairan, ikan merupakan salah satu organisme akuatik yang rentan terhadap perubahan lingkungan, terutama yang diakibatkan oleh aktifitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Limbah-limbah buangan yang dihasilkan oleh berbagai aktifitas manusia tersebut mempengaruhi kualitas perairan baik fisik, kimia dan biologis diantaranya terhadap penyebaran ikan Rifai et al., 1983. Komponen lingkungan baik yang biotik maupun yang abiotik mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman biota air yang ada pada suatu perairan, sehingga tingginya kelimpahan individu tiap jenis dapat dipakai untuk menilai kualitas suatu perairan. Perairan yang berkualitas baik biasanya memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi dan sebaliknya pada perairan yang buruk atau tercemar akan memiliki keanekaragaman yang rendah Fachrul, 2007. Sejauh ini belum diketahui bagaimana keanekaragaman Ikan dan kualitas perairan di Danau Siais Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan, berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan.

1.2 Permasalahan