karena urusan ini pemko lebih mengetahui dan sudah diserahkan ke pihak ketiga
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa dana pelaksanaan PJKMU Madani Tahun 2011 berasal dari APBD kota Tanjungbalai yakni sebesar sekitar dua
milyardengan premi Rp 8500jiwabulan dengan jumlah peserta 31.250 jiwa. Alokasi dana oleh PT. Askes yaitu 85 untuk pelayanan kesehatan langsung, 5 untuk
pelayanan kesehatan tidak langsung seperti kegiatan sosialisasi dan 10 untuk operasional PT. Askes.
4.3.6 Pernyataan Informan tentang Penentuan Kepesertaan PJKMU Madani
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima orang informan yang diwawancarai, seluruhnya memberikan jawaban yang sama tentang kriteria peserta
PJKMU Madani, yakni masyarakat yang tidak mampu dan belum memiliki jaminan kesehatan yang tidak tercakup dalam program Jamkesmas. Hal ini dapat di lihat dari
tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan tentang Penentuan Kepesertaan
PJKMU Madani Kota Tanjungbalai
No. Informan
Pernyataan
1. PT. Askes Cabang
Tanjungbalai “Kalau penentuan peserta sebenarnya bukan askes
yang menentukan, tapi askes hanya menerima data, jadi pada saat ditetapkan kuota 31250 kita adakan
rapat dengan pihak pemko, kita bagi kuota per kecamatan. Nanti camat yang bagi kuota per
kelurahan, kelurahan membagi kuota per lingkungan, yang mendata kepling. Yang jelas kiterianya
masyarakat miskin dan tidak masuk jamkesmas”
2. Camat Datuk Bandar
“Kriterianya memang orang yang ga mampu, dan tidak miliki jamkesmas”
Universitas Sumatera Utara
3.. DPRD Kota
Tanjungbalai “Kriteria peserta nya ya masyarakat miskin yang tidak
punya jamkesmas, kami dari komisi C memerintahkan camat supaya meng update data kembali, mana yang
dua tarik, tinggal pilih dia mana yang mau, jamkesmas atau madani”
4. Dinas Kesehatan
Kota Tanjungbalai “untuk PJKMU Madani, kayaknya hanya laporan dari
kelurahan, ga dibuatlah kriterianya, yang jelas ga mampu ga punya kartu jamkesmas, kelurahan yang
menentukan”
5. Puskesmas Datuk
Bandar “Kalau kami kurang tahu ya kepesertaannya, cuma itu
kan biasanya camat, ke lurah lalu ke kepling yang mendata masyarakat kurang mampu untuk dapat
PJKMU Madani”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa peserta PJKMU Madani adalah masyarakat miskin yang tidak tercakup dalam program Jamkesmas dan tidak
ada kriteria khusus dari peserta penerima PJKMU Madani.
4.3.7 Pernyataan Informan tentang Paket Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari paket pelayanan kesehatan yang dijamin di puskesmas adalah pelayanan kesehatan dasar dan pertolongan persalinan,
sedangkan paket pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan rujukan. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan tentang
Paket Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani Kota Tanjungbalai
No. Informan
Pernyataan
1. PT. Askes Cabang
Tanjungbalai “Kalau pada PPK I, biasa kan pemeriksaan, obat nya
pun obat pelayanan dasar di puskesmas, baru persalinan bisa di puskesmas rawat inap atau praktek di bidan
desa… bidan desa di puskesmas itu. Kalau dirumah sakit sama ya kan, Cuma dokternya sudah dokter
spesialis, obat juga sudah obat yang lebih lengkap, bisa operasi, rawat inap di kelas III, obat nya sama obat
DPHO. Pelayanan kesehatan PJKMU Madani ini juga sampai ke rumah sakit Pirngadi Medan. Tapi ada juga
Universitas Sumatera Utara
pelayanan yang tidak dijamin kayak cuci darah, operasi jantung, kesehatan jiwa. Nanti bisa kamu lihat di PKS
nya.”
2. Dinas Kesehatan
Kota Tanjungbalai Kalau pengobatan dipuskesmas semua nya dijamin, tapi
kalau di rujukan baru ada pembatasan kayak cuci darah, operasi jantung, memang masyarakat lebih beruntung
kalau megang kartu Jamkesmas, itu lebih banyak ditanggung, di PJKMU Madani dibatasi karna dana nya
juga terbatas”
3. Puskesmas Datuk
Bandar Kayaknya semua penyakit lah yang dapat ditangani
puskesmas dijamin, kalau tidak bisa ditangani dirujuk kerumah sakit.
4. RSUD. dr. Tengku
Mansyur “Seluruh pelayanan kesehatan kecuali pelayanan yang
tidak dijamin seperti kesehatan jiwa, hemodialisa, alat- alat bantu kesehatan”
5. Peserta PJKMU
Madani “Kalau yang kami dapatkan, pelayanan di puskesmas
digratiskan semua. Kalau di rumah sakit, rawat inapnya dikelas III, dan setahu saya cuci darah tidak di
bolehkan.”
6. Peserta PJKMU
Madani “Berobat di puskesmas gratis. Kalau di rumah sakit,
rawat inap di kelas III, bisa operasi dan kita bisa berobat ke dokter spesialis. Bisa dibawa ke Pirngadi kalau ga
bisa ditolong di rumah sakit umum ini.
7. Peserta PJKMU
Madani “Berobat di puskesmas digratiskan semua, periksa
hamil dan melahirkan pun gratis, trus di rumah sakit ya kita rawat inap nya di kelas III, dibolehkan operasi.
Tapi ada juga yang ga dibolehkan kayak cuci darah dan operasi jantung. Trus setahu saya bisa juga berobat,
rujukan ke Pirngadi kalo ga bisa ditangani di rumah sakit mansyur.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa paket pelayanan kesehatan dasar di puskesmas adalah seluruh penyakit yang dapat ditangani pihak puskesmas.
Paket pelayanan kesehatan rujukan terdiri dari rawat inap di Kelas III, operasi, penanganan oleh dokter spesialis. Pelayanan kesehatan rujukan juga dapat diperoleh
di RS. Pirngadi Medan. Namun, ada pelayanan kesehatan yang tidak dijamin di dalam PJKMU Madani seperti operasi jantung, hemodialisa, kesehatan jiwa dan alat-
alat bantu kesehatan .
Universitas Sumatera Utara
4.3.8 Pernyataan Informan tentang Prosedur Pelayanan PJKMU Madani