Peserta Peran dan Tanggungjawab Pihak yang Terkait dalam Pelaksanaan

sebagai gatekeeper pelayanan kesehatan yakni sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan strata pertama. Sedangkan hambatan yang dihadapi oleh rumah sakit yakni banyaknya masyarakat yang berobat ke rumah sakit tapi belum terdaftar sebagai peserta PJKMU Madani. Dalam hal ini, pihak rumah sakit tetap akan memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sembari menyarankan pihak keluarga pasien untuk mengurus administrasi peserta PJKMU Madani. Akan tetapi, sebelum diberikannya kartu peserta oleh PT. Askes, maka pelayanan kesehatan dari rumah sakit akan diresepkan terlebih dahulu yang berarti masyarakat mendahulukan semua biaya pelayanan kesehatan. Setelah kartu diterbitkan, maka manfaat pelayanan kesehatan telah dapat diberikan sesuai dengan haknya dan biaya pelayanan kesehatan yang sebelumnya ditanggung pasien akan diganti oleh PT. Askes. Salah satu tombol pengendali control knob adalah persuasi dan perubahan perilaku. Perilaku dari PPK PJKMU Madani cukup baik dalam melaksanakan prinsip efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini didukung oleh pernyataan dari pihak puskesmas yang selalu berupaya untuk meminimalisasi angka rujukan peserta PJKMU Madani ke rumah sakit.

5.2.4. Peserta

Kepesertaan adalah menjadi pesertanya seseorang atau kelompok orang secara sah dalam program jaminan kesehatan dengan memenuhi syarat sebagai peserta. Kepesertaan dalam jaminan kesehatan mencakup beberapa hal yaitu menjadi peserta, tetap menjadi peserta dan memanfaatkan hak sebagai peserta. Peserta adalah setiap orang yang terdaftar sebagai pengikut suatu program jaminan kesehatan Hendrartini, 2009. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil wawancara, peserta PJKMU Madani adalah masyarakat miskin dan belum memiliki jaminan kesehatan serta yang belum tercakup dalam program Jamkesmas. Pendataan peserta dilakukan oleh pihak Kecamatan sebagai pihak yang mengetahui kondisi masyarakat. Hal ini sesuai dengan perjanjian kerjasama PKS antara PT. Askes dan pemko Tanjungbalai 2011, dimana peserta PJKMU Madani adalah kepala keluarga dan anggota keluarga dari masyarakat umum kota Tanjungbalai yang masuk dalam kriteria kurang mampu dan belum terdaftar pada Program Jamkesmas serta tercantum dalam daftar usulan peserta PJKMU Madani dari pemerintah kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil wawancara, prosedur pelayanan pengurusan pesertamenjadi peserta adalah dengan membawa Kartu Tanda Penduduk KTP sebagai buki bahwa calon peserta adalah penduduk kota Tanjungbalai. Prosedur untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah dengan membawa kartu PJKMU Madani, sedangkan prosedur untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah dengan membawa kartu PJKMU Madani dan surat rujukan dari Puskesmas. Prosedur untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan rujukan di RS. Pirngadi Medan adalah peserta wajib membawa kartu PJKMU Madani, surat rujukan dari RS. dr. Tengku Mansyur serta kartu pengantar dari PT. Askes Cabang Tanjungbalai. Berdasarkan hasil penelitian, para informan menyatakan bahwa hampir seluruh masyarakat Kota Tanjungbalai yakni sekitar 80 telah memiliki jaminan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2009, persentase penduduk yang telah memiliki jaminan kesehatan yakni sekitar 61,28 dari jumlah penduduk 167.500 jiwa dengan jumlah peserta Jamkesmas 45.065 jiwa dan jumlah peserta PJKMU Madani 20.000 jiwa. Tabel 5.2 Jumlah masyarakat yang telah memiliki Jaminan Kesehatan berdasarkan Jaminan Kesehatan di Kota Tanjungbalai Tahun 2009 No Jaminan Kesehatan Jumlah jiwa Persentase 1. Jamkesmas 45.065 26.90 2. PJKMU Madani 20.000 11.94 3. Askes 11.650 6.95 4. Jamsostek 1.265 0,75 5. Asabri TNIPolri 3.012 1,79 6. Asuransi Komersialjaminan kesehatan lain 21.665 12,93 Jumlah penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan 102.657 61,28 Jumlah Penduduk 167.500 100,00 Sumber: Pemko Tanjungbalai, 2010 Bila dibandingkan dengan data sebelumnya, cakupan kepemilikan jaminan kesehatan di kota Tanjungbalai telah mengalami kenaikan. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2007, kepemilikan jaminan kesehatan pada tahun 2006 hanya sebanyak 39.645 jiwa 24,48 dari jumlah penduduk sebanyak 161.967 jiwa. Sedangkan pada tahun 2007 mengalami kenaikan yakni sebanyak 77.188 jiwa 47,16 dari 163.679 jiwa penduduk kota Tanjungbalai Dinkes Sumut, 2008. Berdasarkan data diatas, sebagian besar masyarakat kota Tanjungbalai sudah memiliki jaminan kesehatan. Namun, masih besar nya peran pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk membayar premi masyarakat Belum adanya partisipasi masyarakat untuk membeli premi jaminan kesehatan mereka. Universitas Sumatera Utara Status kesehatan masyarakat Tanjungbalai sendiri telah mengalami peningkatan. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2008, jumlah kasus DBD di kota Tanjungbalai Tahun 2007 sebanyak 448 kasus dengan kasus yang ditangani sebanyak 437 97,54, jumlah kasus diare sebanyak 4.480 kasus dengan kasus yang ditangani sebanyak 847 18,91 dan balita berstatus gizi buruk sebanyak 20 orang 0,09 dari 21.220 balita. Menurut Profil Kesehatan Kota Tanjungbalai 2011, jumlah kasus DBD di kota Tanjungbalai tahun 2010 sebanyak 61 kasus dan telah ditangani seluruhnya, sedangkan jumlah kasus diare sebanyak 14.568 dengan kasus yang ditangani sebanyak 4.341 30 dan balita berstatus gizi buruk sebanyak 17 orang 0,09 dari 17.496 balita. Berdasarkan hasil penelitian, sosialisasi kepada masyarakat dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Masyarakat dikumpulkan di aula Pemko Tanjungbalai untuk mendapatkan sosialisasi tentang bagaimana prosedur pelayanan kesehatan, hak dan kewajiban peserta PJKMU Madani, dan bagaimana prosedur pelayanan pengurusan kartu peserta. Sosialisasi kepada masyarakat juga melibatkan pihak dinas kesehatan, puskesmas dan kecamatan serta para kepala lingkungan. Namun, tidak semua masyarakat ikut serta dalam sosialisasi yang dilakukan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, pembinaan peserta PJKMU Madani juga dilaksanakan ketika sosialisasi kepada peserta. Pembinaan peserta yang dilakukan adalah dengan menghimbau agar masyarakat menggunakan kartu dengan sebaik- baiknya, tidak menyalahgunakan kartu misalnya digunakan oleh masyarakat yang tidak berhak, dan menghimbau masyarakt untuk segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dasar bila timbul gejala-gejala penyakit dan tidak menunggu Universitas Sumatera Utara sampai sakitnya parah. Pembinaan peserta juga dilakukan dengan memberikan penyuluhan yang melibatkan pihak dinas kesehatan menjadi narasumber tentang suatu penyakit kepada peserta terutama tentang pencegahan nya sehingga masyarakat juga dapat berperan aktif memelihara kesehatannya sendiri. Berdasarkan hasil penelitian, pembinaan peserta oleh pihak PPK adalah dengan memberitahukan kepada pasien peserta PJKMU Madani tentang pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan. Pihak Puskesmas berupaya untuk tidak memberikan rujukan kerumah sakit bila penyakit peserta masih bisa diatasi dengan pelayanan kesehatan dasar. Pihak rumah sakit berupaya untuk menerangkan tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait penyakitnya selama masa rehabilitasi pasien atau pun untuk pencegahan penyakit nya. Pembinan peserta merupakan usaha untuk mengembangkan sikap dan tindakan yang berorientasi hidup sehat dikalangan peserta, sehinggga penggunaan pelayanan menunjukkan pola kea rah penggunaan pelayanan promotif dan preventif serta perilaku pemeliharaan kesehatan sendiri secara mandiri Hendrartini, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Karateristik Dan Persepsi Masyarakat Tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Terhadap Keikusertaan Menjadi Peserta JKN Di Kota Medan Tahun 2014

4 51 157

hubungan karateristik dan persepsi masyarakat tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap keikusertaan menjadi peserta JKN di Kota Medan tahun 2014

19 72 157

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

20 192 114

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

Analisis Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum (PJKU) Madani Kota Tanjung Balai

5 113 118

Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Puskesmas Batu VI Kecamatan Siantar

5 75 84

Respon Masyarakat Kota Sidikalang Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum

2 45 120

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

9 125 141

PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN SLEMAN

0 4 88