5. RSUD. dr. Tengku
Mansyur “Kalau derajat kesehatan dinas kesehatan lebih tahu,
tapi kalau dilihat dari jumlah kunjungan pasien Jamkesmas dan Madani lebih banyak di rumah sakit,
berarti derajat kesehatan masyarakat masih rendah.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa status kesehatan masyarakat Tanjungbalai masih rendah. Pihak Puskesmas dan RSUD dr. Tengku
Mansyur menyatakan bahwa angka kesakitan dan kunjungan ke PPK masih tinggi sehingga derajat kesehatan masyarakat masih rendah. PT. Askes dan Dinas Kesehatan
menyatakan bahwa perilaku masyarakat untuk menggunakan pelayanan kesehatan ketika mereka sakit telah berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat
sehingga derajat kesehatan masyarakat sudah semakin membaik. Namun, masyarakat belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kebijakan Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Madani PJKMU Madani
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pemko Tanjungbalai sejak tahun 2008. PJKMU
Madani merupakan salah satu upaya Pemko Tanjungbalai untuk meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin yang mana
tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota Tanjungbalai. Untuk melaksanakan program jaminan kesehatan tersebut, Pemko
Tanjungbalai mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Universitas Sumatera Utara
APBD Kota Tanjungbalai dan menjadikan PT. Askes untuk menjadi mitra mengelola dana jaminan kesehatan tersebut.
Sejak diselenggarakannya desentralisasi, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengembangkan jaminan sosial dan menyediakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di wilayahnya. Pemerintah daerah harus menyediakan sendiri pelayanan kesehatan didaerahnya dan mengelola segala sumber daya yang
dimiliki daerah secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pelaanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini tercantum dalam UU. No. 32 tahun 2004 pasal 22 h
Trisnantoro, 2006. Berdasarkan hasil wawancara mendalam tentang latar belakang
diselenggarakannya PJKMU Madani, para informan menyatakan bahwa latar belakang dilaksanakannya PJKMU Madani adalah karena masih banyaknya
masyarakat miskin yang belum tercakup dalam program Jamkesmas sehingga tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk mencakup masyarakat miskin dan
belum memiliki jaminan kesehatan serta yang belum tercakup dalam program Jamkesmas. Berdasarkan hal tersebut dapat dnyatakan bahwa para informan belum
memahami sepenuhnya tujuan dari pemerintah pusat dan daerah dengan pemberian jaminan kesehatan kepada masyarakat.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat JPKM diberikan dengan tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
pemeliharaan kesehatan paripurna yang bermutu dan merata dengan pengendalian biaya yang berasal dari peserta Depkes, 2000. Menurut Trisnantoro 2009 salah
satu sub sistem yang selalu ada dalam sistem kesehatan di berbagai negara adalah
Universitas Sumatera Utara
subsistem pembiayaan kesehatan yang merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumber daya keuangan
secara terpadu dan saling mendukung guna melaksanakan pembangunan kesehatan. Tujuan dari subsistem ini adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah
mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berdayaguna dan berhasilguna untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Berdasarkan hasil wawancara mendalam, kebijakan penyelenggaraan PJKMU
Madani ditetapkan oleh Walikota Tanjungbalai selaku penggagas program melalui peraturan Surat Keputusan SK Walikota Tanjungbalai dimana didalamnya
tercantum penentuan peserta PJKMU Madani dan penunjukkan PT. Askes Cabang Tanjungbalai sebagai pihak pelaksanabadan penyelenggara Bapel PJKMU Madani.
Pelaksanaan di lapangan terutama di penyedia pelayanan kesehatan PPK berdasarkan perjanjian kerja sama PKS antara Pemko Tanjungbalai dengan PT.
Askes yakni Perjanjian Kerjasama antara PT. Askes Persero Cabang Tanjungbalai No. 080PKS1210 dengan Pemerintah Kota Tanjungbalai No. 90024518 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani bagi Masyarakat Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011.
Pelaksanaan PJKMU Madani pada tahun 2009 diselenggarakan berdasarkan Keputusan Walikota Tanjungbalai No. 440102K2009 tentang Penugasan PT. Askes
Persero Cabang Tanjungbalai dalam Pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani bagi Masyarakat Kota Tanjungbalai Tahun
2009 serta Perjanjian Kerjasama antara PT. Askes Persero Cabang Tanjungbalai
Universitas Sumatera Utara
No. 11PKS0209 dengan Pemerintah Kota Tanjungbalai No. 4404223 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani
bagi Masyarakat Kota Tanjungbalai Berdasarkan perjanjian kerja sama PKS antara Pemko Tanjungbalai dengan
PT. Askes 2011, yang dimaksud dengan peserta PJKMU Madani adalah kepala keluarga dan anggota keluarga dari masyarakat umum kota Tanjungbalai yang masuk
dalam kriteria kurang mampu dan belum terdaftar pada program Jamkesmas serta tercantum dalam daftar usulan peserta PJKMU Madani dari pemerintah kota
Tanjungbalai. Bukti kepesertaan adalah kartu Askes PJKMU yang merupakan bukti identitas peserta yang dapat dipergunakan sesuai dengan haknya.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, kebijakan penentuan peserta PJKMU Madani dilakukan dengan membagi kuota per kecamatan. Pihak kecamatan
membagi kuota yang di terima kelurahan lalu pihak kelurahan membaginya kembali per lingkungan. Dengan kata lain, kepala lingkungan lah yang mendata dan memberi
usulan masyarakat yang berhak menjadi peserta. Usulan nama tersebut oleh pemko Tanjungbalai dijadikan daftar peserta PJKMU Madani yang diserahkan kepada PT.
Askes. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah masyarakat miskin berdasarkan
Badan Pusat Statistik BPS Kota Tanjungbalai 2010 pada Tahun 2009 sebanyak 28.300 16,89 dari seluruh jumlah penduduk yakni 167.500 jiwa sedangkan jumlah
peserta Jamkesmas sebanyak 45.065 dan penerima PJKMU Madani sebanyak 20.000. Pada Tahun 2010, jumlah masyarakat yang mendapatkan Jamkesmas dan PJKMU
Madani tetap walaupun jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin nya telah
Universitas Sumatera Utara
menurun. Berdasarkan data BPS Kota Tanjungbalai 2011, jumlah penduduk miskin pada Tahun 2010 sebanyak 25.200 jiwa 16,31 dari seluruh jumlah penduduk
yakni 154.445 jiwa dengan jumlah peserta Jamkesmas sebanyak 45.065 dan peserta PJKMU Madani sebanyak 20.000.
Berdasarkan data diatas, terdapat perbedaan jumlah masyarakat miskin di kota Tanjungbalai. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan dalam
rangka pembangunan di kota Tanjungbalai. Penulis sendiri melihat bahwa banyaknya masyarakat yang menjadi peserta
jaminan kesehatan bersumber dari pemerintah memberi arti masyarakat sudah semakin menyadari mahalnya pelayanan kesehatan dan pentingnya untuk memiliki
jaminan kesehatan. Terlihat adanya potensi kota Tanjungbalai untuk mengembangkan jaminan kesehatan dengan menarik premi dari masyarakat dengan mengacu pada
sistem asuransi sosial seperti yang diamanatkan didalam UU SJSN. Masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli membayar premi asuransi kesehatan, akan tetapi
keinginan untuk membayar premi asuransi kesehatan masih sangat rendah. Menurut Trisnantoro 2009, salah satu prinsip dari Jamkesda adalah prinsip
solidaritas sosial, dimana tercipta subsidi silang antara yang kaya dengan yang miskin, antara yang muda kepada yang tua dan antara yang sehat kepada yang sakit.
Prinsip ini tidak terlaksana pada PJKMU Madani dikarenakan tidak adanya partisipasi masyarakat dalam hal membelimembayarkan premi PJKMU Madani
sebab premi dibayarkan oleh pemerintah bantuan sosial sehingga tidak tercipta subsidi silang seperti yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat merupakan pihak yang harus diubah pandangan ekonominya terhadap kesehatan mereka sendiri. Masyarakat sudah terbiasa dengan sistem
pelayanan yang bersifat sosial-misionerisme. Masyarakat tidak siap membayar untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan terbiasa memandang kesehatan sebagai sector
yang dibiayai oleh pemerintah dan murah harganya Trisnantoro, 2004. Untuk itu, pemko Tanjungbalai perlu melakukan studi tentang sejauh mana kemampuan
membayar ability to pay dan keinginan membayar willingness to pay masyarakat terutama untuk premi asuransijaminan kesehatan.
Salah satu tombol pengendali control knobs kebijakan adalah hal pembiayaan. Pembiayaan untuk pelaksanaan PJKMU Madani Tahun 2011 berasal
dari APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2011 yakni sekitar sebesar tiga milyar rupiah dimana pembiayaan tersebut untuk membayarkan premi peserta sebesar Rp 8500,-
jiwa untuk peserta sebanyak 31.250 jiwa.
5.2. Peran dan Tanggungjawab Pihak yang Terkait dalam Pelaksanaan