B. Pengorganisasian
Organizing
Pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan
yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga diartikan
sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan manajer pada seluruh hirarki organisasi Siswanto,
2005. Menurut Terry 1992, pengorganisasian adalah proses pengelompokkan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer yang mempunyai kekuasaan untuk mengawasi anggota-
anggota kelompok. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan termasuk manusia sehingga pekerjaan yang
dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil. Terry 1992 juga menyatakan bahwa mengorganisir adalah suatu proses
pembagian kerja. Pembagian kerja dapat dibedakan atas: 1.
Pembagian kerja secara vertikal Pembagian ini didasarkan atas penetapan garis-garis kekuasaan dan
menentukan tingkat-tingkat yang membentuk bangunan organisasi itu secara tegak. Selain dari menetapkan kekuasaan, pembagian kerja vertikal
memudahkan arus komunikasi dalam organisasi. 2.
Pembagian kerja secara horizontal
Universitas Sumatera Utara
Pembagian ini didasarkan atas spesifikasi kerja. Asumsi dasar yang melandasi pembagian kerja horizontal adalah bahwa dengan membuat setiap tugas
pekerja jadi terperinci, makin banyak pekerjaan yang dapat dihasilkan dengan usaha yang sama melalui peningkatan efisiensi dan kualitas. Secara terperinci,
pembagian kerja horizontal berakhir dengan keuntungan sebagai berikut: a.
Lebih sedikit kecakapan diperlukan seseorang. b.
Lebih mudah untuk memperinci kecakapan-kecakapan yang diperlukan untuk penyaringan atau tujuan latihan.
c. Mengulangi atau mempraktekkan kerja yang sama mengembangkan
kemahiran. d.
Penggunaan kecakapan-kecakapan secara efisien terutama sekali dengan menggunakan kecakapan-kecakapan terbaik setiap pekerja.
e. Kemampuan untuk beroperasi bersama-sama.
f. Lebih banyak terdapat keseragaman dalam produksi akhir, jika setiap
potong selalu diproduksi oleh orang yang sama. Menurut Azwar 1988 terdapat tiga unsur pokok yang harus diperhatikan
dalam melakukan suatu pengorganisasian, yakni: 1.
Hal yang diorganisasikan Hal yang perlu diorganisasikan adalah kegiatan dan tenaga pelaksana.
Pengorganisasian kegiatan adalah pengaturan berbagai kegiatan yang ada dalam rencana sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan terpadu
yang secara keseluruhan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian tenaga pelaksana mencakup pengaturan hak dan
Universitas Sumatera Utara
wewenang setiap tenaga pelaksana sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan ada penanggungjawabnya.
2. Proses pengorganisasian
Pengorganisasian pada dasarnya merupakan suatu proses yang menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga segala
kegiatan dan tenaga pelaksana mendapat pengaturan yang sebaik-baiknya serta setiap kegiatan memiliki penanggungjawab.
3. Hasil yang dicapai
Hasil dari pengorganisasian adalah suatu wadah yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana yang dikenal dengan nama organisasi
organization.
C. Penggerakan