Pernyataan Informan tentang Pengawasan Pelaksanaan PJKMU Madani

berobat juga ke pirngadi. Dibilang juga kalu cuci darah dan operasi jantung ” 8. Peserta PJKMU Madani “Kalau kami ga pernah ikut sosialisasi, tapi saya pernah sekali dengar ada dikumpulkan yang punya kartu madani ini di kantor camat. Mungkin itu lah sosialisasi yang adek bilang tadi” 9. Peserta PJKMU Madani “Ga pernah dengar dek… Cuma kami dikasih tau orang puskesmas aja. Kalo berobat dipuskesmas gratis, bawa kartu, kalo ke rumah sakit minta rujukan dulu dari puskesmas.” Berdasarkan uraian di atas, sosialisasi PJKMU Madani dilakukan oleh PT. Askes dikarenakan PT. Askes sebagai pihak ketiga yang dipercaya oleh Pemko Tanjungbalai sebagai pelaksana program PJKMU Madani. Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai hanya mendampingi PT. Askes saat sosialisasi diadakan. Namun, dalam hal ini sosialisasi tersebut kurang maksimal karena masih ada masyarakat yang belum mengikuti kegiatan sosialisasi dan informasi yang didapat peserta belum menyeluruh.

4.3.11 Pernyataan Informan tentang Pengawasan Pelaksanaan PJKMU Madani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat orang informan yang diwawancarai, seluruh informan menyatakan telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan PJKMU Madani. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.18 berikut ini: Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan tentang Pengawasan Pelaksanaan PJKMU Madani Kota Tanjungbalai No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Tanjungbalai “Sebenarnya kalau prosedur pelayanannya sama dengan askes sosial, artinya kalau obat sesuai obat DPHO, pelayanannya pun sistem paket, jadi kita ada kerja sama dengan pihak rumah sakit. Kalau dia rawat inap harus dikelas tiga tapi kalau pelayanan dokter dan obatnya sama semua. Di setiap rumah sakit ada petugas kita, jadi Askes center itu lah yang jadi pintu gerbangnya, sentralnya askes untuk menjamin bahwa dia berhak untuk mendapatkan pelayanan atau tidak.” 2. Camat Datuk Bandar “Kalau dari kecamatan itu ada kalau kepling Universitas Sumatera Utara menyerahkan daftar nama-nama ke kecamatan, dari kecamatan sudah dipilah-pilah per kelurahan dan per lingkungan, jadi tiap individu yang memperoleh harus menandatangani tanda terima. Kami juga mengontrol ke kelurahan apakah sudah sampai kartu tersebut kepada masyarakat. Kami juga menghimbau kepada kepala lingkungan agar memberikan misalnya masyarakat itu pindah, segera dilaporkan biar bisa digantikan kepada masyarakat yang membutuhkan.” 3. DPRD Kota Tanjungbalai “Kalau PPK sudah terjangkau oleh masyarakat karena ini kan daerah kota, kalau tentang pelayanan kesehatannya, puskesmas kan untuk sakit ringan kan, di rumah sakit ya kan pelayanannya di kelas tiga, memang ada suara-suara dari masyarakat bahwa mereka ga dipedulikan, tapi ga lah karna pihak rumah sakit pun ga berani lagi menelantarkan masyarakat karena kami dari DPRD selalu memantau dan kalau kami mendengar ada seperti itu kami akan langsung menegur pihak rumah sakit. Kalau tentang peserta kalau kami tahu ada peserta yang memiliki PJKMU Madani dan Jamkesmas, maka kami dari komisi C memerintahkan Camat supaya meng update data kembali, prasangka kami mungkin data nya ganda atau tumpang tindih…mana yang punya dua ditarik Tinggal milih dia mana yang mau…” 4. Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai “Dinkes hanya menerima laporan aja, diserahkan aja kepada kapus tentang pengaturan obatnya, semuanya kapusnya lah yang bertanggung jawab penuh gitu ya. Kalau pelayanan berlebihan tidak ada lah saya rasa di puskesmas karna hanya pelayanan kesehatan dasar, jadi dinas hanya menerima laporan saja” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pengawasan dilakukan terhadap pelayanan kesehatan dan juga penetapan peserta. Pengawasan terhadap pelayanan kesehatan dilakukan oleh PT. Askes sebagai pelaksana program PJKMU Madani. Pengawasan dilakukan dengan memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan hak nya. Pengawasan terhadap penetapan peserta dilakukan oleh kecamatan. Kecamatan memastikan agar kartu PJKMU Madani sampai kepada masyarakat. Selain itu, kecamatan juga menghimbau kepling Universitas Sumatera Utara agar memindahtangankan kartu PJKMU Madani bila ada peserta yang pindah dari kota Tanjungbalai.

4.3.12 Pernyataan Informan tentang Hambatan Pelaksanaan PJKMU Madani

Dokumen yang terkait

Hubungan Karateristik Dan Persepsi Masyarakat Tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Terhadap Keikusertaan Menjadi Peserta JKN Di Kota Medan Tahun 2014

4 51 157

hubungan karateristik dan persepsi masyarakat tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap keikusertaan menjadi peserta JKN di Kota Medan tahun 2014

19 72 157

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

20 192 114

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

Analisis Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum (PJKU) Madani Kota Tanjung Balai

5 113 118

Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Puskesmas Batu VI Kecamatan Siantar

5 75 84

Respon Masyarakat Kota Sidikalang Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum

2 45 120

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

9 125 141

PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN SLEMAN

0 4 88