83
3.6.2.2 Uji Hipotesis Penelitian 3.6.2.2.1 Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali,2013. Kriteria untuk pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Signifikan jika r value α 0,05 maka menerima hipotesis alternatif.
2. Tidak signifikan jika r value α 0,05 maka menolak hipotesis alternatif.
3.6.2.2.2 Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen atau terikat Ghozali,2013. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :
a. Membandingkan nilai t hitung dengan t titik kritis menurut tabel. 1. Nilai t-hitung t-tabel, maka kita menerima Ha yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
2. Nilai t-hitung t-tabel, maka kita menolak Ha yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen. b. Berdasarkan probabilitas dengan dasar pengambilan keputusan:
1. Signifikan jika r value α 0,05 maka menerima hipotesis alternatif.
2. Tidak signifikan jika r value α 0,05 maka menolak hipotesis alternatif.
84
3.6.2.2.3. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
independen amat terbatas. Nilai yang mendekati variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen Ghozali,2013. Nilai yang digunakan bukanlah R
2
melainkan Adjusted R Square.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi WPOP yang terdaftar di wilayah Semarang Tengah Satu. Berdasarkan data yang
diperoleh jumlah WPOP yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Semarang Tengah Satu pada tahun 2015 sebanyak 7.493. Sampel yang
digunakan adalah WPOP yang pernah mencoba atau belum menggunakan e-filing. Kuesioner yang disebar peneliti bulan Maret 2016 yaitu dari tanggal 16
Maret 2016 sampai 22 Maret 2016 dengan rata-rata penyebaran kuesioner 20-25 sehari di KPP Pratama Semarang Tengah satu yang beralamat di Gedung
Keuangan Negara GKN jalan Pemuda No.2 lantai 1 dan 2 Semarang. Jumlah kuesioner yang berhasil diperoleh peneliti adalah sebanyak 120 kuesioner namun
tidak semua dapat diolah oleh peneliti. Tabel 4.1 berikut ini merupakan hasil pengumpulan data:
Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data Keterangan
Jumlah Persentase
Kuesioner yang diperoleh 120
100 Kuesioner yang tidah bisa diolah
13 10,8
Kuesioner yang bisa diolah 107
89,2 Sumber: Data primer diolah,2016
85
86
Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dari semua kuesioner yang disebar terdapat 13 kuesioner yang tidak bisa diolah. Hal
ini dikarenakansetelah peneliti meneliti tiap kuesioner terdapat beberapa kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap oleh responden. Peneliti hanya
menggunakan kuesioner yang terisi dengan lengkap, maka kuesioner yang dapat diolah sebanyak 107 kuesioner 89,2.
4.1.2 Hasil Deskripsi Responden
Hasil deskripsi responden ini berdasarkan data informasi responden yang sudah terisi dikuesioner. Deskripsi ini akan memberikan informasi demografi
responden penelitian seperti yang tercantum di kuesioner yaitu jenis kelamin, usia responden, tingkat pendidikan dari responden, pekerjaan, kepemilikan usaha, serta
keterangan reaponden pernah mencoba atau menggunakan e-filing atau tidak. Data tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan latarbelakang dari wajib pajak
yang menjadi sampel pada penelitian ini, sehingga dapat mendukung hasil penelitian.
Terdapat 107 responden yang terdiri dari wajib pajak orang pribadi yang dapat mewakili. Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada Tabel
4.2 sebagai berikut:
87
Tabel 4.2 Data Statistik Responden
Keterangan Jumlah
Persentase 1 Jenis Kelamin
a. Pria 69
64,50 b. Wanita
38 35,50
107 100,00
2 Usia a. 20 tahun
4 3,74
b. 21-30 tahun 55
51,40 c. 31-40 tahun
25 23,37
d. 41-50 tahun 16
14,95 e. 51 tahun
7 6,54
107 100,00
3 Tingkat Pendidikan a. SMU
39 36,45
b. Sarjana 61
57 c. Lainnya
7 6,55
107 100,00
4 Pekerjaan a. PNS
8 7,48
b. Swasta 96
89,72 c. Lainnya
3 2,80
107 100,00
5 Kepemilikan usaha a. Ya
b. Tidak 107
100 107
100 6 Pernah menggunakan e-filing
a. Ya 41
38,32 b. Tidak
66 61,68
107 100,00
Sumber: Data primer diolah, 2016
88
Tabel 4.2 data statistik responden tersebut, menunjukkan bahwa dari 107 responden wajib pajak orang pribadi, didapati responden yang berjenis kelamin
pria menunjukkan hasil sebanyak 69 orang atau 64,50 dan 38 orang atau 35,50 merupakan responden wanita. Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh
kategori jenis kelamin ini, dapat diketahui bagaimana minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing dilihat dari penggolongan jenis kelamin, karena biasanya
wajib pajak yang berjenis kelamin pria lebih memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap hal baru. Hasil data responden berdasarkan usia, yang memiliki usia
dibawah atau 20 tahun sebanyak 4 orang atau 3,74, usia 21 sampai 30 tahun sebanyak 55 orang atau 51,40, usia 31 tahun sampai 40 tahun sebanyak 25
orang atau 23,37, usia 41 tahun sampai dengan 50 tahun sebanyak 16 orang atau 14,95 dan responden yang miliki usia di atas 51tahun sebanyak 7 orang atau
6,54. Responden yang memiliki usia 40 tahun keatas biasanya kurang memiliki ketertarikan untuk menggunakan e-filing, hal ini diduga karena wajib pajak
dengan usia tersebut belum memiliki pengalaman akan sistem teknologi tidak seperti wajib pajak dengan usia yang masih muda.
Hasil data statistik responden berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 39 orang atau 36,45 memiliki tingkat pendidikan terakhir SMUsederajat, dan
sebanyak 61 orang atau 57 responden bertingkat pendidikan terakhir sarjana. Lainnya sebanyak 7 orang atau 6,55 memiliki tingkat pendidikan selain SMU
dan sarjana. Seorang wajib pajak yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan mendorong keinginannya untuk menggunakan e-filing, hal ini diduga karena
dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan membuka wawasannya akan
89
kebermanfaatan dari sistem e-filing ini. Pekerjaan yang dimiliki responden terdapat 8 orang atau 7,48 responden sebagai pegawai negeri sipil PNS dan 96
orang atau 89,72 reponden sebagai pegawai swasta, serta yang lainnya memiliki pekerjaan lainnya yang tidak ingin disebutkan oleh responden. Pekerjaan yang
dimiliki responden ini telah terbiasa menggunakan teknologi, maka akan memudahkan wajib pajak untuk beradaptasi dengan e-filing.
Berdasarkan dari kepemilikan usaha dari 107 responden, semua responden tidak menjalankan atau memiliki usaha. Responden yang datang di KPP
Semarang Tengah Satu mayoritas adalah karyawan atau pegawai negeri sipil sehingga data tersebut menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memiliki
usaha. Kesimpulannya yaitu wajib pajak yang tidak memiliki usaha telah memiliki ketertarikan untuk menggunakan e-filing dalam pelaporan pajaknya.
Data statistik responden menunjukkan bahwa responden yang pernah mencoba menggunakan e-filing hanya sebesar 38,32 atau sebanyak 41 orang sedangkan
61,68 atau 66 orang belum atau tidak menggunakan e-filing. Berdasarkan pada data yang diterima oleh peneliti, hal ini disebabkan karena memang wajib pajak
orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Semarang Tengah Satu sampai pada tahun 2015 masih banyak yang melaporkan pajak secara manual dari pada
melaporkan pajak melalui e-filing. Wajar apabila responden yang diperoleh peneliti mayoritas belum pernah menggunakan, mereka hanya mengetahui secara
umum saja mengenai e-filing, oleh karena itu responden dapat mengisi kuesioner berdasarkan dari persepsinya akan e-filing.