Perumusan Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

54 memiliki pengaruh terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing, sehingga hipotesa yang dibangun adalah : H2 : Kompleksitas berpengaruh terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing 2.8.3.Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan Terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing Keamanan berarti bahwa penggunaan sistem informasi itu aman, resiko hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah. Kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada orang yang mengetahuinya Sugihanti,2011. Sugihanti 2011 juga menyebutkan bahwa isu mengenai keamanan dan kerahasiaan menjadi isu yang paling diperhatikan oleh pengguna dalam penggunaan sisnten informasi. Menurut Wowor, dkk 2014 menyatakan bahwa dalam hal penggunaan e-filing, kebanyakan pengguna user tidak memahami betul resiko keamanan dan kerahasiaan dari e-filing. Hasil penelitian yang dilakukan Wowor, dkk 2014, menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan dapat berpengaruh terhadap perilaku penggunaan e-filing. Keamanan dan kerahasiaan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah persepsi seorang wajib pajak akan keamanan dan kerahasiaan dari sistem e- filing. Persepsi akan keamanan dan kerahasiaan ini akan berpengaruh terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing dalam pelaporan 55 kewajiban pajak. Ketika wajib pajak memiliki persepsi keamanan dan kerahasiaan wajib pajak terhadap e-filing baik, maka persepsi tersebut akan mempengaruhi minatnya untuk menerima dan menggunakan sistem tersebut. Ketika wajib pajak memiliki persepsi yang buruk mengenai keamanan dan kerahasiaan dari e-filing maka akan menurunkan minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Melihat perkembangan zaman saat ini banyak terjadi kejahatan yang memanfaatkan teknologi informasi yang sering disebut dengan cyber crime yang dapat membuat wajib pajak ragu untuk menggunakan teknologi dalam pelaporan pajaknya, karena pelaporan pajak tersebut menyangkut data-data pribadinya termasuk aset yang ia miliki, akan sangat berbahaya apabila data tersebut disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,sehingga keamanan dan kerahasiaan sistem e-filing dapat menjadi pengaruh dalam keputusan wajib pajak untuk menggunakannya. Persepsi akan keamanan dan kerahasiaan tersebut akan membuat wajib pajak memiliki persepsi akan kebermanfaatan dari e-filing, karena ketika wajib pajak memandang e-filing aman dan dapat menjaga kerahasiaan maka e-filing dianggap dapat digunakan karena dapat memberikan manfaat yang lebih. Hal tersebut sesuai dengan Theory of Acceptance Model TAM yang menunjukkan bahwa ketika pengguna disajikan dengan teknologi baru, ada sejumlah faktor yang dapat mempengarui keputusan mereka untuk menggunakan teknologi baru, penerimaan tersebutdinilai dari persepsi kebermanfaatan 56 pengguna akan teknologi. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dibangun adalah : H3: Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing 2.8.4.Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing Kepatuhan wajib pajak mengarah pada James, et al dalam Santoso 2008 dikutip dari Adiasa 2013, menjelaskan bahwa kepatuhan pajak tax compliance adalah kesediaan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum maupun administratif . Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 544KMK.042000 dalam Devano dan Rahayu 2006:112 dikutid dari Adiasa2013, menyatakan bahwa kepatuhan perpajakan adalah tindakan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara. Kepatuhan dari wajib pajak akan memberi pengaruh pada minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing, karena wajib pajak yang memiliki kepatuhan yang tinggi pasti akan patuh pula untuk menggunakan atau menerapkan e- filing yang mana sistem ini telah diberikan oleh DJP sesuai dengan peraturan. Wajib pajak yang patuh akan mematuhi aturan-aturan yang 57 berlaku dalam perpajakan termasuk dalam menerima penggunaan e-filing dalam pelaporan pajak. E-filing dirancang untuk memudahkan wajib pajak dalam pelaporan pajaknya selain itu diharapkan dapat meminimalkan keterlambatan dalam pelaporan karena pelaporannya tidak harus datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak untuk melaporkan kewajiban pajaknya. Wajib pajak dapat dimana saja dan kapan saja melaporkan wajib pajaknya sehingga keterlambatan pelaporan pajak dapat dihindari, oleh karena itu kepatuhan wajib pajak akan memiliki pengaruh terhadap minat wajib pajak untuk mau menggunakan e-filing, wajib pajak yang patuh akan memiliki minat untuk menggunakan e-filing karena wajib pajak yang patuh terbiasa untuk melaporkan pajaknya tepat waktu. Hal tersebut diperjelas dengan teori kewajiban mutlak atau teori bakti yang menjelaskan bahwa bukti tanda bakti seorang terhadap negaranya yakni dengan pembayaran pajak. Pelaporan pajak tepat waktu dapat menjadi tanda jika wajib pajak memiliki kepatuhan untuk membayar pajak, pelaporan tepat waktu bisa terjaga apabila wajib pajak juga patuh untuk mau menggunakan e-filing sebagai tanda baktinya terhadap negara. Berdasarkan uraian dan teori tersebut maka penulis menduga bahwa kepatuhan wajib pajak memiliki pengaruh terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing, sehingga hipotesa yang dibangun adalah : H4 : Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing 58 2.8.5.Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi Terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing Menurut Wibisono dan Toly 2014 faktor yang mempengaruhi kesiapan teknologi informasi yaitu teknologi itu sendiri yaitu internet dan komputer yang merupakan sarana dalam menggunakan pajak berbasis internet. Tidak semua wajib pajak menggunakan akses internet dalam menjalankan kegiatan bisnisnya karena itulah internet juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi penggunaan pajak berbasis internet. Kesiapan teknologi tersebut juga dapat dilihat dari kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menggunakan teknologi informasi, tersedianya koneksi internet dan fasilitas software dan hardware yang baik, dapat memproses transaksi dengan tepat, setiap saat dan sesuai dengan kebutuhan. Kesiapan teknologi informasi wajib pajak berarti bahwa individu dalam hal ini siap menerima perkembangan teknologi yang ada termasuk dengan munculnya sistem e-filing Desmayanti dan Zulaikha,2012. Selain dari software dan hardware yang dimiliki oleh wajib pajak yang harus memadai, sistem e-filing itu sendiri juga harus sudah miliki tingkat kesiapan yang tinggi untuk mendukung kelancaran dalam pelaporannya. Sistem e-filing ini apabila tidak memiliki kesiapan maka akan dapat menghambat wajib pajak dalam pelaporan pajaknya, sehingga kesiapan teknologi informasi dapat mempengaruhi minat wajib pajak untuk mau menggunakan e-filing. Ketika sistem e-filing telah memiliki kesiapan yang 59 baik, akan membuat wajib pajak bekerja lebih cepat dalam pelaporan pajaknya, dan dapat mempermudah tugas wajib pajak hal ini memandakan bahwa kegunaan dari sistem e-filing telah baik, dengan begitu dapat membuat wajib pajak menerima e-filing. Melihat hal tersebut sesuai dengan Theory of Acceptance Model TAM yang menjelaskan bahwa seseorang mau menggunakan suatu teknologi dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh persepsi pengguna akan manfaat yang diberikan sistem tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka diperoleh hipotesis sebagai berikut: H5 : Kesiapan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing 60

2.9. Kerangka Berfikir

Berdasar dari teori dan rumusan hipotesis yang telah dikembangkan, penelitian ini memiliki kerangka pemikiran bahwa minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing dipengaruhi oleh lima faktor, antara lain pengalaman, komplesitas, keamanan dan kerahasiaan, kepatuhan wajib pajak dan kesiapan teknologi informasi. Secara sederhana, penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2.1 Kerangka berfikir

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menguantitifikasikan data yang diperoleh peneliti. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada sejumlah narasumber yang berasal dari wajib pajak orang pribadi yang telah mencoba menggunakan e-filing maupun yang belum. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak yang diteliti.

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Semarang Tengah Satu. Wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Semarang Tengah Satu pada tahun 2015 yaitu 7.493. Alasan penelitian ini dilakukan di KPP Semarang adalah untuk mengetahui minat wajib pajak orang pribadi di wilayah Semarang, terutama pada KPP Semarang Tengah Satu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar masih banyak yang menggunakan cara lama yaitu manual daripada menggunakan cara baru yaitu sistem e-filing. Sampel yang digunakan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi wilayah Semarang Tengah Satu yang telah menggunakan atau menerapkan sistem perpajakan e-filing maupun 61 62 yang belum menerapkannya. Sampel adalah cuplikan yang diambil dari populasi yang akan mewakili populasi Wahyudin,2015. Menurut Wahyudin2015 teknik pengukuran sampel penelitian dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara statistik dan non statistik. Penentuan ukuran sampel dengan cara statistik yaitu dengan menggunakan suatu formula-formula yang telah dirancang khusus untuk mendapatkan ukuran sampel minimum yang dapat mewakili populasi, sedangkan ukuran sampel non statistik, peneliti mempertimbangkan-faktor-faktor yang diluar statistik. Penelitian ini peneliti menggunakan penentuan ukuran sampel statistik, yakni dengan menggunakan rumus Slovin sebagai formula penentuan ukuran sampelnya, sebagai berikut: N n = 1 + ���� 2 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran ketidaktelitian kerena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 10. Rumus tersebut dimasukan angka-angka yang sesuai dengan data penelitian maka akan didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. Besarnya sampel wajib pajak orang pribadi KPP Semarang Tengah Satu yang dibutuhkan yaitu: 63 N n = 1 + ���� 2 7.493 n = 1 + 7.4930.1 2 7.493 = 1 + 74,93 7.493 = 75,93 = 98,682 Jumlah sampel yang dibutuhkan tersebut dibulatkan menjadi 99 responden, kuesioner disebarkan mulai tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan 22 Maret 2016. Wajib pajak orang pribadi yang datang ke KPP Pratama Semarang Tengah Satu untuk menyampaikan atau melaporkan pajak setiap harinya sedikit, oleh karena itu penulis membuat rata-rata penyebaran kuesioner setiap harinya sebanyak 20-25 kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode Accidental Sampling atau teknik sampel seadanya, atau secara sembarangan asalkan yang bersangkutan meliki data atau informasi yang dibutuhkan peneliti, yakni dengan menghampiri setiap orang yang berada dalam lokasi yang sama yang kebetulan dijumpai oleh peneliti. Pemilihan sampel ini dilakukan karena pertimbangan banyaknya populasi dalam penelitian serta kemudahan akses yang dapat dijangkau oleh peneliti. Berdasarkan teknik dan keadaan KPP Pratama Semarang Tengah Satu tersebut peneliti mendapatkan sampel sebanyak 120 sampel, namun dari 120 kuesioner yang kembali hanya 107 kuesioner yang dapat diolah, hal ini dikarenakan ada kuesioner yang belum terisi dengan lengkap oleh responden. 64

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini terdiri atas satu variabel dependen yang dinotasikan dengan Y dan lima variabel independen yang dinotasikan dengan X dijelaskan sebagai berikut :

3.3.1. Minat Wajib Pajak Y

Minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing, yaitu suatu ketertarikan seseorang khususnya wajib pajak dalam penggunaan sistem pelaporan kewajiban pajak secara online e-filing. Minat wajib pajak dalam penelitian ini adalah sebagai variabel dependen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, variabel ini bersifat terikat. Variabel mainat wajib pajak ini diukur menggunakan skala likert 5 poin 5-point likert scale dimulai dari poin 1 sangat tidak setuju STS, poin 2 tidak setuju TS, poin 3 ragu-ragu R, poin 4 setuju S, poin 5 sangat setuju SS. Indikator pengukuran : 1. Keinginan untuk mencari informasi e-filling 2. Persepsi kemudahaan akan penggunaan e-filling 3. Keinginan unuk menggunakan diadopsi dari Susanto 2011 dengan modifikasi penulis

Dokumen yang terkait

Faktor Faktor yang Mepengaruhi Penggunaan e-Filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris pada Wajib Pajak di KPP Sukoharjo dan KPP Surakarta)

1 9 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 9 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MELAKUKAN TAX EVASION (Studi Empiris pada WP OP di Kabupaten Purbalingga).

0 3 194

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI UNTUK MENGGUNAKAN ELECTRONIC FILING SYSTEM (E- FILING) PADA KPP PRATAMA KAB. KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI UNTUK MENGGUNAKAN ELECTRONIC FILING SYSTEM (E- FILING) PADA KPP PRATAMA KAB. KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 22