Uji Heteroskedastisias Uji Asumsi Klasik

83 Tabel 4.3 Uji Durbin Watson Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai hitung Durbin-Watson sebesar 2.327. Maka dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa DW test terletak pada daerah uji berada diantara -2 dan +2 yang berarti tidak terdapat masalah autokorelasi pada persamaan regresi dalam penelitian ini. Sedangkan apabila digunakan kriteria pengambilan keputusan menggunakan nilai dl dan du pada tabel DW dengan sifnifikansi 0.05 dan jumlah data n = 33, serta k = 3 k adalah jumlah variabel indeenden diperoleh nilai dl sebesar 1,4136 dan du sebesar 1,6723. Karena nilai DW 2.327 berada pada daerah antara dL dan du du dw du, maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi atau tidak ada kepastian kesimpulan yang pasti pada model regresi.

I. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk meramalkan niali suatu variabel. Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,680 a ,462 ,385 8,49825 2,327 a. Predictors: Constant, NPF, SG, ROA, CAR b. Dependent Variable: ABS_RES2 84 memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. 69 Pengolahan data menggunakan software SPSS versi 20.0 dalam metode regresi linear berganda atau Ordinary Least Square OLS yang ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 4.4 Koefisien Regresi Sumber: data sekunder yang diolah. Dari tabel di atas maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: GCG = 0,383 – 7,423 SG – 0,002 ROA + 0,147 CAR + 5,723 NPF + e Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Koefisien konstanta sebesar 0,383 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa Y GCG akan bernilai 0,383 jika, Shariah Governance SG, 69 Ety Rochaerty, dkk, “Metodelogi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS” Penerbit Mitra Wacana Media, 2007, h.142 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,383 5,899 -,065 ,949 SG -7,423 5,426 -,194 -1,368 ,049 ,952 1,051 ROA -,002 ,100 -,003 -,020 ,984 ,944 1,059 CAR ,147 ,182 ,118 ,803 ,429 ,894 1,118 NPF 5,723 1,247 ,674 4,591 ,000 ,891 1,122 a. Dependent Variable: ABS_RES2 85 Return On Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR dan Non Performing Financing NPF masing-masing bernilai 0. b. Variabel Shariah Governance SG memiliki nilai koefisien regresi -7,423 menyatakan bahwa setiap penambahan Dewan Pengawas Syariah DPS sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi penurunan pada tata kelola perusahaangood corporate governance GCG dengan niai 7423. c. Variabel Return On Asset ROA memiliki nilai koefisien regres sebesar - 0,002 menyatakan bahwa setiap penambahan asset sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap maka, akan menurunkan Good Corporate Governance GCG. d. Variabel Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,147 menyatakan bahwa setiap penambahan modal sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan meningkatkan Good Corporate Governance GCG Bank Syariah sebesar 0,147. e. Variabel Non Performing Financing NPF memiliki nilai koefisien regresi sebesar 5,723. Menyatakan bahwa setiap penambahan Risiko sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan meningkatkan Good Corporate Governance GCG Bank Syariah sebesar 5,723.