Hipotesis Pengaruh sistem shariah governace terhadap kualitas tata kelola perbankan syariah (studi pada bank umum syariah dan unit usaha syariah Indonesia Tahun 2013)

63 Dimana: Y = Good Corporate Governance GCG a = Intercept atau konstanta b = Koefiseien regresi X 1 = Shariah Governance X 2 = Kinerja Keuangan ROA X 3 = Kecukupan Modal CAR X 4 = Risiko Pembiayaan NPF e = Error term, diasumsikan 0 Regresi linier berganda harus memenuhi asumsi-asumsi yang diterapkan agar menghasilkan nilai-nilai koefisien sebagai penduga yang tidak bias. 48 Pelanggaran asumsi-asumsi tersebut dapat diteksi dengan cara melakukan:

F. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pada regresi berganda, apakah sudah lolos menjadi pemerkira linear terbaik tak 48 Anwar Sanusia, “Metodelogi Penelitian Bisnis”, Jakarta: Salemba Empat, 2013 – Cet III, h.135 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 B 4 + e 64 bias BLUE = Best Linear Unbiased Estimator agar hasil analisis dan uji hipotesis menjadi valid atau tidak bias. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Model pengujian uji normalitas yang digunakan penelitian ini menggunakan uji grafik Probability Plot. Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual sebagai dasar pengambilan keputusannya. Jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual pada model tersebut terdistribusi secara normal. 49 b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model ditemukan adanya korelasi antar variabel eksogen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas independen. Cara mengetahui adanya gejala multikolinearitas pada model regresi dengan melihat nilai Inflation Factor VIF dan 49 Duwi Oriyanti, “Buku Saku Analisis Data SPSS”, Yogyakarta: Media Kom, 2011, h.278 65 Tolerance. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tollerance lebih dari 0,1 maka model tersebut bebas dari multikolibearitas. 50 c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regrei terjadi ketidaksamaan varian dan residual pada satu pengamatan ke pangamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 51 Uji heteroskedasitistas dalam penelitian ini menggunakan Scatter plot. Suatu model dinyatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. 52 Uji heteroskedasitistas dalam penelitian ini juga menggunakan uji Glejser, uji Glesjser dilakukan dengan megregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya t-1. Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah otokorelaso. Metode pengujian yang 50 Duwi Oriyanti, “Buku Saku Analisis Data SPSS”, Yogyakarta: Media Kom, 2011, h.288 51 Duwi Oriyanti, “Buku Saku Analisis Data SPSS”, h.296 52 Duwi Oriyanti, “Buku Saku Analisis Data SPSS”, h.303