69
b. Uji Parsial dengan T-test Uji t digunakan untuk mengetahui variabel bebas independen
secara parsial terhadap variabel terikat dependen.
57
Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
masing- masing koefisien regresi nilai t
tabel
nilai kritis sesuai dengan signifikan yang digunakan.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka keputusannya menerima daerah penerimaan hipotetsis nol H
. Artinya, variabel bebas independen tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
dependen. Jika t
hitung
t
tabel,
maka keputusannya menolak hipotetsis nol H
, dan menerima hipotesis alternative H
i
. Artinya, variabel bebas independen berpengaruh terhadap variabel terikat
dependen.
58
Uji t juga dilakukan dari melihat nilai signifikan dengan kriteria berikut:
59
Jika probabilitas 0,05, maka H ditplak dan menerima H
i
.
57
Duwi Oriyanti, “Buku Saku Analisis Data SPSS”, Yogyakarta: Media Kom, 2011, h. 252
58
Algifari, “Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi”, Yogyakarta: BPFE, 2013, h. 71
59
Ety Rochaety, dkk. “Metodelogi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS”, Penerbit Mitra Wacana Media, 2007, h. 127.
70
Jika probabilitas 0,05, maka H diterima dan menolak H
i
. c. Koefisien Dterminasi R
2
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel bebas independen secara
bersama-sama terhadap variabel terikat dependen yang dapat diliha dari Adjusted R Square apabila menggunakan lebih dari dua variabel
bebas independen.
60
Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 0 nol besarnya koefisien determinasi
R
2
, semakin kecil pula pengaruh variabel bebas independen terhadap nilai terikat dengan kata lain semakin kecil kemampuan
model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen. Sebaliknya, semakin mendekati 1 satu besarnya koefisien
determinasi R
2
, semakin besar pula pengaruh semua variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen.
61
Besarnya koefisien determinasi R
2
dapat juga diicari dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
62
60
Duwi Oriyanto, “Buku Saku Analisis Data SPSS”, Yogyakarta: Media Kom, 2011, h. 251.
61
Algifari, “Analisis Teori, Kasus, dan Solusi”, Yogyakarta: BPFE, 2013, h. 68.
62
Algifari, “Analisis Teori, Kasus, dan Solusi”, h. 48.
71
Keterangan: n= jumlah data
y= nilai variabel terikat dependen x= nilai variabel bebas independen
b= nilai koefisien regresi Dalam praktiknya, nilai koefisien determinasi yang digunakan
untuk analisis adalah nilai R
2
yang telah disesuaikan Adjusted R-Square yang dihitung dengan rumus:
Adjusted R
2
= 1 – 1 – R
2
Keterangan: n = jumlah data
k = jumlah variabel bebas independen
72
H. Kerangka Konseptual
Bank Umum Syariah BUS dan Unit Usaha Syariah UUS periode 2013
Uji Statistik Deskriptif
Uji Normalitas
Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Linear Berganda
Uji Adjusted R
2
Uji Statistik t Uji Statistik F
Pembahasan dan Kesimpulan Good Corporate Governance GCG
Shariah Governance Kinerja Keuangan
Risiko Pembiayaan
73
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Bank Umum Syariah BUS dan Unit Usaha
Syariah UUS di Indonesia
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yaitu Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
berdasarkan statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia per-Desember 2013 yaitu terdiri dari Bank Umum Syariah
BUS ada 12 bank dan Unit Usaha Syariah UUS ada 21 bank. Sehingga total keseluruhan adalah 33 bank yang merupakan besarnya
populasi dalam penelitian ini. Periode pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tahun 2013. Pemilihan periode tahun 2013
didasari oleh penerapan Good Corporate Governance GCG pada perbankan syariah yang baru dihimbau oleh Bank Indonesia dengan
dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1133PBI2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah, sehingga pelaporan Good Corporate Governance GCG pada Bank Umum Syariah BUS dan Unit Usaha
74
Berdasarkan statistik perbankan syariah yang publikasi Bank Indonesia per-Desember 2013 dapat dilihat bahwa perkembangan Return On
Asset RO Bank Umum Syariah BUS dan Unit Usaha Syariah UUS dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Grafik 4.1
Perkembangan Return On Asset ROA Perbankan Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Publikasi Bank Indonesia 2013
Dari grafik 4.1 diatas dapat dideskripsikan bahwa nilai Return On Asset ROA perbankan syariah yang meliputi Bank Umum
Syariah BUS dan Unit Usaha Syariah UUS dari tahun 2008 sampai tahun 2013 konsisten mengalami kenaikan, yang berarti bahwa kinerja
keuangan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sementara untuk standar pelaksanaan Good
Corporate Governance GCG pada Bank Umum Syariah BUS dan Unit Usaha Syariah UUS mengacu pada Surat Edaran Bank
Indonesia No. 1213DPbS Tanggal 30 April 2010.
2. Deskripsi Sample Penelitian
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive
2008 2009
2010 2011
2012 2013
1.42 1.48
1.67 1.79
2.14 2.14
Tahun
ROA
75
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sampel representatif
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah perusahaan perbankan syariah baik itu, Bank Umum
Syariah BUS maupun Unit Usaha Syariah UUS yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data mengenai
pelaporan Self Assesment Good Corporate Governance GCG dan
data laporan keuangan tahunan perusahaan.
Pertimbangan dalam pemilihan sampel pada umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Adapun kriteria
yang digunakan dalam pemilihan sampel sebagai berikut: a. Perusahaan merupakan Bank Umum Syariah BUS dan Unit
Usaha Syariah UUS berdasarkan statistk perbankan syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia per-Desember 2013..
b. Menerbitkan serta mempublikasikan laporan keuangan dan laporan Self Assesment Good Corporate Governance GCG
selama tahun 2013. c. Data tersedia lengkap data mengenai Self Aassesment Good
Corporate Governance perusahaan maupun data untuk kinerja keuangan perbankan syariah.
Tabel di bawah ini menyajikan proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa statistik perbankan