Metode Penelitian Pengaruh sistem shariah governace terhadap kualitas tata kelola perbankan syariah (studi pada bank umum syariah dan unit usaha syariah Indonesia Tahun 2013)

15

G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Study Terdahulu, Kerangka Pemikiran, Rancangan Outline Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori dari teori yang berkaitan dengan: Laporan Keuangan, Shariah Governance, Index SSBSCORE, Good Corporate Governance, Return on Assets ROA dan Non Performing Financing NPF. BAB III METODE PENELITIAN Teori dari penjelasan mengenai: Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penentuan Sampel, Sumber Data, Hipotesis, Metode Analisis Uji Sttistik Deskriptif, Uji Normalitas, Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis, Variabel Penelitian, Pedoman Penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Teori dari: Gambaran Umum Objek Penelitian dan Hasil Pengolahan dan Analisis Data Index SSBSCORE Dewan Pengawas Syariah, Self Assetment Good Corporate Governance, Return on Assets, Non Performing Financing. 16 BAB V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran penulis untuk penelitian selanjutnya. 17 BAB II LANDASAN TEORI

A. Good Corporate Governance GCG 1. Pengertian Good Corporate Governance GCG

Istilah “Corporate Governance” pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun 1992 dalam laporan yang dikenal dengan Cadbury Report. Laporan ini menandakan pula sebagai titik balik yang menentukan bagi praktik Corporate Governance di seluruh dunia. Dalam Cadbury Report yang dimaksud dengan Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Corporate governance merupakan seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang saham, manager, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggungjawab mereka. 8 Di Indonesia, konsep good corporate governance mulai diperkenalkan pada tahun 1999 setelah pemerintah membentuk Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG. KNKG mengeluarkan Pedoman Umum Good Corporate Governance GCG Indonesia pada tahun 2000 yang kemudian direvisi pada 8 Sudarmayanti,”Good Governance Kepemerintahan yang Baik dan Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan y ang Baik”, Bandung: CV. Mandar Maju, 2007, bagian ketiga, h. 53. 18 tahun 2006. Isi dari pedoman tersebut adalah setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian penerapan good corporate governance dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh KNKG dalam laporan tahunannya. Hal ini berarti setiap perusahaan telah menerapkan prinsip Good Corporate Governance GCG. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. 9 Sementara Corporate Governance menurut Organization for Economic Cooperation and Development OECD adalah struktur yang mengatur para pemegang saham, komisaris dan manager dalam menyusun tujuan-tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut serta mengawasi kinerja. Good Corporate Governance GCG merupakan sebuah sistem tata kelola perusahaan yang berisi seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara 9 Sony Devano, dan Siti Kurni Rahayu, “Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu”, Jakarta: Cetakan Pertama, 2006, h. 34.