Manfaat Good Corporate Governance GCG 1. Pengertian Good Corporate Governance GCG

29 Keharusan tampilnya bank syariah sebagai pionir penegakan Good Corporate Governance GCG dibanding konvensional, menurut Algaoud dan Lewis 18 karena permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat berbeda dengan bank konvensional, yaitu: a. Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah shariah governance dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya, Dewan Pengawas Syariah DPS memainkan peran yang penting dalam governance structure perbankan syariah. b. Karena potensi terjadinya information asymmetry sangat tinggi bagi perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi sangat relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan tingkat akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana nasabah dan pemegang saham. Karenanya, permasalahan keterwakilan investment account holders dalam mekanisme Good Corporate Governance GCG menjadi masalah strategis yang harus pula mendapat perhatian bank syariah. c. Dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah semestinya melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis Islami menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan syariah. Konsep Good Corporate Governance GCG yang dikeluarkan oleh IFSB Islamic Financial Service Board yang sering disebut dengan 18 Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaud. “Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek”. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001, h. 100. 30 Shari ’ah Governance sebagian besar memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan Good Corporate Governance GCG konvensional. Perbedaan yang ada dalam Good Corporate Governance GCG syariah dan konvensional hanya terletak pada syariah governace SG yaitu kepatuhan pada syariah. Sedangkan prinsip-prinsip transparansi, kejujuran, kehati-hatian, kedisiplinan merupakan prinsip universal yang juga terdapat dalam aturan Good Corporate Governance GCG konvensional. 19 IFSB menjelaskan tentang definisi Sharia Governance SG sebagai berikut: 20 Sistem Shariah Governance SG merupakan seperangkat pengaturan kelembagaan dan organisasi dimana lembaga keuangan syariah dapat memastikan bahwa terdapat pandangan independen tentang kepatuhan syariah melalui proses penerbitan fatwa syariah yang releven, penyebaran informasi fatwa dan review internal kepatuhan syariah. Struktur dan proses yang harus dilakukan agar pemenuhan syariah dalam sistem Shariah Governance SG terlaksana dengan baik dalam sebuah institusi menurut IFSB adalah sebagai berikut: 21 19 Siti Maria Wardayati,”Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”, Jurnal Universitas Jember, Walisongo, Volume 19, Nomor 1, Mei 2011, h. 4. 20 I slamic Financi al Services Board,”Guiding Principles on Shari’ah Governance Systems for Institutions Offering Islamic Financial Services”, December 2009, h. 1. 31 a. Pengeluaran pernyataan atau Pengeluaran pernyataan atau resolusi fatwa yang releven. Pernyataan atau resolusi syariah mengacu pada opini yang berkenaan dengan hukum yang menyinggung isu-isu mengenai keuangan islam yang diberikan oleh dewan syariah yang telah diberikan mandat. Dewan syariah juga memastikan pelaksanaan pernyataan atau resolusi syariah tersebut kepada indutri jasa keuangan syariah. b. Penyebaran informasi mengenai pernyataan atau resolusi fatwa yang telah diterbitkan kepada personil operasi Lembaga Keuangan Syariah untuk memantau kesesuaian terhadap fatwa pada setiap tngkat operasional dan transaksi sehari-hari. c. Adanya reviewaudit kepatuhan syariah internal, dimana berfungsi untuk memverifikasi kepatuhan syariah telah dilaksanakan secara maksimal, serta segala bentuk kejadian atas ketidakpatuhan akan dicatat dan dilaporkan sejauh dapat diatasi dan diperbaiki. d. Melakukan reviewaudit terhadap kepatuhan syariah setiap tahun yang berfungsi untuk verifikasi bahwa kepatuhan syariah internal telah dilakukan secara tepat dan dan temuan yang didapat sepatutnya dicatat oleh Dewan Pengawas Syariah. Ilustrasi mengenai sistem Shariah Governance SG di lembaga keuangan syariah dan perbedaannya dengan lembaga keuangan 21 I slamic Financial Services Board, h. 2.