Analisis Regresi Uji Autokorelasi

86

J. Pengujian Hipotesis

a. Uji Statistik F Simultan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen SG, ROA, CAR dan NPF secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen GCG. Untuk melihat besarnya pengaruh tersebut dapat diketahui dari nilai Adjusted R-Square yang ada pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 U j i F Sumber: data sekunder yang diolah Dasar pengambilan keputusan uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Variabel SG, ROA, CAR dan NPF dinyatakan berpengaruh secara simultan terhadap GCG perbankan syariah di Indonesia apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai f tabel. Berikut adalah bunyi hipotesis yang akan diuji oleh peneliti: H : β = 0, SG, ROA, CAR dan NPF berpengaruh signifikan secara simultan terhadap GCG H 1 : β ≠ 0, SG, ROA, CAR dan NPF tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap GCG. Berdasarkan tabel 4.6 di ata diperoleh hasil nilai ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1736,025 4 434,006 6,009 ,001 b Residual 2022,165 28 72,220 Total 3758,190 32 a. Dependent Variable: ABS_RES2 b. Predictors: Constant, NPF, SG, ROA, CAR 87 F-Statistik sebesar 6.009 dengan nilai probabilitas sebesar 0.001. Sedangkan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi 5 dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: df 1 = jumlah variabel – 1 = 4 - 1 = 3 df 2 = jumlah data – jumlah variabel independen – 1 df 2 = 33 – 4 – 1 = 28 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2,81. Nilai F hitung yang ditunjukkan oleh tabel lebih besar dari nilai F tabel, yaitu 4.984 2,81. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima dan H ditolak, yang berarti SG, ROA, CAR dan NPF secara simultan memiliki pengaruh terhadap GCG perbankan syariah di Indonesia. Selanjutnya adalah membandingkan nilai sig pada tabel ANOVA dengan tari f signifikansi α yang digunakan oleh peneliti, yaitu 0,05. Diketahui pada tabel bahwa sig sebesar 0.001. Karena nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima dan H ditolak. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel SG X 1 , ROA X 2 , CAR X 3 dan NPF X 4 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel GCG perbankan syariah di Indonesia Y.

b. Uji Statistik t Parsial

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi 88 variabel dependen. Hasil pengujian statistik t dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.6 Uji t Sumber: data sekunder yang diolah Metode pengujian uji t atau uji parsial dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel, dengan signifikansi 0,025 diperoleh dari 0,052 = 0,025, karena ,menggunakan uji dua arah, serta df = 47 diperoleh dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 49 – 2 = 47, maka diperoleh t tabel sebesar 2.00958. Berdasarkan hasil uji t yang dihitung menggunakan SPSS versi 20.0 maka dapat diambil keputusan sebagai berikut:

1. Ho

1 : β 1 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara GCG dan Shariah Governance SG. H 1 : β 1 ≠0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara GCG dan Shariah Governance SG. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,383 5,899 -,065 ,949 SG -7,423 5,426 -,194 -1,368 ,049 ,952 1,051 ROA -,002 ,100 -,003 -,020 ,984 ,944 1,059 CAR ,147 ,182 ,118 ,803 ,429 ,894 1,118 NPF 5,723 1,247 ,674 4,591 ,000 ,891 1,122 a. Dependent Variable: ABS_RES2 89 Berdasarkan tabel diatas, GCG memiliki t hitumh sebesar - 1,368 dengan tingkat signifikansi 0,049 2.00958, maka variabel GCG dinyatakan berpengaruh signifikan - terhadap Shariah Governance SG. Kemudian, diketahui pula bahwa variabel GCG memiliki nilai signifikansi 0,049 lebih kecil dari 0,05 0,049 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa cukup bukti H o1 dan menerima H 1.

2. Pengujian terhadap variabel Kinerja Keuangan ROA

Ho 2 : β 2 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara GCG dan Return On Asset ROA. H 2 : β 1 ≠0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara GCG dan Return On Asset ROA. Berdasarkan tabel diatas, ROA memiliki t hitung sebesar - 0,020. Karena nilai t hitung lebihkecil daripada nilai t tabel 0,984 2.00958, maka variabel ROA dinyatakan berpengaruh secara parsial terhadap GCG. Kemudian, diketahui pula variabel ROA memiliki nili signifikansi 0,984, lebih besar dari 0,05 0,984 0,05 maka sapat disimpulkan bahwa Ho 2 dan menolak H 2

3. Pengujian terhadap variabel Kecukupan Modal CAR

Ho 3 : β 3 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara GCG dan Capital Adequacy Ratio CAR. H 3 : β 3 ≠0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara GCG dan Capital Adequacy Ratio CAR.