44
c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar
NPF adalah tingkat pengembalian pembiayaan yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPF merupakan tingkat
pembiayaan macet pada bank tersebut. NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non lancar terhadap total pembiayaan. Apabila
renda NPF maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat NPF tinggi bank tersebut akan mengalami
kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar,
diragukan dan macet. Pembiayaan bermasalah adalah suatu pembiayaan, dimana ada suaru penyimpangan utama dalam pembayaran kembali
pembiayaan yang menyebabkan kelambatan dalam pengembalian atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan
potensial loss.
35
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Good Corporate Governance
GCG pada 12 Bank Umum Syariah dan 21 Unit Usaha Syariah di Indonesia.
35
Ibid h, 20-21
45
1. Shariah Governance SG dan Good Corporate Governance
GCG
Istilah Shariah
Governance SG
dalam penelitian
ini dikembangkan dari konsep Good Corporate Governance GCG dan
syariah compliance. Prinsip-prinsip GCG merupakan prinsip universal sedangkan Shariah Governance SG merupakan prinsip-prinsip
operasional pada bank syariah. GCG adalah pengaturan dan hubungan institusional yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan.
36
Tugas pokok dan cocern utama dari syariah compliance adalah kedudukan Dewan Pengawas Syariah DPS. Jadi, tidak dipungkiri bahwa
kompetensi yang dibutuhkan bagi DPS adalah keahlian dalam hal hukum islam. Namun perlu disadari pula bahwa keahlian dalam bidang
keuanganperbankan juga diperlukan bagi DPS. Tentu akan sulit untuk menentukan istimbat mengenai halal atau haramnya suatu aktivitas atau
bahkan produk bank, jika DPS hanya menguasai hukum islam tanpa memahami praktik perbankan. Farook dan Lanis menyatakan bahwa
idealnya nasehat syariah anggota dewan harus mampu memahami bukan saja isu-isu syariah tetapi juga isu-isu mengenai hukum dan
ekonomi, karena isu-isu demikian saling melengkapi. Dalam penelitian
36
Mervin K. Lewis dan Latifa M. Algaud, “Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek”,
Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001, hlm. 200
46
ini menerapkan mekanisme skor dalam penelian terhadap keberadaan DPS dan komposisi keahlian DPS, sebagaimana penjelasan di atas diduga
ada hubungan positif antara shariah governance dan good corporate governance GCG, sesuai peraturan perundang-undangan perbankan
syariah yang berlaku.
37
2. Kinerja Keuangan dan
Good Corporate Governance GCG
Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat profitabilitas perusahaan. Karena, profitabilitas dapat mengukur seberapa
efektif perusahaan bagi investor. Dimana, salah satu rasio profitabilitas yang dipakai peneliti adalah Return On Asset ROA sebagai alat analisis
utama dalam indikator penelitian kinerja. Dimana ROA disini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dan yang
ditanamakan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba.
Semakin baik nilai ROA maka secara teoritis kinerja keuangan perusahaan dikatakan baik, yang berakibat pula pada kemajuan praktik
Good Corporate Governance GCG. Dimana, bahwa sebab terjadi krisis tahun 1998 adalah gagalnya dan lemahnya praktik GCG yang berakibat
buruknya kinerja perusahaan dana perbankan di Indonesia. Hasil
37
Charles, Chariri , “Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility ”, Journal of Accounting, 2012, h. 4-5.
47
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Handoko menemukan bahwa ROA berpengaruh positif signifinak terhadap penerapan Good Corporate
Governance GCG perusahaan.
3. Risiko Pembiayaan dan Good Corporate Governance GCG
Melihat peluang dalam penelitian ini, GCG pada sektor perbankan syariah, maka penelitian ini melihat antara GCG dengan manajemen
risiko yang diproksikan pada NPF. Selain itu juga diharapkan memperlihatkan pengaruh manajemen risiko terhadap GCG, lannotta
menyatakan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap NPF. Hal ini konsisten dengan teori bahwa pemegang modal insentif kuat
meningkatkan pengembilan risiko sehingga manajemen risiko bank juga akan membaik.
38
F. Tinjauan Review Kajian Terdahulu
Dalam rangka
penetuan fokus
penelitian, penulis
telah membandingkan dengan peneliti terdahulu guna mendukung materi yang
akan dibahas. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas Good Corporate Governance GCG, Shariah Governance, Return on Assets
ROA, Capital Adequacy Ratio CAR dan Non Performing Financing NPF, yakni:
38
Ika Permatasari, Retno Novitasary, “Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Permodalan dan Kinerja Perbankan di Indonesia: Manajemen Risiko Sebagai Variabel
Intervening ”, Jurnal Ekonomi, h. 54-55.