Pembuatan Media Picture in The Box

53 yang mendefinisikan Pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguran tinggi sebagai berikut. 1. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu- ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan. 2. Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Pengertian Pendidikan IPS yang pertama berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah, sedangkan yang kedua berlaku untuk perguruan tinggi atau LPTK. Perbedaan dari dua definisi ini terletak pada istilah “penyederhanaan” untuk pendidikan dasar dan menengah, sedangkan untuk perguruan tinggi ada istilah “seleksi”. Menurut Somantri Sapriya, 2009: 11, istilah penyederhanaan digunakan pada PIPS pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tingkat kesukaran bahan harus sesuai dengan tingkat kecerdasan dan minat peserta didik, sedangkan tingkat kesukaran untuk perguruan tinggi adalah sama dengan tingkat kesukaran perguruan tinggi.

2.11 Aktivitas Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor penting dalam proses pendidikan. Dengan belajar manusia akan dapat meningkatkan kemampuannya baik dibidang pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang dapat bermanfaat bagi dirinya dalam masyarakat. 54 Proses dalam belajar dituntut adanya suatu aktivitas yang harus dilakukan oleh peserta didik sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamalik 2006: 171 yang menyatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan siswa belajar sendiri atau melakukan aktivitas. Kegiatan pembelajaran menghendaki aktivitas siswa seoptimal mungkin. Aktivitas ini menyangkut aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas ini harus selalu ada, aktivitas peserta didik dalam belajar bukan hanya secara individual tetapi juga dalam kelompok sosial. Aktivitas peserta didik dalam kelompok membuahkan interaksi dalam kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara pendidik dan peserta didik, dan antara peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut, aktivitas belajar dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya. Aktivitas peserta didik dalam belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Selain usaha yang dilakukan oleh peserta didik, peran serta guru sangat dibutuhkan agar selama proses pembelajaran aktivitas siswa meningkat, yaitu dengan memberikan arahan, motivasi, dan fasilitas dalam belajar. Fasilitas dalam belajar, seperti menggunakan media yang menarik. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono 2009: 63 mengatakan bahwa untuk dapat menimbulkan keaktifan 55 belajar pada diri siswa, maka guru diantaranya dapat melaksanakan interaksi- interaksi berikut. 1. Menggunakan multimetode dan multimedia. 2. Memberikan tugas secara individual dan kelompok. 3. Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam kelompok kecil. 4. Memberikan tugas untuk membaca bahan ajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas. 5. Mengadakan tanya jawab dan diskusi. Menurut Arikunto 2006: 157, terdapat indikator terhadap aktivitas yang relevan dalam pembelajaran meliputi sebagai berikut. 1. Membaca buku pelajaran atau LKS. 2. Bekerjasama dengan sesama siswa dalam kelompok. 3. Ketepatan waktu mengerjakan tugas. 4. Bertanya pada guru atau siswa lain. 5. Menaggapiberkomentar tentang masalah yang diajukan. Menurut Paul D. Dieriech dalam Hamalik 2006: 172, aktivitas belajar dapat digolongkan menjadi delapan jenis sebagai berikut. 1. Visual Aktivities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan. 2. Oral Aktivities, misalnya mengemukakan suatu fakta, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat. 3. Listening Aktivities, misalnya: mendengarkan penyajian bahan, percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4. Writing Aktivities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, dan angket. 5. Drawing Aktivities, antara lain: menggambar, membuat grafik, chart, peta, dan diagram. 56 6. Motor Aktivities, seperti: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, dan berternak. 7. Mental Aktivities, seperti: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8. Emotinal Aktivities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Pada penelitian ini, aktivitas belajar peserta didik diukur menggunakan skala penilaian afektif yaitu. 1. BT : Belum Terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilakukarakter yang dinyatakan dalam indikator. 2. MT : Mulai Terlihat, apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilakukarakter yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten. 3. MB : Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilakukarakter yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten. 4. MK : Menjadi Kebiasaaan atau membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilakukarakter yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten Kurnia, 2014: 1. Belajar merupakan bagian dari aktivitas. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja. Aktivitas belajar harus dilakukan peserta didik sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar. Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi peserta didik, sebab kesan yang didapatkan oleh peserta didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak peserta didk.

2.12 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan