Media Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

27 Menurut Daryanto, 2011: 4-5 secara umum media mempunyai kegunaan antara lain. 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan dan tujuan pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran IPS sangat dibutuhkan karena karakteristiknya kontekstual. Dalam hal ini, kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting, antara lain: a memperjelas sajian pesan dan tidak terlalu bersifat verbalistik, b mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya: 1 objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan relialitas, gambar, film bingkai, 2 konsep yang terlalu luas, seperti: gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain Sanaky, 2009: 36. [ Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya fungsi dan manfaat madia pembelajaran adalah meningkatkan motivasi belajar, penyampai informasi, menarik minat peserta didik, membuat materi yang abstrak menjadi kongkrit dan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif serta meningkatkan mutu pendidikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 28

2.4 Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Sanjaya 2008: 170-171, media pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing, seperti. 1. Dilihat dari sifatnya media dapat dibagi kedalam. 1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. 2. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. 3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. 2. Dilhat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam. 1. Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruang khusus. 2. Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. 3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam. 1. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film proyektor untuk memproyeksikan film, slide proyektor untuk memproyeksikan film slide, operhead projector OHP untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, tidak akan berfungsi apa-apa. 2. Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya. Klasifikasi lain dari media pengajaran dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2011: 3 adalah sebagai berikut. 1. Media Grafis Media Dua Dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagandiagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. 2. Media Tiga Dimensi yaitu dalam bentuk model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja, mockup, diorama dan lain-lain. 29 3. Media Proyeksi seperti slide, film strips, penggunaan OHP dan lain-lain. 4. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Bedasarkan uraian tersebut, maka jenis media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah jenis media visual berupa gambar dikemas dalam bentuk kartu yang berisi konsep materi yang diajarkan, disesuaikan dengan konsep dan materi pembelajaran.

2.5 Media Gambar

Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit daripada yang abstrak. Berkaitan dengan hubungan konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran ada beberapa pendapat antara lain. Pertama, Jerome Bruner mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambar atau film kemudian belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata. Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep. Ketiga,Edgar Dale membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media dan terakhir siswa menjadi pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol Daryanto, 2011: 12. Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris. Dalam landasan empiris, terkait dengan media visual yaitu gambar Daryanto, 2011: 15 menjelaskan tentang temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat