31 diri tidak terbentuk secara instan melainkan karena berkembang dengan adanya
hubungan lingkungan sekitar dalam berinteraksi yang akan memberikan gambaran tentang diri seseorang.
D. Perkembangan Moral Masa Kanak-kanak Akhir
Masa kanak-kanak akhir sering disebut juga sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai masuk ke
masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun. Pada awal masuk sekolah sebagian anak mengalami gangguan keseimbangan dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah, oleh karena itu guru atau pendidik perlu memahami semua siswa yang memiliki kebutuhan bervariasi. Kebutuhan
siswa bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi kebutuhan fisik, kognitif, emosi, sosial, dan intelektual.
Rita Eka Izzaty dkk 2008: 103 menjelaskan tugas-tugas perkembangan pada
masa kanak-kanak akhir adalah:
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
2. Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat
mengenai diri sendiri 3.
Belajar bergaul dengan teman sebaya 4.
Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita 5.
Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari 7.
Mengembangkan kata batin, moral, dan skala nilai 8.
Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga 9.
Mencapai kebebasan pribadi Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Lingkungan
keluarga, sekolah, dan bahkan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama akan mewarnai penyelesaian tugas perkembangan anak. Salah satu perkembangan
32 yang dialami oleh anak pada masa kanak-kanak akhir adalah perkembangan
moral. Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku di masyarakat. Hurlock 2012: 110
mengungkapkan perilaku moral dikendalikan konsep-konsep moral peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya dan yang
menentukan pola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok. Kohlberg 2012: 88-96 menyatakan adanya enam tahap perkembangan
moral. Keenam tahap tersebut terjadi pada tiga tingkatan, yakni tingkatan: a.
Tingkat I; Pra-konvensional, yang terdiri dari stadium 1 dan 2 Penalaran Prakonvensional adalah tingkat terendah dari penalaran moral
menurut Kohlberg. Pada tingkat ini, baik dan buruk diinterpetasikan melaui reward imbalan dan punishment hukuman eksternal.
Pada stadium 1. Moralitas heteronom adalah tahap pertama pada tingkat penalaran prakonvensional. Anak berorientasi kepada kepatuhan dan hukuman.
Anak menganggap baik atau buruk atas dasar akibat yang ditimbulkannya. Anak hanya mengetahui bahwa aturan-aturan ditentukan oleh adanya kekuasaan yang
tidak bisa diganggu gugat. Ia harus menurut atau kalau tidak, akan memperoleh hukuman.
Pada stadium 2. Individualisme, tujuan instrumental, dan pertukaran adalah tahap kedua dari penalaran prakonvensional. Berlaku prinsip Relativistik-
Hedonism. Pada tahap ini, anak tidak lagi secara mutlak tergantung kepada aturan yang ada di luar dirinya, atau ditentukan oleh orang lain, tetapi mereka sadar
bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi. Jadi, ada relativisme.
33 Relativisme ini artinya bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan seseorang
hedonistik. b.
Tingkat II; Konvensional, yang terdiri dari stadium 3 dan 4 Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau menengah dalam teori
perkembangan Kohlberg. Pada tingkat ini, individu memberlakukan standar tertentu, tetapi standar ini ditetapkan oleh orang lain, misalnya orang tua atau
pemerintah. Stadium 3. Ekspektasi interpersonal mutual, hubungan dengan orang lain, dan
konformitas interpersonal. Tahap ini menyangkut orientasi mengenai anak yang baik. Pada stadium ini, anak memasuki unsur belasan tahun, di mana anak
memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik atau tidak baik oleh orang lain.
Stadium 4. Moralitas sistem sosial adalah tahap keempat menurut Kohlberg. Pada tahap ini, individu mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas. Pada
stadium ini perbuatan baik yang diperlihatkan seseorang bukan hanya agar dapat diterima oleh lingkungan masyarakatnya, melainkan bertujuan agar dapat ikut
mempertahankan aturan-aturan atau norma-norma sosial. Jadi perbuatan baik merupakan kewajiban untuk ikut melaksanakan aturan-aturan yang ada, agar tidak
timbul kekacauan. c.
Tingkat III; Pasca konvensional, yang terdiri dari stadium 5 dan 6 Penalaran pascakonvensional adalah tingkatan tertinggi dalam Teori
Kohlberg. Pada tingkatan ini, individu menyadari adanya jalur moral alternatif, mengeksplorasi pilihan ini, atau memutuskan berdasarkan kode moral personal.
34 Stadium 5. Kontrak atau utilitas sosial dan hak individu. Tahap ini
merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial. Pada stadium ini ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan
lingkungan sosial, dengan masyarakat. Seseorang harus memperlihatkan kewajibannya, harus sesuai dengan tuntutan norma-norma sosial karena
sebaliknya, lingkungan sosial atau masyarakat akan memberikan perlindungan kepadanya.
Stadium 6. Tahap ini disebut Prinsip Universal. Pada tahap ini ada norma etik di samping norma pribadi dan subyektif. Dalam hubungan dan perjanjian antara
seseorang dengan masyarakatnya ada unsur-unsur subyektif yang menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak baik. Subyektivisme ini berarti ada perbedaan
penilaian antara seorang dengan orang lain. Dalam hal ini, unsur etika akan menentukan apa yang boleh dan baik dilakukan atau sebaliknya.
Sesuai dengan pernyataan di atas, bahwa perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku
di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin yang mana erat kaitannya dengan aturan,
norma, dan etika tanpa terkecuali aturan, norma, dan etika yang berlaku di sekolah.
E. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.