Pengertian Karakter Disiplin Karakter Disiplin

28

2. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa

Unaradjan 2003: 46-56 mengemukakan pembentukan disiplin pada peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal adalah: a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang datang dari individu sendiri dan tidak perlu adanya rangsangan dari luar, karena dalam diri seseorang sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu yang baik dan keinginan untuk melakukan suatu pelanggaran. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku peserta didik, bagaimana peserta didik memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakunya. Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan konsep diri peserta didik. Perilaku menyimpang di kalangan remaja merupakan suatu perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dan melanggar ketentuan-ketentuan, aturan-aturan dan norma- norma yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat serta perbuatan tersebut dianggap bisa mengganggu dan merugikan diri sendiri dan orang lain.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu atau disebut dengan lingkungan dimana anak itu tumbuh dan berada. Menurut Fitts dalam 29 Agustiani 2006: 39 konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut. 1 Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan perasaan positif dan perasaan berharga. 2 Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain. 3 Aktualisasi diri atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang sebenarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial masyarakat. 1 Keluarga Keluarga sebagai tempat anak bersosialisasi tentunya sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Gunarsa 2002: 16 mengemukakan bahwa kemampuan pengendalian tingkah laku diri sendiri akan terbentuk melalui pendidikan yang dimulai dalam keluarga. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa keluarga orang tua sangat berperan dalam membentuk tingkah laku anak, sejak kecil anak harus diajarkan mengenai batas-batas dari tingkah lakunya sampai sejauhmana anak boleh melakukan sesuatu serta tidak melanggar hak temannya dan orang lain. 2 Sekolah Sekolah sebagai salah satu tempat mempersiapkan generasi muda menjadi manusia dewasa dan berbudaya, tentunya akan berpengaruh terhadap pembentukan perilaku peserta didik, khususnya perilaku disiplin. Pembentukan perilaku peserta didik untuk berdisiplin memang tidaklah mudah mengingat 30 keanekaragaman karakter yang dimiliki oleh setiap peserta didik yang berbeda- beda menyebabkan anak melakukan pelanggaran yang berbeda pula. Mulyasa 2011: 46 mengemukakan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten, atas kesadaran profesional, karena mereka bertugas untuk mendisiplinkan para peserta didik di sekolah, terutama dalam hal pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memulai dari dirinya sendiri dalam menanamkan karakter disiplin pada siswa melalui berbagai tindakan dan perilakunya. 3 Lingkungan Sosial Masyarakat Selain lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan sosial masyarakat pun memiliki peran dalam pembentukan disiplin seseorang. Jika seseorang sudah terbiasa dalam mematuhi peraturan yang ditetapkan di keluarga dan sekolah, maka cenderung akan mematuhi peraturan di lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat memiliki aturan yang harus ditaati oleh setiap warganya oleh karena itu masyarakat memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan seseorang, tetapi proses pengaruh ini berlangsung dalam proses yang lama dan dinamis mengikuti kemajuannya. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang melatarbelakangi proses dan hasil belajar peserta didik. Pengalaman dan perlakuan individu di dalam dan oleh lingkungan masyarakat akan memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan kepribadian individu termasuk didalamnya kecakapan-kecakapan, pengertian, sikap, penghargaan, kebiasaan dan sebagainya. Faktor lingkungan sosial masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh dalam konsep diri. Konsep 31 diri tidak terbentuk secara instan melainkan karena berkembang dengan adanya hubungan lingkungan sekitar dalam berinteraksi yang akan memberikan gambaran tentang diri seseorang.

D. Perkembangan Moral Masa Kanak-kanak Akhir

Masa kanak-kanak akhir sering disebut juga sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun. Pada awal masuk sekolah sebagian anak mengalami gangguan keseimbangan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah, oleh karena itu guru atau pendidik perlu memahami semua siswa yang memiliki kebutuhan bervariasi. Kebutuhan siswa bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi kebutuhan fisik, kognitif, emosi, sosial, dan intelektual. Rita Eka Izzaty dkk 2008: 103 menjelaskan tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir adalah: 1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain 2. Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri sendiri 3. Belajar bergaul dengan teman sebaya 4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita 5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung 6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari 7. Mengembangkan kata batin, moral, dan skala nilai 8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga 9. Mencapai kebebasan pribadi Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Lingkungan keluarga, sekolah, dan bahkan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama akan mewarnai penyelesaian tugas perkembangan anak. Salah satu perkembangan

Dokumen yang terkait

PERAN DESA DALAM MENGEMBANGKAN SEKTOR EKONOMI MASYARAKAT SAMIN (Studi di Dusun Jepang Desa Margomulyo, Kec. Margomulyo, Kab. Bojonegoro)

0 5 2

IDENTIFIKASI KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SD NEGERI 01 BOLONG Identifikasi Kegiatan Pramuka Dalam Mengembangkan Karakter Disiplin Siswa Di SD Negeri 01 Bolong Karanganyar.

0 2 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LUAS BANGUN DATAR MELALUI ALAT PERAGA DI MIM MARGOMULYO KARANGANYAR ( PTK Kelas V MIM Margomulyo Karanganyar ).

0 1 7

Miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman.

0 0 215

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK KELOMPOK B TK ABA MARGOMULYO SEYEGAN SLEMAN.

0 3 172

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SMK NEGERI 1 SEYEGAN Jalan Kebonagung Km. 8 Jamblangan, Margomulyo, Seyegan, Sleman Telp./Fax. (0274) 866442, email: smkn1seyegan@gmail.com.

0 2 136

PENGEMBANGAN KAROPHI (KARAMBOL OPERASI HITUNG) UNTUK KELAS IV SD NEGERI PETE KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

2 9 125

Implementasi metode pembiasaan kegiatan keagamaan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter siswa di MTs Negeri Surabaya I.

1 8 164

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN JUMENENG MARGOMULYO SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN JUMENENG MARGOMULYO SEYEGAN SLE

0 0 18

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI MARGOMULYO 1 SEYEGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 20112012

0 2 175