Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 kebenaran; 2 tanggung jawab; 3 disiplin dan mandiri; 4 amanah, hormat dan santun; 5 kasih sayang, peduli, dan kerja sama; 6 percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah; 7 adil dan berjiwa kepemimpinan; 8 baik dan rendah hati; dan 9 toleran dan cinta damai. Selain itu, berdasarkan sumber tujuan nasional pendidikan, terdapat sejumlah 18 karakter yang dapat diidentifikasi yaitu 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabat komunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, dan 18 tanggung jawab. Berbagai karakter ini terintegrasi di dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran di sekolah. Karakter yang dikembangkan dalam pendidikan karakter tersebut diidentifikasi berasal dari empat sumber. Pertama, agama. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama, sehingga segala bentuk kehidupan manusia didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Kedua, Pancasila. Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. Ketiga, budaya. Suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat 5 tersebut. Posisi budaya sedemikian penting dalam kehidupan sehingga mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. Empat, Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab”. Salah satu karakter yang termasuk dalam proses pendidikan karakter di atas adalah karakter disiplin. Menurut Agus Wibowo 2012: 40 disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Sedangkan Fakry Gaffar dalam Dharma Kesuma dkk 2011: 15 menjelaskan disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan atau ketertiban. Kedisiplinan sangat penting ditanamkan sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, bahkan lingkungan masyarakat agar aspek-aspek kehidupan menjadi lebih tertata dengan baik. Menurut Mulyasa 2011: 26 disiplin diri bertujuan untuk membantu menemukan diri, mengatasi, dan mencegah timbulnya masalah-masalah disiplin, serta berusaha menciptakan suasana aman dan nyaman. Membiasakan diri berperilaku disiplin dapat menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih mudah mengatur kegiatan-kegiatan 6 yang akan dilakukannya. Selain itu, karakter disiplin dapat menghasilkan kenyamanan bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Karakter disiplin di sekolah dapat dikembangkan melalui berbagai metode pendidikan karakter. Salah satunya dengan metode pembiasaan. Menurut Mulyasa 2013: 166 menjelaskan bahwa metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu tersebut dapat menjadi kebiasaan. Melalui pembiasaan habituasi dari semua warga sekolah diharapkan akan tercipta suatu budaya sekolah school culture. Adapun pelaksanaan metode pembiasaan dapat dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan, dan kegiatan dengan keteladanan. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan siswa secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Sedangkan kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan saat itu juga. Dan kegiatan dengan keteladanan merupakan perilaku dan sikap kepala sekolah, guru, dan karyawan dalam memberikan contoh tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan dapat menjadi panutan bagi peserta didik. Sehingga guru sangat berperan dalam implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter yang berlangsung di sekolah. Hal tersebut di atas, didukung oleh pendapat Agus Wibowo 2012: 45 yang menjelaskan bahwa agar implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat berhasil, maka syarat utama yang harus dipenuhi, diantaranya: 1 teladan dari guru, karyawan, pimpinan sekolah, dan para pemangku kebijakan di sekolah; 2 pendidikan karakter dilakukan secara konsisten dan secara terus-menerus; dan 3 penanaman karakter-karakter yang utama. Maka, guru sangat berperan dalam 7 pengembangan karakter peserta didik di sekolah melalui metode pendidikan karakter yang diterapkan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di SD Negeri Margomulyo 1, SD Negeri Margomulyo 1 sudah mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter, terutama karakter disiplin. Metode pembiasaan ini dilakukan oleh para guru kelas maupun tenaga pendidik lain di sekolah karena sejatinya metode pembiasaan ini membutuhkan kerjasama antara kepala sekolah, guru, maupun tenaga pendidik yang lain agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan-kegiatan yang merupakan metode pembiasaan di SD Negeri Margomulyo 1 ini meliputi kegiatan rutin seperti pembiasaan upacara bendera dan senam serta baris-berbaris dan menyanyikan lagu wajib nasional sebelum masuk kelas setiap paginya, kegiatan spontan seperti pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, serta kegiatan dengan keteladanan seperti guru yang menerapkan senyum, salam, sapa. Namun implementasi metode pembiasaan karakter disiplin yang berlangsung di SD Negeri Margomulyo 1 belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih dijumpainya siswa yang belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Didapati pula siswa yang belum terbiasa memanfaatkan waktu dengan baik seperti terlambat datang ke sekolah. Selain itu, juga masih dijumpai siswa yang bersikap acuh tak acuh ketika berpapasan dengan guru maupun tenaga pendidik yang lain. Fakta-fakta tersebut menjadi bukti bahwa implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin di SD Negeri Margomulyo 1 belum terlaksana secara maksimal. 8 Peneliti melihat peran guru dalam mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin juga belum merata. Ada guru kelas yang masih peduli, ada guru kelas yang kadang-kadang masih peduli, adapula guru kelas yang acuh tak acuh terhadap implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin ini. Hal ini menyebabkan perbedaan karakter disiplin yang tercermin pada siswa. Siswa yang memiliki guru kelas yang peduli terhadap implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin sudah terkondisikan disiplin terhadap aturan yang berlaku di sekolah, namun sebaliknya, siswa yang memiliki guru kelas yang acuh tak acuh terhadap implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin masih sering melanggar aturan yang berlaku. Namun selama observasi yang berlangsung di SD N Margomulyo 1 ini, peneliti juga mendapati seorang guru kelas yang paling konsisten dibandingkan dengan guru kelas yang lain, yaitu guru kelas V dalam mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin. Guru kelas V ini mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, maupun kegiatan dengan keteladanan bagi siswa kelas V baik di dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran yang dilakukan secara berulang-ulang dengan konsisten. Guru kelas V juga menerapkan denda dalam mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin ini apabila mendapati siswa yang kurang disiplin. Dengan pembiasaan denda ini diharapkan siswa kelas V 9 menjadi jera melanggar aturan yang sudah ditentukan oleh sekolah maupun guru kelas. Oleh karena guru kelas V yang paling konsisten dalam mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin, maka peneliti hanya memfokuskan meneliti tentang : ”Implementasi Metode Pembiasaan untuk Mengembangkan Karakter Disiplin di Kelas V SD Negeri Margomulyo 1”. Dengan meningkatkan metode pembiasaan di kelas maupun di sekolah ini diharapkan siswa dapat membiasakan serta membudayakan karakter disiplin baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi permasalahan yaitu sebagai berikut. 1. Implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin di SD Negeri Margomulyo 1 belum terlaksana secara maksimal. 2. Peran guru dalam mengimplementasikan metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin di SD Negeri Margomulyo 1 belum merata. 3. Perbedaan karakter disiplin siswa yang memiliki guru kelas yang peduli serta acuh tak acuh terhadap implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin. 4. Perlunya konsistensi semua guru kelas dalam implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin. 10

C. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan masalah penelitian pada peran guru kelas V yang konsisten dalam implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin di kelas V SD Negeri Margomulyo 1.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: “Bagaimana implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin di kelas V SD Negeri Margomulyo 1?” E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karakter disiplin di kelas V SD Negeri Margomulyo 1.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini digunakan untuk mengembangkan keilmuan dan wawasan dalam kegiatan ilmiah. Pengembangan keilmuan ini dengan meneliti bagaimana implementasi metode pembiasaan untuk mengembangkan karaketr disiplin di kelas V SD Negeri Margomulyo 1. b. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi penelitian yang sejenis pada masa mendatang. 11 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1 Membiasakan siswa disiplin dalam mentaati peraturan yang ditentukan, secara khusus di sekolah. 2 Mengembangkan karakter disiplin siswa baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. b. Bagi guru 1 Guru dapat lebih inovatif dalam mengimplementasikan metode pembiasaan bagi para siswa. 2 Guru dapat menjalankan peran sebagai suri teladan perilaku disiplin bagi para siswa. 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Istilah pendidikan karakter, kini sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia terlebih pada dunia pendidikan. Sejak terjadi banyak kasus penyimpangan sosial yang dikarenakan moral manusia yang rendah, Pemerintah Indonesia menggalakkan pendidikan karakter dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan moral Bangsa Indonesia. Pendidikan karakter diambil dari dua suku kata yang berbeda, yaitu pendidikan dan karakter. Kedua kata ini memiliki makna yang berbeda, yaitu pendidikan yang lebih merujuk pada kata kerja, sedangkan karakter lebih merujuk pada kata sifat. Artinya, melalui proses pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sebuah karakter yang baik. Lengeveld dalam Muhammad Fadlillah Lilif Mualifatu Khorida 2014: 18 berpendapat bahwa pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing kepada yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Manusia dewasa yang dimaksud adalah seorang pendidik, guru, atau pembimbing. Sedangkan manusia yang belum dewasa yang dimaksud adalah peserta didik, siswa, atau yang terbimbing. Dengan demikian, proses pendidikan dimaksudkan untuk mendewasakan anak. Dwi Siswoyo 2007: 17 juga menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya jiwanya akal, rasa, dan kehendak,

Dokumen yang terkait

PERAN DESA DALAM MENGEMBANGKAN SEKTOR EKONOMI MASYARAKAT SAMIN (Studi di Dusun Jepang Desa Margomulyo, Kec. Margomulyo, Kab. Bojonegoro)

0 5 2

IDENTIFIKASI KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SD NEGERI 01 BOLONG Identifikasi Kegiatan Pramuka Dalam Mengembangkan Karakter Disiplin Siswa Di SD Negeri 01 Bolong Karanganyar.

0 2 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LUAS BANGUN DATAR MELALUI ALAT PERAGA DI MIM MARGOMULYO KARANGANYAR ( PTK Kelas V MIM Margomulyo Karanganyar ).

0 1 7

Miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman.

0 0 215

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK KELOMPOK B TK ABA MARGOMULYO SEYEGAN SLEMAN.

0 3 172

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SMK NEGERI 1 SEYEGAN Jalan Kebonagung Km. 8 Jamblangan, Margomulyo, Seyegan, Sleman Telp./Fax. (0274) 866442, email: [email protected].

0 2 136

PENGEMBANGAN KAROPHI (KARAMBOL OPERASI HITUNG) UNTUK KELAS IV SD NEGERI PETE KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

2 9 125

Implementasi metode pembiasaan kegiatan keagamaan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter siswa di MTs Negeri Surabaya I.

1 8 164

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN JUMENENG MARGOMULYO SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN JUMENENG MARGOMULYO SEYEGAN SLE

0 0 18

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI MARGOMULYO 1 SEYEGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 20112012

0 2 175