b. Validitas Proses
Validitas proses berguna untuk mengukur keterpercayaan proses pelaksanaan penelitian dari semua peserta penelitian. Validitas proses dalam
penelitian ini ditunjukkan dari proses penulisan dari awal sampai akhir kegiatan. Semua partisipan dalam penelitian ini yaitu penulis, siswa, dan guru yang
melaksanakan pembelajaran selama proses penelitian. Oleh karena itu, data yang dicatat diperoleh berdasarkan pada gejala yang ditangkap dari siswa kelas VII D
SMP Negeri 2 Prambanan Klaten selama penelitian. c.
Validitas Hasil Validitas hasil terkait dengan seberapa jauh penelitian keberhasilan yang
dicapai. Dalam penelitian ini, ketika dilakukan refleksi pada akhir pemberian tindakan pertama, maka muncul permasalahan baru. Oleh karena itu, diterapkan
pemecahan masalah pada pemeberian tindakan selanjutnya sebagai upaya perbaikan bertahap agar hasil pembelajaran berhasil maksimal. Validitas hasil ini
sangat tergantung pada validitas proses penelitian.
2. Reliabilitas Data
Reliabilitas berkenaan dengan kepercayaan data atau temuan. Menurut Madya 2007: 46 tingkat reliabilitasan data dengan menyajikan data asli, seperti
lembar pengamatan. Reliabilitas diwujudkan dengan data asli yang meliputi transkrip wawancara, angket, dokumentasi, lembar pengamatan, catatan lapangan,
dan lembar penilaian bercerita.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kualitatif. Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa hasil angket, catatan lapangan,
skrip wawancara, hasil tes, dan dokumentasi pembelajaran dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hal tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan-
perubahan yang terlihat selama tindakan. Teknik analisis data dibagi menjadi dua, yaitu analisis proses tindakan
dan hasil tindakan. Analisis data ini mencakup keduanya, dan dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Analisis data proses diambil
pada waktu pelaksanaan pembelajaran keterampilan bercerita dengan menggunakan media kartu bergambar. Analisis secara produk diambil dari hasil
keterampilan bercerita pada waktu melakukan praktik bercerita.
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator keberhasilan
tindakan terdiri atas keberhasilan proses dan produk. 1. Indikator keberhasilan proses dapat dilihat dari beberapa hal berikut.
a. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menarik dan menyenangkan. b. Siswa terlibat aktif dan merespon guru dalam pembelajaran bercerita.
c. Siswa berkonsentrasi
dan memperhatikan
guru dalam
mengikuti pembelajaran bercerita.
d. Siswa antusias saat mengikuti pembelajaran.
e. Siswa memiliki keberanian saat bercerita di depan kelas dan menunjukan sikap dan kemampuan bercerita siswa meningkat.
2. Indikator keberhasilan produk, dapat dilihat dari keberhasilan siswa dalam praktik bercerita dengan menggunakan media kartu bergambar. Tindakan
dikatakan berhasil apabila 70 dari seluruh jumlah siswa mendapat nilai sesuai kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu 75 sesudah diberi tindakan.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian yang diuraikan secara garis besar meliputi pratindakan,
pelaksanaan tindakan kelas per siklus, dan peningkatan keterampilan bercerita menggunakan media kartu bergambar. Pembahasan merupakan uraian hasil
analisis proses pembelajaran dan hasil bercerita pratindakan, peningkatan kualitas proses siklus I dan II, dan peningkatan kualitas produk siklus I dan II. Penelitian
tindakan kelas dilakukan selama dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap. Tahap tersebut meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
A. Hasil Penelitian Tindakan Kelas
1. Deskripsi Awal Keterampilan Bercerita
Pengamatan terhadap proses dan produk pembelajaran bercerita kelas VII D dilakukan untuk mengetahui masalah atau kendala yang dihadapi selama proses
pembelajaran keterampilan bercerita. Wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas VII D SMP N 2 Prambanan Klaten digunakan untuk mengetahui tingkat
keterampilan bercerita siswa. Selain itu, wawancara dan pemberian angket pratindakan dengan siswa bertujuan untuk mengetahui ranah afektif siswa dalam
pembelajaran di kelas khususnya pada saat pembelajaran bercerita. Saat tahap pratindakan diketahui bahwa keterampilan bercerita siswa
masih kurang, hal itu dapat diketahui dari siswa yang terlihat tidak berani maju