dan fokus pada keterampilan bercerita. Perbedaan penelitian pada teknik peta konsep dan media kartu bergambar.
H. Kerangka Pikir
Berbicara adalah keterampilan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan. Keterampilan bercerita merupakan bagian dari keterampilan berbicara yaitu suatu kegiatan yang menjelaskan hal, peristiwa,
kejadian, atau pengalaman seseorang baik sungguh-sungguh terjadi atau hanya
sebuah cerita fiksi.
Hasil observasi di SMP N 2 Prambanan Klaten menunjukkan keterampilan bercerita merupakan salah satu aspek keterampilan berbicara yang
dianggap sulit karena siswa terlihat malu, grogi, kurang ekspresif, dan kurang percaya diri saat bercerita. Untuk dapat bercerita dengan baik, siswa dituntut
mampu menguasai unsur linguistik ketepatan bahasa dan kelayakan konteks. Secara praktik keterampilan bercerita membutuhkan latihan dan pengarahan
pembelajaran yang intensif. Namun demikian, pembelajaran bercerita di sekolah pada kenyataannya mendapat porsi yang minimal. Selain keterbatasan waktu,
lemahnya kemampuan bercerita dipengaruhi metode pembelajaran yang kurang
efektif.
Fenomena pembelajaran umumnya masih menggunakan metode tradisional. Penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah dan interaksi
hanya terjadi satu arah. Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya menggunakan
alternatif dengan menggunakan media kartu bergambar. Media kartu bergambar memudahkan siswa mencari ide untuk bercerita karena dipancing oleh sebuah
gambar yang menarik. Penggunaan media kartu bergambar pada pembelajaran keterampilan bercerita diharapkan dapat mendorong siswa aktif menguasai materi
pelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran dan prestasi yang maksimal. Rendahnya keterampilan bercerita siswa di SMP N 2 Prambanan Klaten
dapat diatasi menggunakan penerapan media yang sesuai, yaitu media kartu bergambar. Media kartu bergambar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
pembelajaran bercerita karena dalam media tersebut terdapat gambar dan foto idola masing-masing siswa, sehingga siswa lebih termotivasi ketika
menyampaikan cerita tentang idola. Media kartu bergambar juga memudahkan siswa saat bercerita, karena didalamnya terdapat gambar yang mampu menuntun
siswa untuk menceritakan apa yang ada dalam gambar tersebut sehingga siswa mampu bercerita dengan lancar, tidak grogi ketika bercerita karena mampu
bercerita sesuai dengan gambar, serta mampu meningkatkan rasa percaya diri. Penerapan media kartu bergambar terbukti dapat memotivasi siswa saat
pembelajaran bercerita karena media tersebut mudah saat digunakan, sehingga antusias siswa dalam pembelajaran meningkat pula dan suasana di kelas menjadi
menyenangkan. Meningkatnya antusias siswa dalam bercerita diikuti pula dengan meningkatnya penilaian proses pengamatan dan penilaian hasil bercerita siswa.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah diduga pembelajaran keterampilan bercerita yang disampaikan dengan menggunakan media kartu
bergambar dapat meningkatkan proses pembelajaran dan kompetensi siswa dalam keterampilan bercerita siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Prambanan Klaten baik
secara proses maupun hasil.
Keterampilan bercerita masih rendah: siswa terlihat malu, grogi, kurang percaya diri, dan kurang ekspresif
Proses pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan media kartu bergambar
Memotivasi siswa Memudahkan siswa
Siswa lebih antusias dalam pembelajaran keterampilan bercerita
Keterampilan bercerita meningkat